Sekolah || 1

68 5 0
                                    

"Ka Rolin cepetann!! lelet banget sih" Protes Lya

"Iya bentar" sahut ku

Aku selalu berangkat sekolah dengan Lya di antar supir pribadi ayah.

Sesampai di depan gerbang sekolah Lya, Lya turun dan bergegas lari ke barisan yang memang sudah mau bubar.

Sehabis itu menuju sekolah ku yang tak jauh dari sekolah Lya, aku tak pernah suka bersekolah, aku tak pernah suka belajar dan berteman, aku benci suasana sekolah, tetapi aku tak mau putus sekolah.

Sempat aku berniat untuk putus sekolah karna memang aku sedang tertekan sekali karna masalah keluarga ku dan juga tak ada dorongan positif dari teman teman ku, awalnya hubungan aku dengan teman teman aku baik baik saja, tetapi setelah mengetahui kalau ibu ku yang cantik jelita itu memilih meninggal kan ku dan mereka berasumsi bahwa aku adalah anak yang nakal sampai sampai ibu kandung yang melahirkan ku mau pergi meninggalkan ku. Jadi mereka mulai mencoba menjauh dan perlahan menghina ku, membuli ku.

"Terimakasih Pak" sahut ku kepada pak Tarjo

aku memulai menarik nafas panjang lalu berjalan selangkah demi selangkah seakan mempersiapkan diri untuk cobaan hari ini.

"Eh, anak durhaka udah dateng" suara tiba tiba terdengar dari depan pintu kelas, Maya adalah ketua Cheers di sekolah. parasnya memang cantik, tinggi badannya juga sangat ideal, tetapi sifatnya sangat kejam, selalu menindas anak anak lemah seperti ku, padahal dulunya aku juga bagian dari mereka aku sangat aktif di kegiatan tersebut.

Setiap hinaan yang keluar dari teman teman ku aku tak pernah mendengarnya, yang mengalami aku, yang tersakiti aku, tetapi kenapa mereka yang menjauhi seolah olah mereka tau semuanya. Tak jarang aku masuk kantor BK karna ribut dengan mereka, akhirnya ayah akan di panggil kesekolah karna ulah ku, tapi ayah tak pernah marah dengan, karna ayah tau bagaimana perasaan ku saat di perlakukan seperti itu.

"Apaan lagi sih ya'?" geramku

"Napa gak senang?" nadanya meninggi.

dengan sabar aku terus melangkah ke dalam kelas, sampai di bangku ku seperti biasa akan ada banyak surat yang berisi hinaan, tarik nafas yang dalam lalu mencopot satu persatu kertas kertas sampah itu.

Isi nya antara lain

" DASARR ANAK DURHAKA"

" JANGAN BELAGU ANAK DURHAKA"

" IBU GUA BAIK SAMA GUA, MANA IBU LU?"

" DASAR AUTIS "

Terkdang juga ada mereka pasang foto mereka dengan bunda bunda mereka. memang sangat perih sekali, tapi apa boleh buat, biarkan mereka berkembang:)

Tak lelah membuli ku, Maya cs selalu saja membuang minuman mereka untuk di tumpahkan ke meja, bangku, buku, bahkan rambut ku, beberapa kali aku menangis di sekolah bukannya berhenti mereka malah kegirangan membuli ku, ada teman yang memang tak seberapa jahat dengan ku u memberitahu kepada guru BK dan mereka akhirnya akan di beri hukuman, tapi tak pernak kapok nya mereka.

Hari ini hari senin, aku baru ingat kalau nanti ada ulangan harian mata pelajaran Sejarah. Ibu Rini, guru killer yang memang sangat tegas dalam mengajar semua murid di pastikan akan belajar saat ulangan Bu Rini di adakan, begitu juga denga ku. sudah sangat merasa mantap dalam Sejarah.

Ulangan berlangsung, meja meja di beri batas agar tidak ada yang mencontek. 15 menit ulangan berlangsung aku melihat Maya menatap ku dengan penuh kepuasan, tiba itu juga ada sebuah remukan kertas mendarat di meja ku, aku kembali melihat Maya, yahh. sudah ku duga pasti ini adalah ulah Maya.

"Buk, Carolline nyontek buk!!" tiba tiba dia melapor kalau aku menyontek

"Ih, kertas apa itu jangan jangan kertas contekan" sambungnya

"Enggak kok buk ini tapi Maya yang lempar.

Dengan muka singa nya Bu Rini menuju bangku ku, seketika merampas kertas yang belum sempat ku buka dan bu Rini membukanya seperti singa kelaparan.

"ROLINNNN!!!!!"

"Apa apan ini, rangkuman Sejaran berada di meja saat ulangan berlangsung" marah Bu Rini memanglah sanga seram, apa lagi nada suaranya yang tinggi.

"Engaak buk, ini tadi Maya yang lempar, beneran buk saya gak bohong" jawabku mencoba membela diri

"Alah mana ada maling yang ngaku, udah keluarin aja anak durhaka itu buk!" sahut Maya seakan memanaskan keadaan. Wajah ku sudah sangat ketakutan, apa tidak? nilai ku sudah sangan jelek yang sebagian besar merah, dan Sejarah aku tak mendapat nilai? bagaimana ini? bisa bisa aku tak naik kelas.

"Tidak ada alasan, kamu keluarr sampai pelajaran saya selesai !" suara Bu Rini sudah menunjukan kalau dia sangat marah. Aaku pasrah dan sejenak melirik Maya yang tertawa puas dengan semua ini. Berjalan keluar kelas dan akan bergabung dengan siswa yang memang nakal yang membolos pelajaran, tanpa berfikir aku menuju kantin sekolah. Dari jauh aku sudah di pandang sinis oleh orang orang di sana, aku duduk menyendiri dan tak menghiraukan mereka, sampai pada aku hanyut di lamun ku.

Tiba tiba ada seorang laki laki duduk di kursi samping ku yang kosong.

"Hai? boleh berkenalan dengan mu?" dia memulai pembicaraan dan menyodorkan tangannya.

Apa apaan ini, ada seorang lelaki yang tampan tapi aku tak pernah melihatnya sebelumnya, apa dia anak baru yang belum mengenal ku?

"Boleh, Nama ku Carolline Vanka dari kelas 8.4. Apa dirimu anak baru?" jawab ku dan membalas salaman tangnnya.

"Nama ku Randy aku kelas 8.6, ya aku anak baru. ini hari pertama ku" jawabnya.

"ouh, pantas aku tak pernah melihatmu sebelumnya."

"hmm, kenapa kamu tidak mengikuti pelajaran?" sambung ku

"Sekarang adalah pelajaran Olahraga, aku tidak boleh mengikutinya, aku punya komplikasi dijantungku." jawab Rendy dengan wajah serius.









Next Chapter ya.



ABNORMAL GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang