Randy!

87 2 1
                                    

*mukul jidat

"aduuuuu, bego banget si lu!!"

kenapa tadi aku gak nanya Rumah Sakit mana?!!

sekarang aku harus ngapain? HA?

Randy pasti udah kecewa banget sama aku!! gimana ini?!

_____

Jam nunjukin udah jam setengah sepuluh, dan aku gak juga bisa tenang.

"Kak, dari siang belom makan, ayuk makan" mbak di luar sedaritadi membujuk aku makan.

"gak mbak, aku gamau makan malam, udah kenyang" aku memang bandel tapi aku tak pernah melawan sama Mbak.

ya, walau aku aku sadar besok ada ulangan Kimia sama Matematika, tapi ga ada niat sedikit pun buat belajar. Sumpah, ini ga bisa tenang sama sekali. Aku terus ngehubbungin Randy tapi Hp nya ga aktif aktif.
Okay, aku memutuskan untuk ke rumah sakit, gimana pun caranya aku harus.

Buru buru ganti baju, ambil tas, hp, dompet jangan lupa. Dah? oke.
Turun ke bawah dengan hentakan yang sangat pelan, berharap tak ada orang rumah yang tau.
Ckeerkkk, suara pintu terbuka lah sldengan sigapnya aku menuju gerbang, membuka gerbang lalu secepat mungkin mencari taksi terdekat.
Ha! Terlihat taksi kuning akan melintas, aku melambai tangan tanda memberhentikan taksi tersebut, dan berhenti.
mempersingkat waktu, aku naik dengan nafas yang masih terengah engah.

"Mau ke mana, neng?" tanya si bapak taksi
*plakkkkk (tepuk jidat)
"aduh bego banget, aku kan gatau rumah sakit mana aduh, gimana ya? jalan aja dulu deh pak pokoknya"
Dengan muka panik ke bingungan aku mencoba melacak lacak Randy dengan feeling sendiri, hmmmm.

"Ke Rumah Sakit Central Medical aja pak" memecah keheningan.
"Oh, oke neng"

sampai di RSCM, aku langsung menuju pusat administrasi dari Rumah Sakit.

"Sust, di sini ada pasien bernama Randy gak?" dengan tiba tiba tubuh ku terhempas ke meja yang tinggi khas administrasi.

"Sebentar yah" jawab si suster.
"Maaf dek, Kami tidak menemukan pasien bernama Randy" sahut nya kembali.

"Ha? gitu ya sust, yo dah deh Makasih ya" dengan tatapan pucek aku kembali kebingungan, jam menunjukan pukul 11.
Kira kira ayah nyariin gak yah?
Sambil jalan kelulusan sembari mencari taksi di depan Rumah Sakit, aku melamun memikirkan di mana Randy sekarang.

" OH IYA!! Randy pernah bilang dia check up di rumah sakit ....... aduh di mana yahhh ... " suara ku membuat sekeliling melirik ke arah ku. sambil memejamkan mata berfikir keras mengingat ngingat nama Rumah Sakitnya.

"Hmmm, Perrrr, ???, PELITA HATI. iya RS Pelita Hati"

Dengan semangat aku berjalan menuju tepi jalan, memberhentikan satu taksi, menuju RS Pelita Hati.
Sampai di sana, aku langsung mencari dia mana pusat informasi,

"Suster, ada pasien bernama Randy gak? biasanya dia check up di sini"
"Hmm, iya dek. berapa jam yang lalu sudah di beritakan meninggal dunia, akibat penyakit jantung nya dek"

JLEEEBBBB!!!

aku terdiam. benar benar terdiam. apa? meninggal? secepat itu kah? RANDY?!

keluar Rumah Sakit dengan air mata di pipi.
Sampai rumah, benar dugaan ku. Ayah mencari ku.

"Rolin?! dari mana kamu! sudah jam berapa ini" Hentas aja tegas.
"Iya, Rolin abis nyari temen Rolin. tadi dia mau ketemu sama Rolin tapi Rolin lupa gara gara mau ketemu mama."
"Lain kali kalo mau kemana bilang sama papa dulu"

aku memeluk papa dengan sangat erat.

"Paa" air mata ku mengalir sangat deras.
"Carolline? kamu kenapa? kamu kenapa nangis begini?"
"Pa, Randy pa. Randy"

Papa melepas pelukan, menatap ku begitu dalam. mengusap air mata ku
"Randy? kenapa sayang kenapa? cerita sama papa."
menarik nafas panjang, aku mulai bercerita
.
.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABNORMAL GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang