Seorang gadis yang hanya memakai Tanktop hitam dilapisi cardigan, dengan celana training abu-abu, sejak tadi hanya diam di depan pintu rumah dua lantai itu, tak kunjung menekan bel. Sejak mengetahui kekasihnya marah lantaran ia ketahuan pergi dengan keempat teman laki-lakinya, gadis itu dengan cepat mengunjungi kediaman sang kekasih.
Tangan mungil itu bergetar, ia berusaha menenangkan dirinya sendiri dengan cara menarik nafasnya. Gadis bernama Kwon Lisa itu sudah tahu pasti apa yang akan terjadi jika kekasihnya sudah dalam mode marah dengannya.
Sedangkan pemuda yang tengah marah itu sejak tadi menatap tingkah gadisnya dari balik jendela kamarnya yang berada di lantai dua sambil tertawa kecil.
Sudah lima menit berdiri di sana namun gadis Kwon itu tak kunjung mengetuk pintu atau membunyikan bel rumah di kawasan elit itu.
Baru saja hendak mengangkat tangan mungilnya untuk mengetuk pintu, pintu itu sudah terbuka lebih dulu menampilkan wanita paruh baya yang diketahui sebagai sosok asisten rumah tangga.
Lisa menyapa wanita paruh baya yang bekerja di rumah kekasihnya itu, "Astaga nona Kwon kenapa hanya berdiri di luar rumah, bagaimana jika tetangga melihatnya dan berasumsi yang aneh-aneh? Langsung masuk saja non, Tuan Jungkook ada di dalam kamarnya."
Gadis itu mengangguk pelan dan tak lupa mengucapkan terima kasih pada wanita paruh baya itu sebelum wanita itu berpamitan pulang.
Lisa menutup kembali pintu berwarna putih itu, kaki jenjangnya menyusuri tangga yang akan mengantarkan dirinya ke kamar Jungkook, kekasihnya.
Gadis itu memijat pelipisnya sebelum mengetuk pintu kamar itu, "Kookie buka pintunya, aku disini."
Sudah berkali-kali Lisa mengetuk pintu itu bahkan melontarkan berbagai kalimat dari belah bibirnya, namun pintu itu tak kunjung terbuka. Lisa merasa lelah dan memutuskan untuk mendudukkan dirinya di atas sofa yang berada di depan pintu kamar Jungkook sembari memainkan ponselnya.
Sementara pemuda yang sejak tadi bergelung di bawah selimut mengernyitkan keningnya saat ketukan pintu serta suara gadisnya berhenti mengalun. Akhirnya pemuda kelinci itu memutuskan untuk membuka kunci pintu kamarnya, lalu kembali naik ke atas ranjang empuknya dengan berlari cepat.
Lisa yang mendengar suara kunci pintu terbuka menerbitkan senyumnya, pintu kamar itu ia buka dan Lisa dapat melihat kekasihnya yang tengah berbaring membelakangi dirinya.
"Kookie, kau sudah tidur ya?" Lisa menutup pintu kamar itu, ia berjalan mendekat ke arah ranjang Jungkook sambil melepas cardigan yang menutupi bagian pundak dan lengannya.
Lisa menghela nafas ketika Jungkook hanya diam tak bergerak se inchi pun, dalam diam Lisa melirik ke depan wajah Jungkook yang memejamkan kedua matanya. Sebenarnya dia tidur sungguhan atau tidak sih?
Lisa tak mengerti pada Jungkook yang marah hanya karena dirinya kedapatan jalan bersama dengan keempat teman laki-laki itu tadi. "Maaf," Bisiknya setelah itu Lisa masuk ke dalam selimut, ikut bergelung menjadi ulat seperti sang kekasih.
Tadinya Lisa ingin ikut tertidur sambil memeluk tubuh kekar Jungkook, namun melihat Jungkook yang tertidur tanpa mengenakan atasan membuat Ide jahil terlintas di benak Lisa.
Jari lentik miliknya mulai mengelus dada bidang pemuda itu dengan gerakan sensual yang teramat menggoda. Jungkook masih tak bergeming, Lisa kemudian mencuri kecupan pada bibir Jungkook berulang kali.
Sudah beberapa menit berlalu namun tetap tak ada pergerakan dari Jungkook, sepertinya pemuda itu sungguhan tertidur.
Lisa menghela nafasnya dan memutuskan untuk memeluk tubuh kekar itu saja dari belakang, agar suhu tubuh Jungkook bisa tersalurkan pada dirinya yang hanya memakai Tanktop sebagai baju atasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot | Liskook
Fanfiction[ 18+/21+ ] just lisa and jungkook oneshoot - twoshoot