M A R K H Y U C K
•
•
•HAPPY READING
MINGGU pagi yang cerah.
Mark dan Haechan pergi mengunjungi rumah kedua orang tua Haechan di Jeju. Tadi malam si manis rewel disertai rengekan yang terdengar menyebalkan karena berkeinginan untuk menemui orang tuanya. Mark Jung―sang suami yang tak bisa menolak permintaan sang istri kesayangan. Jika sedikit saja ada kata penolakan, maka Mark harus bersiap diri mendengar tangisan keras Haechan yang tak kunjung usai.
Mereka berangkat pukul sepuluh pagi. Dan ya, ada lagi sebuah drama yang tak kalah lucunya dari tadi malam. Mark sampai memijat pelipisnya karena lengah melihat kelakuan ajaib si manis. Begini cerita singkatnya―Haechan meminta berangkat pukul lima padahal sepasang mata bulat itu masih terkantuk-kantuk. Mark yang terkejut karena tubuhnya terasa amat berat dengan segera membuka matanya. Tidak disangka-sangka, Haechan naik ke atas tubuh sang suami sembari mengajukan keinginannya.
"Bangun, Mark Hyuuuungggg!!!"
Haechan mengeluarkan seluruh tenaganya untuk membangunkan sang suami.
"Ayo kita ke rumah Daddy dan Mae! Hyung jangan mati dulu, nanti aku tidak bisa memamerkan suami tampanku kepada semua orang. Nanti Hyung tidak bisa melihat anak kita."
Telinga Mark terasa ingin meledak detik itu juga. Haechan terlalu bersemangat dengan kantuknya yang tak kunjung hilang lalu menggelitik leher Mark dengan surainya yang begitu lembut nan halus. Sementara di lain pihak, Mark berusaha menghentikan kelakuan berlebihan sang istri dengan kecupan-kecupan kecil di bibir.
Haechan seakan terbuai, menerima kecupan kecil itu dengan senang hati. Lalu tanpa sadar, pemuda manis itu memejam dan kembali menelusuri alam mimpi indahnya yang sempat tertunda. Hingga jam sembilan pagi tiba, Haechan langsung mengamuk dan berteriak marah kepada Mark.
"Kenapa Hyung mengajakku kembali tertidur?! Aku, 'kan, sudah berencana pergi ke rumah Daddy pukul lima pagi. Ini semua karena Mark Hyung! Jangan berbicara padaku lagi. Aku marah besar dengan Hyung!"
"Jangan menyentuhku dan jangan menciumku! Hyung juga tak boleh menyentuh atau berbicara dengan adik bayi. Hyung berbicara saja dengan diri sendiri!"
Setelahnya benar-benar tak ada percakapan di antara mereka. Haechan yang masih marah dan Mark yang belum membujuknya untuk berbaikan.
Hingga akhirnya mereka tiba pada pukul sebelas siang lewat sepuluh menit. Mark yang berniat membukakan pintu untuk Haechan, kini hanya bisa tersentak kuat kala si manis menutup pintu mobil dengan keras dan meninggalkannya seorang diri di dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adorable Haechie [MarkHyuck]
FanficA MarkHyuck Fanfiction ❝Haechan itu memang sangat menggemaskan dan ceria, namun dia juga termasuk sosok yang rapuh. Haechan tak boleh menerima kebencian dan disakiti, Haechan hanya boleh diberi banyak cinta dan kasih sayang. Bahagiaku, Jung Haechan...