- 15

6 2 0
                                    


Na, katakan kepadaku, antara hujan dan mendung, siapa kiranya yang lebih jujur .

Mungkin angin telah berseteru dengan beberapa anak daun kenari, gugurnya kunanti adalah keajaiban, bukan semata-mata hanya menurunkan ragu di hati .

Kemari, ada cangkir kosong yang telah menunggu, singgahlah barang sejenak, bukan lagi tentang itu, ataupun kiasan yang tak tentu, Kita tidak akan berbicara tentang luka luka yang telah menjadi penghias ranjang tidur, atau tenantang nestapa yang kerap membuatmu tersungkur .

Kemari, lihat tempat ini, ketika hujan hampir setiap harinya merajuk pada awan, dan awan meminta kepada sang hyang widhi, untuk memberikan hujan permen berwarna tujuh. Disini, di kota seribu sungai, banyak yang mungkin menarik untukmu, atau, mungkin aku saja .

Ketika engkau sadar, telah berpasrah kepada waktu yang telah menentukannya.

Mungkinkah memetik ratusan bunga pun lebih dari genggaman akan dapat di tukar untuk kembali ke belakang, atau bisakah melafalkan beberapa mantra untuk bangun di sore yang melelahkan itu, Tuhan lebih mengerti akan suatu yang megah .

Aku ingin mengatakannya kepadamu, engkau yang telah di tidurkan oleh kata-kata dan suara dongeng kala senja itu, lihatlah sekarang. Perasaan apa itu, sedih? Jangan berlebihan, cemas? Itu hanya karanganmu, apakah kau marah? Simpan itu. Rasanya terlalu banyak kekhawatiran yang rimbun mengakar di otakmu .

Alengka TepianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang