Bangchan

722 65 17
                                    

"Hentikan.... ugh.. jangan disituhhh" tubuh Jisung mulai terbangun dari tidurnya, perasaan yang jauh menggelikan dan tidak nyaman saat Bangchan menyentuh dirinya.

Begitu bangun dan menengok ke kanan, di sampingnya ada kaca yang sangat besar dan menghadap ke pegunungan. Dan tepat diatas kepalanya ada batu-batu seperti di dalam gua, jelas ini bukan kamarnya. Jisung mulai merasa aneh, ia membuka selimut dan menemukan Bangchan yang sedang sibuk menjilati miliknya.

"Ya! Apa yang kamu lakukan?!" Jisung yang kaget berusaha memberontak namun di tahan oleh tubuh Bangchan yang sudah tidak memakai apapun.

"Chagi, aku sudah membawamu ke kamarku sejak malam tadi tapi kau tidur nyenyak sekali. Aku jadi harus membangunkanmu dengan cara ini" Bangchan menarik tubuh Jisung kembali pada posisi semula, dan Bangchan mulai memasukkan miliknya.

"Ak- aku sudah bangun! Jadi hentikan saja!" Bangchan tertawa mendengar alasan Jisung.

"Tapi chagi, aku yang sekarang bangun, dan kau harus bisa menidurkannya kembali" Jisung mendapatkan tatapan yang aneh, dia baru pertama kali mendapatkan tatapan seperti itu, apalagi dari seorang pria, seakan-akan dirinya adalah tulang dan Bangchan seekor anjing yang ingin menjilati tulang itu sampai habis.

"PE-! pelan-pelan saja ku mohon" cicit Jisung yang sudah pasrah, ini adalah hubungan seks pertamanya, yang naasnya ia lakukan dengan seorang pria.

"Sure, babe" bisik Bangchan dengan suara rendahnya.

***

Pinggang Jisung sepertinya patah, setelah hampir 5 jam, Bangchan akhirnya berhenti menggumulinya. Jisung diperas habis, baik dari air mata maupun air mani. Jisung masih harus memproses apa yang barusan terjadi padanya, sangat menyakitkan, tapi tidak terlalu buruk. Perasaan aneh yang baru pertama kali ia rasakan, mungkin ini penyebab beberapa orang mengalami ketagihan seks? entahlah, Jisung terlalu lelah bahkan untuk berpikir.

Badannya yang lengket dibawa oleh Bangchan ke bathub yang berada persis di samping kasur, diluar sudah menunjukkan langit fajar bewarna biru dengan campuran warna jingga dan merah. Bangchan mengusap tubuh Jisung dengan lembut dan teliti, semua bekas kemerahan yang dibuatnya pada tubuh Jisung ia usap sambil tersenyum.

"Aku sudah menyiapkan sarapan pagi yang baru untukmu, apa kau mau makan setelah ini sayang?" Jisung menggeleng lemah, perutnya terasa sangat penuh, ia berbisik lemah, "tidur".

"Ahh kau mau tidur lagi chagi? baiklah, ayo kita tidur sejenak" Bangchan kembali mengangkat tubuh Jisung yang sudah bersih, memakaikannya bathrobe dan membawanya kembali ke kasur, memeluknya dengan erat dan menutup tubuh mereka berdua dengan selimut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who The Fuck Are These Seven Handsome Men?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang