Prolog

666 55 2
                                    

Ini semua bermula dari Han Jisung (22 Tahun) yang sedang berjalan sepulang bekerja di sepanjang pinggiran jembatan sungai Han, tubuhnya penuh dengan aroma alkohol akibat pekerjaannya yang berkutat di kedai soju. Ia menyeret belanjaannya, setiap hari Jisung harus melewati sungai Han demi menghemat ongkos menuju goshiwonnya.

Orang tuanya meninggal karena kecelakaan saat Jisung berumur 7 tahun, setelah diurus oleh neneknya di Jeolla hingga SMA, Jisung harus menerima kenyataan bahwa neneknya harus menghembuskan nafas terakhir, bibi dan pamannya tidak ada yang peduli dengannya, setelah diusir karena rumah neneknya dijual, Jisung mau tak mau merantau ke Seoul agar bisa bertahan hidup, untungnya Jaemin, teman Jisung sedari SMP menawarkan goshiwon dengan harga 100 ribu won perbulan.

Jisung kini memiliki 4 pekerjaan dalam satu hari, dan total yang ia dapatkan dalam sebulan adalah 500 ribu won, bayaran tertingginya ia dapatkan dari bekerja di kedai soju yang menghabiskan malamnya dengan bau alkohol dan temperamen orang-orang yang meminumnya. sudah tiga tahun ia bekerja, namun tabungannya tidak pernah cukup untuk bisa menyewa tempat tinggal yang lebih layak.

Ia berjalan dengan tatapan kosong, berharap setidaknya ia memiliki kehidupan yang lebih baik dari yang ia rasakan sekarang. Ditengah jembatan, ada seorang pria dengan baju lusuh yang berusaha menabrakan dirinya pada mobil yang tengah lewat, andai saja ia bisa senekat itu, pikir Jisung dalam hati, sebelum sadar bahwa yang berada ditengah adalah temannya, Jaemin.

"Jaemin-ah!! apa yang kau lakukan disana? hei! Jaemin! kembali kesini!" Jisung melepaskan kantong belanjaannya dan berusaha menghampiri Jaemin yang berada ditengah.

"Apa kau gila?! yak ayo kembali!" Jisung berhasil menghampiri Jaemin dan mengguncangkan tubuh sahabatnya itu.

Jaemin tak menjawab, di depannya sudah ada truk besar dengan kecepatan penuh, dengan reflek ia mendorong tubuh jaemin ke pinggir jembatan dan bernafas lega karena sudah merasa bahwa temannya aman, tanpa berpikir bahwa dirinya masih berada ditengah, sebelum bisa memproses hal bodoh yang ia lakukan, tubuhnya sudah terhantam dengan truk tersebut. ia terpental jauh dan seketika lalu lintas di jembatan menjadi kacau.

"Sialan kau jaemin! aku masih belum mau mati!" ucap Jisung sebelum kesadarannya perlahan sepenuhnya hilang.

Jisung bermimpi, ia melihat dirinya yang lain sedang memeluk seseorang, ia mendekat dan melihat bahwa yang dipeluknya adalah dirinnya sendiri, Jisung bingung dengan kejadian didepannya, ia melihat bahwa salah satu dari dirinya berbisik ditelinganya, "gantikan aku, aku mohon".

Setelahnya Jisung terbangun di ruangan yang tak ia kenali, ketika membuka mata hal yang pertama dilihatnya adalah bunga, ia melihat sekeliling, kamar itu didominasi oleh renda dan bunga-bunga, ia mencium bau bunga segar dimana-mana, hingga membuatnya sedikit pusing. ia merasa kasur yang ditidurinya adalah kasur terempuk dan lembut yang pernah ia rasakan dalam hidupnya.

Jisung berguling kekanan dan kekiri untuk menikmati kemewahan kasur yang ada, setelah bekerja paruh waktu dan tidur di kasur yang keras Jisung merasa pinggangnya harus dimanjakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung berguling kekanan dan kekiri untuk menikmati kemewahan kasur yang ada, setelah bekerja paruh waktu dan tidur di kasur yang keras Jisung merasa pinggangnya harus dimanjakan. ia kemudian memeriksa seluruh badannya, apakah dirinya masih dibalut perban? Jisung berpikir mungkin saja orang yang menabraknya bertanggung jawab dan merawatnya disini, apakah dirinya koma?

Who The Fuck Are These Seven Handsome Men?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang