1

6.4K 52 8
                                    


Hi, selamat pagi teman-teman dunia paralel lainku, selamat datang di kehidupanku dimana di duniaku ini telah terjadi revolusi besar-besaran yang mengubah keadaan dunia secara begitu drastis. Peribahan itu adalah perubahan dalam hal kehidupan sosial terutama hubungan antara laki-laki dan perempuan.

pertama-tama yang paling penting aku ingin jelaskan, di duniaku ini perempuan telah dianggap gender yang utama dan pemimpin sedangkan laki-laki adalah gender sekunder alias submisif. Tentu saja aku paham semua itu karena semuanya telah aku resapi dalam didikan serta pengajaran di sekolah. Selain itu di rumah serta lingkunganku pun aku terbiasa dengan hal itu. Maka, aku menerima hal tersebut dengan tanpa masalah dan penuh kesadaran sebagai suatu kebenaran.

Ngomong-ngomong namaku Triza. Aku adalah seorang laki-laki berusia 16. Aku sudah melewati masa puber dan mulai beranjak dewasa. Kebetulan hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah SMU. Aku benar-benar sudah tak sabar untuk pergi berangkat. 

Di dunia ini, semua sistem pendidikan yang ada di tiap sekolah adalah berdasarkan female supremacy. Aku dan kami semua para laki-laki telah didoktrin bahwa kecerdasan rata-rata kami terukur berada dibawah kaum perempuan. secara IQ, laki-laki pun dianggap tertinggal dari perempuan. Sebagai manusia, kami adalah gender yang segala aspek kapabilitas mentalnya lebih rendah dari perempuan. Secara ekstrim, mungkin kami dianggap gender yang 'cacat'. tapi tentu saja kami terima semua itu dengan sadar. dan memang begitu kenyataannya. inilah dunia dimana perempuan adalah pemimpin dan laki-laki adalah seks sekunder. laki-laki diciptakan untuk tunduk, dikuasai dan melayani kaum wanita. Semua laki-laki sudah pasti paham itu. sudah lama tidak ada pemberontakan dan protes soal itu. Jujur saja, di duniaku ini semuanya relatif berjalan dengan baik. hidup damai, tentram, dan sejahtera.

Oke, mari kita mulai pagi ini.

Setelah aku mandi, aku mulai berpakaian dan mengenakan seragam. sebelumnya tentu saja aku membereskan kasurku dulu. aku selalu membersihkan kamarku dan menjaganya agar selalu rapi. di sini laki-laki memang harus telaten dan perhatian soal itu.

aku pun lalu bercermin. aku melihat wajah beserta keseluruhan badanku yang putih, bersih dan tanpa ditumbuhi bulu sedikitpun. laki-laki memang harus selalu merawat dan menjaga diri. harus wangi dan bersih. tentu saja aku ingin menarik perhatian para perempuan teman-teman baruku di sana.

Seragam sekolahku berupa kemeja putih bersih sederhana dan celana pendek yang lumayan kecil. ya, sekolah SMU di sini memang memakai celana pendek. Itulah sebabnya aku selalu menjaga kakiku agar mulus tanpa bulu biar keliatan seperti lelaki sejati.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah itu, aku pun keluar kamar dan langsung menuju ruang makan untuk sarapan. Di dapur, aku melihat papaku di sana. Papaku bernama Hans. Dia berusia 35 dan selalu terlihat mulus dan tampan karena rajin merawat diri sepertiku. Dia tampak sedang sibuk memasak serta menyiapkan makanan dengan keadaan telanjang polos tanpa busana. Di badannya, hanya terbalut sehelai celemek. Sudah biasa di duniaku ini. Kalau tak ada pembantu, menyiapkan sarapan adalah tugas suami.

Dunia FemdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang