"Ok. kemana dulu nih kita nanti? mo langsung belanja?"
"Ish, santai dikit lah, laper banget gue nih,"
"Iya sama gue juga laper. Makan dulu aja yuks?"
"Okeee-okeee."
Akhirnya kami tiba di tempat tujuan. Kami berlima menuju ke mall menggunakan mobilnya Rega. Usai parkir di basement, sesuai rencana kami pun langsung menuju ke atas dan mencari restoran untuk makan siang. hmmm, suasana di dalam mall sana boleh dibilang cukup sepi. hanya nampak sedikit manusia saja yang berlalu-lalang.
Hehehe perlu kuberitahu, keadaan di sini pun sama kok kayak di dunia kalian. Semua berjalan wajar. tidak ada pemandangan para mistress-mistress galak yang menggiring budaknya seperti anjing dalam keadaan telanjang. Heuh, beneran serius gak ada. Semua pakai baju lengkap dan bersikap normal selayaknya di dunia milikmu.
Di dunia femdom, ketelanjangan di tempat umum sangatlah terlarang. Kecuali, pada event-event tertentu. Di tempat yang khusus pula. Misalnya, acara kontes pet-husband yang diikuti mamaku minggu kemaren.
Ya, hampir semua para istri yang memiliki banyak waktu senggang bakal melatih suami-suami mereka untuk melakukan dog play, alias menjadi anjing. Tentu saja itu termasuk mama.
Setiap hari sabtu, aku dan Friska suka sesekali menonton Mama melatih Papa di halaman belakang. Memang, Mama sendiri sudah melatih Papa dari sejak awal pernikahaan mereka. Kata Mama, Papa adalah anjing yang istimewa. Lincah, cepat belajar dan memiliki respon memori yang sigap. Tapi, hal itu pun tetap musti dijaga dan di-training kembali secara rutin. Itulah yang kerap dilakukan mama secara berkala, hingga Papa sering menjadi juara kontes pet-husband.
Aku pun ingin seperti Papa. Aku ingin menjadi pet-husband yang baik bagi istriku kelak nanti.
"Hey, Triz, ngelamunin apa sih lo?" tiba-tiba Mirza menyenggol bahuku. "tuh kita makan di restoran jepang aja."
aku tertawa kaget lalu berkata, "i...iya! Terserah deh gue ngikut aja."
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
kami berlima memilih sebuah restoran makanan jepang untuk makan siang. beruntung hidangannya cukup enak dan murah untuk ukuran kantong anak SMU. tak terasa waktu pun terus berlalu. setelah makan kami lalu asyik mengobrol dengan seru. tentu saja obrolan kami hanya seputaran tentang sekolah dan cewek-cewek. Apa lagi sih yang dipikirin selain itu hehehe?
"Triz, lo ntar mau ikut eskul apa? udah ada pilihan?" tanya Rega kepadaku.
Aku mengangkat bahu. Jujur aku saja masih bingung.
"ntahlah, belum tau. Kalo lo, ga?"
"Kayaknya gue ikut culinary aja. gini-gini juga gue hobi masak lho hahaha." jawab Rega dengan bangga.
Archie meninju bahu Rega. "wah, persiapan jadi suami yang baik, nih."
"Kalo lo ekskul apa, chie?" tanya Rega melirik Archie. "basket? waktu SMP kayanya lo jago basket kan?"
Archie mengangguk. "iya, apa lagi? hahaha."
"gue juga masih gak jelas sih" Mirza ikut berkata, wajahnya berubah bingung. "mistress gue tuh nyuruh gue masuk ekskul sains. tapi gue agak gimana... gitu."
"klub sains, eugh, itu kan klub cewek. selamat boring dah hahaha." tawa rega menggoda Mirza.
dahi Archie berkerut. "Emang lo udah ketemu mistress lo, Mir? Siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Femdom
FantasyCerita ini genre-nya fantasy yah, jadi kalo gak masuk akal wajar aja hehehehe