3

722 84 6
                                    


Sore menjelang, chenle telah siap dan menunggu kedua orangtuanya karena keduanya telah janji kalau mereka akan mengunjungi Kakek dan neneknya. Chenle menunggu dengan wajah bosannya lalu diapun mengerucutkan bibirnya karena bosan menunggu keduanya.

Jaemin dan renjun turun dari lantai dua kamar mereka dan merekapun tersenyum karena chenle sangat menggemaskan sekali.

"Lele." Ucap renjun. Chenle langsung menatap renjun dan diapun berdiri lalu mendorong jaemin menjauh dari renjun dan memeluk lengan renjun.

"Papa sangat lama sekali, lele akan memonopoli Mama." Ucap chenle kesal. Jaemin hanya tersenyum lalu diapun mengelus kepala chenle.

"Sudah jangan marah lagi, ayo kita pergi. Sekalian menjemput dery shusu." Ucap jaemin.

"Dery shusu dan dejun imo benar kesini Mama?"

"Hmm." Angguk renjun.

"Ayo kita jemput mereka." Ucap chenle semangat.

"Ayo." Ucap jaemin lalu kedua orang berbeda umur itu langsung keluar lebih dulu. Renjun hanya menggelengkan kepalanya karena keduanya benar-benar sangat mirip dalam hal sikap. Lalu renjunpun menyusul keduanya.
















At. Bandara.

Chenle sangat antusias melihat kearah kedatangan dan melihat kanan-kiri untuk melihat shusu dan yima yang berkunjung. Lalu ketiganya pun melihat kedua orang itu dan melambai. Chenle bahkan langsung memeluk Gege dan kakak ipar renjun itu.

"Shusu, yima. Lele rindu." Ucap chenle memeluk kedua orang itu.

"Shusu dan yima juga." Ucap keduanya lalu pelukan mereka terlepas dan derypun melihat kearah adik bungsunya itu.

"Injunie." Renjun lantas mendekat dan masuk kedalam pelukan gegenya itu.

"Gege merindukanmu."

"Injunie juga merindukan Gege." Ucap renjun membalas pelukan Dery. Lalu keduanya melepaskannya dan renjunpun memeluk kakak iparnya itu.

"Selamat datang ge." Ucap jaemin tersenyum.

"Makasih jaem."

"Sama-sama ge."

"Ayo, kita harus segera berangkat ke rumah Mama dan baba."

"Hmm. Ayo." Lalu keduanya langsung pergi dari bandara itu menuju rumah orangtua renjun dan Dery.



















At. Mansion keluarga Huang.

Kelima orang itu langsung memasuki mansion besar itu dan disambut dengan orangtua renjun dan Dery, Huang Chanyeol dan Huang Baekhyun.

"Mama, baba. Dery rindu." Ucap Dery lalu diapun langsung memeluk orangtuanya itu.

"Kami juga merindukanmu." Ucap chanbaek bersamaan.

"Ayo kita masuk." Ucap Baekhyun lalu mereka langsung masuk begitu saja.

Di ruang tengah.

"Bagaimana dengan kalian berdua?" Ucap Chanyeol dengan wajah datarnya.

"Dejun sedang mengandung sekarang ba."

"Benarkah itu dejun ge?" Kaget renjun karena dia sangat tau mereka berdua menunggu dengan waktu lama. Bahkan 17 tahun mengingat chenle telah berumur 17 tahun.

"Berarti lele akan punya adik?" Senang chenle.

"Hmm." Angguk xiaodery.

"Yeeee!" Senang chenle.

"Cucu nai nai senang sekali. Kenapa tidak minta adik pada Mama dan papa saja?" Ucap Baekhyun.

"Ma." Malu renjun.

"Tidak masalah." Ucap Baekhyun.

"Tidak perlu malu sayang." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun.

"Aku tidak malu." Ketus renjun dan ketiganya hanya tertawa melihat renjun yang masih saja menggemaskan saat telah berkepala empat.

"Mama sangat menggemaskan." Ucap chenle.

"Lele." Ucap renjun menatap anaknya itu.

"Aku hanya bercanda Mama." Ucap chenle sembari tertawa.

"Oh iya jaem, bagaimana dengan kabar Suho Hyung, lay Hyung dan jaehyun?" Ucap Chanyeol.

"Daddy dan mommy baik ba, mereka masih ada di Jepang saat ini, kalau jaehyun Hyung baik kok."

"Istri jaehyun baik-baik saja kan jaem? Mengingat taeyong baru saja keguguran."

"Dia sudah baik-baik saja ma, bahkan dokter melarang taeyong Hyung untuk hamil karena rahimnya sangat tidak memungkinkan."

"Lalu bagaimana dengan mereka selanjutnya?" Ucap Dery menatap bingung jaemin dan juga kasihan pada kakak dari iparnya itu.

"Aku tidak tau Hyung, kami belum bertemu dengannya." Ucap jaemin.

"Sudahlah, jangan bersedih lagi. Dejun harus menjaga calon cucu dragon Huang selanjutnya itu. Jadi, ayo kita makan malam." Ucap Baekhyun lalu merekapun menuju meja makan bahkan chenle sangat antusias karena dia akan memakan masakan neneknya setelah sekian lama.

Di meja makan.

Semua makanan telah dihidangkan dengan lengkap, chenle benar-benar tidak sabar menyicipi semuanya lalu diapun mengambil apapun yang ingin dia makan membuat yang lainnya tertawa dengan tingkah menggemaskan remaja itu.

"Injunie makan yang banyak juga." Ucap Baekhyun.

"Iya ma." Ucap renjun mengangguk dan saat akan menyendokkan makanan ke mulutnya diapun menjatuhkan sumpitnya ke piring lalu berlari ke wastafel.

Jaemin juga ikut mengejar istri mungilnya itu.

Uekkk...uekkk...uekkkk....

"Sayang, kau kenapa?"

"Aku tidak tau nana huekkk."

"Apa sudah?" Ucap jaemin sembari memijat tengkuk istrinya.

"Sudah Na." Ucap renjun sembari menyandarkan tubuhnya pada suaminya itu.

"Kita ke dokter ya?"

"Hmm, nanti ya Na. Setelah kembali dari sini."

"Hmm." Angguk jaemin lalu keduanya kembali ke meja makan dan jaemin langsung mendudukkan renjun.

"Mama baik-baik saja kan?" Ucap chenle cemas.

"Hmm." Angguk renjun sedikit lemas.

"Injunie serius baik-baik saja?" Ucap dejun cemas pada adik iparnya itu.

"Iya ge."

"Kau ingin baba panggilkan dokter injunie?"

"Tidak ba, nanti setelah kembali dari sini injunie langsung ke dokter dengan Nana." Ucap renjun yang menyandarkan kepalanya pada dada jaemin.

"Kalau terjadi sesuatu katakan pada kami ya injunie." Ucap Dery.

"Iya ge tenang saja."


































🐬🐬🐬

Only Na (jaemren ft chenle)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang