Bab 3

1 2 0
                                    

Rain & kisah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rain & kisah nya

Malam ini hujan turun begitu deras  membasahi bumi, semilir angin yang sejuk menembus dinding dinding tembok rumah membuat penghuni bumi tertidur dengan pulas, seakan akan alam menyanyikan pengantar tidur yang indah dengan suara gemercik hujan. Tapi tidak dengan dua penghuni bumi ini yang sedang menatap hujan dengan sendu.

Di depan rumah. Rain dan attala sedang bertengkar dengan pikiran nya masing masing, tidak ada yang bersuara dari mereka berdua. attala yang menginap di rumah rain karna sudah muak dengan orang tua nya yang sekalinya pulang kerumah nya selalu saja bertengkar. Rumah dan keluarga rain lah yang menjadi tujuan attala untuk menenangkan pikiran nya, sekaligus rumah ke dua bagi attala. Dan sebalik nya rain juga sudah menganggap attala sebagai saudara sekaligus sahabat nya sendiri.

" Rai kalo gue nyerah sama keadaan gimana". Attala memulai berbicara kepada rain.

"Berarti lo kalah ". Rain yang tau kemana arah pembicaraan attala menjawab tanpa melihat ke arah attala.

"Gue udah cape rai". Ucap attala sambil menatap langit langit rumah agar air mata nya tidak terjatuh.

" Nangis aja ta". Rain yang peka dengan keadaan attala saat ini menepuk bahu attala untuk menguatkan nya.

"Nangis bukan berarti lo cengeng dan lemah ". Attala tidak menjawab dia hanya menunduk.

"Nangis aja sepuas lo, teriak aja tapi inget jangan nyerah" ucap rain yang membuat attala melihat ke arah rain.

" Tapi kalo gue udah gak kuat gimana". Lirih attala pada rain.

" Seperti kata gue tadi, berarti lo kalah. Dan gue gamau lo kalah sama keadaan". Perkataan rain yang membuat attala terdiam lagi.

" Dengerin gue ". Ucap rain

" Tuhan tidak akan ngasih cobaan di luar batas kemampuan umat nya,jadi tuhan tau lo itu manusia yang kuat dan sepesial hingga takdir memilih lo buat hadapin semua nya." ucap rain sambil menghadap attala.

" Tapi kenapa harus gue rai " jawab attala sambil menatap rain.

Manusia tidak bisa memprediksi seperti apa kedepan nya nanti. Dan manusia tidak bisa menilai seseorang dari luar nya saja, yang terlihat tertawa belum tentu bahagia. Karna setiap orang punya masalah nya masing masing, kita cukup menghargai saja usaha mereka untuk bertahan. Tidak ada manusia yang tidak mempunyai masalah hanya saja mereka menutupinya dengan cara nya sendiri. cukup menjadi pendengar yang baik tanpa harus berkomentar panjang lebar.

" Berarti tuhan percaya kalo lo orang yang kuat" ucap rain.

" Lo gak sedirian , Lo punya gue, asep, samuel ,reyhan yang peduli sama lo, dan berhenti berpikiran yang enggak enggak deh. " attala beruntung mempunyai teman seperti rain yang selalu ada buat dia. dikala attala mempunyai masalah di keluarganya rain pasti ada buat attala, rain hanya takut sahabat nya ini melakukan hal hal bodoh yang tidak di ingin kan.

Rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang