Bab 4

0 2 0
                                    

Rain dan kisah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rain dan kisah nya

Ini  bukan tentang siapa siapa. Ini tentang seseorang yang tidak menyukai keramaian namun takut sendirian . Ini tentang seseorang yang tidak bisa mengekpresikan marah dan senang. Ini tentang seseorang yang selalu menatap langit agar lebih tenang. Ini tentang seseorang yang berjalan sendirian tapi tidak tau arah tujuan nya kemana. Ini tentang seseorang yang bertahan hanya untuk hidup yang tak tau untuk siapa. Tentang seseorang yang mempunyai keinginan namun selalu bertolak belakang dengan semesta. Tentang seseorang yang ingin mendengarkan ucapan " apakah kamu baik baik saja ". Ini tentang seseorang yang selalu merasa sendirian bahkan di tengah keramaian.

{}

Koridor sekolah sangat ramai siswa yang sedang berlalu lalang menuju papan informasi untuk melihat jadwal PTS atau pembelajaran tengah semester  yang akan di laksanakan minggu depan, namun tidak dengan asep anak itu sejak pagi tadi terlihat murung tidak seperti biasa yang selalu mencairkan suasana.

"Ke kantin mak tut yu , anak dalam kandungan gue udah pada berontak" ajak rain pada teman teman nya.

" Emang you punya rahim". Saut samuel polos

" Yeuu! percaya aja lo sama mulut dujanah si rain" seru reyhan

" Maksud si rain tuh cacing cacing di perut nya" jelas Reyhan.

" You cacingan Rai". Balas Samuel polos.

Pletaakkk

Rain memukul kepala Samuel seenak jidat nya. Attala hanya pokus pada hp memainkan game kesukaan nya tidak menghiraukan teman teman nya. dan asep dia hanya diam sedari tadi.

" Bukan gitu maksud nya, tau ah nanggepin omongan lo le buat darah gue naek" kesel rain

" Mening cabut ke kantin ayo" ajak rain dan mereka pun pergi mengikuti rain sambil terus berbicara

" Kenapa lo sep dari tadi diem mulu kaya orang sawan ". Tanya Reyhan

"Te nanaon rey " jawab Asep menundukan kepalanya

( Gapapa Rey )

Tak selang beberapa lama Rain dan teman teman nya sampai di belakang sekolah di kantin mak tut, padahal namanya bukan Mak tut tapi tutiah cuma rain dan teman teman nya saja yang bilang mak tut biar ngirit kata, jadi gak perlu panjang panjang kalo manggil dan biar sepesial beda dari yang lain, wanita paruh baya itu juga tidak keberatan di panggil Mak tut malahan seneng katanya lucu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang