"Loh, Ella kenapa gak sekolah?"
Namun gadis yang baru menginjak kelas 7 SMP itu hanya menggelengkan kepala tidak menjawab ucapan sang kakak
"Ibu mana?"
"Masih jualan kak, belum pulang"
Kini pemuda itu terduduk di kursi dekat pintu, dia tau jika sang ibu belum pulang itu artinya jualan nya belum laku terjual semuanya, sakit rasanya jika harus menyaksikan sosok wanita yang sangat di cintainya masih harus bekerja keras untuk biaya hidup sehari hari
Aldo, remaja yang baru berumur 18tahun, namun harus bekerja keras membantu meringankan beban ibu nya yang harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan harus membayar hutang setiap bulannya karena ulah sang ayah yang kini sudah 3 bulan pergi entah kemana
Gaji yang di dapatkan Aldo sebagai pengantar makanan di salah satu rumah makan, tidak bisa menutupi hutang yang tidak sedikit, itu lah alasan kenapa ibu nya harus ikut bekerja hanya sekedar untuk makan sehari hari daan sedikit demi sedikit mengumpulkan uang untuk membayar hutang
"Assalamualaikum" Suara itu terdengar dari arah luar"Waalaikumsalam" Jawab Aldo dan Ella secara bersamaan
"Aldo, kapan kamu pulang?semalam kamu kemana nak?
"Barusan bu, semalam Aldo ketiduran di rumah Oniel, maaf gak ngasih tau ibu dulu"
"Gak apa-apa sayang, kamu udah makan?" Wanitu itu pun duduk di sopa di samping Aldo sambil sesekali memijat kakinya yang terasa pegal
"Udah kok bu" Pandangan Aldo kini tertuju pada keranjang kotak kue yang masih tersisa banyak
"Sini biar Ella pijitin, pasti ibu cape"
"Makasih ya sayang"
"Oh iya bu, Ella kenapa gak sekolah?"
"Ibu belum bayar spp nya dia selama 3 bulan, jadi Ella harus di rumahkan sementara sampai uang spp nya lunas"
"Kok ibu gak bilang sama Aldo"
"Ibu gak mau terlalu bergantung sama kamu Do, kamu udah besar pasti keperluan kamu juga banyak, ibu gak mau ngerepotin kamu terus"
"Ibu kok ngomongnya gitu, Aldo kan kerja juga buat ibu, buat Ella juga, udah kewajiban Aldo bantuin ibu, Aldo baru gajian bu, ini uang,.ibu pake buat bayar spp nya Ella, terus sisanya buat ibu" Ucap Aldo sambil memberikan amplop berwarna cokelat
"Engga Do, ibu gak mau, urusan Ella biar jadi tanggung jawab ibu, mendingan uangnya kamu simpan katanya kamu mau ganti motor kan"
"Itu mah gampang bu, yang penting sekarang bayar spp nya Ella dulu, Aldo gak mau Ella gak sekokah apalagi sampai putus sekolah"
"Makasih ya Do, kamu emang anak yang baik, semoga rezeki kamu juga sebaik orangnya" Ucapnya sambil mengelus lembut kepala Aldo
"Amin, kue nya siniin deh biar Aldo yang jual"
"Gak usah Do, biar nanti kita makan aja, mending sekarang kamu mandi ini udah jam setengah 9 sebentar lagi kamu harus kerja"
"Aldo udah mandi bu di rumah Oniel, yaudah Aldo pamit ya bu" Setelah mencium tangan ibunya Aldo pun membawa kue yang sudah di pindahkannya ke dalam kantong lalu pergi untuk bekerja
***
Kini Aldo memasuki ruangan yang selalu menjadi tempat dia dan teman-temannya berkumpul bahkan tidur di tempat yang mereka sebut basecamp itu,. Kini dia duduk di sopa yang ada di sana, namun sayup-sayup telinganya mendengar suara desahan yang berasal dari dalam kamar yang ada di hadapannya
Seperti sudah terbiasa, Aldo hanya acuh dan menyalakan rokok lalu segera memainkan permainan game yang ada di hp nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent
TerrorPosisi ku masih terbaring menghadap langit-langit kamar, namun tiba-tiba sudut mataku menangkap sesuatu yang tengah berdiri di pojok kanan di samping lemari,bulu kuduk ku mulai berdiri, jantungku mulai berdekup kencang perlahan aku mulai menoleh ke...