SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.
.Kenapa rasanya suasana hati Obelia sangat baik hari ini. Rasa kantuk yang tadi sempat melanda langsung hilang ketika yang dia inginkan berjalan sesuai apa yang dia mau.
"10.000 koin emas ditambah seorang pemuda sexy. hihi" Obelia sedang menikmati kebahagiannya berbeda dengan seorang gadis yang sudah murka karna incarannya menjadi milik orang lain.
"Ck. Kenapa tak kau ambil saja 2000 ayah" marah gadis itu kepada orang yang dipanggil ayah.
"Tenanglah vio. 2000 itu sangat mahal hanya untuk sampah sepertinya" jawab sang ayah santai.
"Tetapi aku menginginkannya" Kali ini dia berucap sandu seakan akan membutuhkan pengasihan.
"Ck. Tak tahu malu" maki seorang pemuda dipojok ruangan.
Vio? Masih ingatkah kalian dengan sigadis rambut merah Violet! Ya itu dia.
~
"Nona saatnya pemberian barang" Ucap Lucas.
"Baiklah aku tak sabar memilikinya" girang Obelia terkikik. Ini seperi bukan Nonanya pikir Lucas, sebeharga itukah 'barang kali ini sampai-sampai wajah suram Obelia berubah menjadi Berseri-seri.
Saat ini Obelia sudah duduk nyaman dikeretanya menuju rumah bersama 'barang itu. Ralat barang itu sekarang miliki nama.
"LUMI" Gumam Obelia.
Cukup jauh perjalanan akhirnya Obelia sampai dikediamannya. Kediaman yang tak cukup besar tapi lebih baik dari pada rumah besar Hazelt.
"Lucas antarkan Lumi kekamarnya" perintah Obelia.
"Baik nona"
Setelahnya Obelia memutuskan membersihkan diri dikamarnya dan akan mengurus beberapa berkas diruang kerja. Menurut Obelia Lumi pemuda tampan yang cukup mengemaskan walaupun sejauh ini dia belum mengeluarkan suaranya sedikitpun.
"Luminer kau sangat menggoda dimataku. hihi" oh ayolah pemikiran buruk itu datang lagi. Sisi yang beberapa waktu ini keluar dari dirinya.
Setelah membersihkan diri dan berganti gaun menjadi sedikit lebih santai. Obelia berjalan menuju ruang makan dia sudah sangat kelaparan.
"Iren apa makanannya sudah siap?" Tanya Obelia langsung ketika memasuki ruang makan.
"Maaf nona. Iren dan Oliv masih di Toko dan saya sudah menyiapkan makanan untuk anda" jawab koki yang beberapa waktu lalu dia rekrut.
"Hm baiklah. Apakah Alen sudah makan?" Tanya Obelia.
"Belum nona. Dari tadi beberapa pelayan mengantarkanya makanan tetapi dia hanya diam"
"Baiklah setelah aku makan siapkan makanan baru untuknya"
"Baik nona. Saya permisi"
Lima menit sudah Obelia makan. hari ini nafsu makannya sedikit kurang Bukan karna makanannya tak enak tetapi seleranya belum sesuai dengan masakan koki Rody.
~
Tanpa mengetuk atau membaca salam Obelia menerobos masuk kedalam kamar itu.
'Wow Roti sobek?' Batin Obelia
"Ahh Maaf aku tak tau kau sedang berganti pakaian" ucap Obelia.Masih dengan responts yang sama Lumi hanya diam dan melanjutkan aktifitasnya dengan tidak malunya berganti pakaian didepan Obelia.
'OH HAYOLAH MATA INDAHKU TERNODAI' Teriak batin Obelia.
Setelah selesai berganti pakaian Lumi mengahampiri Obelia yang sedang termenung dibalkon kamar. kamar yang diberikan Obelia kepada Lumi bukan kamar pelayan melainkan kamar tamu dengan vasilitas yang memadai.
"Hm" gumam Lumi ketika berdiri didekat Obelia. Dan itu cukup mengkagetkan Bukan karna itu tetapi Suaranya huh berdemage hihi. Oh Ayolah pemikiran itu lagi.
"Makanlah agar kau tak mati" ucap Obelia sebisa mungkin mengendalikan pemikiran itu.
"Tak masalah" balas Vrans lalu beranjak menuju sofa.Dari gerak gerik dan cara berjalan sepertinya dia bukanlah sebuah 'barang yang tak berguna.
"1500 ku hilang jika kau mati" balas Obelia sambil menyusul Lumi menuju sofa.
"Baik" balas Lumi singkat. Ahh Dragon ini sangat menggoda. Mari kita mulai merawatnya dari sekarang.
"jadilah playan pribadiku setiap minggu kau kuberi pil pemulih tingkat 1" Gumam Obelia didekat telinga Lumi dan itu berhasil membuat sang empu tegang 'Hahahaha kau berhasil nona muda' Teriak batin Obelia.
"Kau!" Marah Lumi.
"Oh ayolah Dragon aku bukan gadis bodoh" balas Obelia sedikit lembut.
~
Setelah kejadian tadi Obelia memutuskan langsung menuju ruang kerjanya. Memastikan apakah semua pesanannya sudah sampai.
"Nona surat dari Tuan James" Ucap Lucas memberikan sebuah gulungan kecil.
Setelah membaca isinya Obelia kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. "Dasar hanya untuk sebuah peninggalan kuno dia menghabiskan uangku sebanyak itu?" Gumam Obelia disela-sela pekerjaannya.
Siapapun tolong sadarkan Obelia jika dia juga lebih keterlaluan.
"Tetapi itu sepertinya memang akan berhasil" lanjutnya lagi.
Tak terasa ternyata 4 bulan lagi upacara pelantikan putri mahkota akan diadakan, Obelia hanya tersenyum miris.
Jika yang dia tebak tadi benar bahwasanya yang membeli permata bulan birunya adalah sang putra mahkota Cleo berarti itu diberikan kepada putri? Hah perasaan apa ini?.
~
Malam pun datang Obelia memutuskan menghampiri Lumi yang sudah berani mengambil tempatnya. "Kau memasuki wilayah terlarangku Dragon" ucap obelia ketika sampai di Pendopo dekat Danau.
"Aku tak tau" balas Lumi tanpa memperhatikan Obelia. Dia lebih fokus kepada Langit yabg dutaburi bintang dan bulan sebagai pelengkap seakan akan semua itu lebih indah dari pada Obelia. Walaupun langit malam ini memang sangat memanjakan mata.
Beberapa waktu keheningan menyapa mereka Obelia berasa kembali kemasa dia sedang menghadapi Cleo saat pertama kali mendekatinya.
"Dari mana kau mengetahui tentangku?"tanya suara maskulin itu serak.
"Kau tau aku seorang elemen tanaman dan kau tau ikatannya" balas Obelia dan ternyata mendapat respont yang sangat mengejutkan dari Lumi.
"Kau- ucapan Lumi terpotong oleh Obelia.
"Ya sekarang kita saling mengetahui rahasia masing masing dan mohon percayalah kepadaku jangan meragukanku hanya kau dan aku yang mengetahui tentang ini, semua Orang tau aku memiliki elemen es sama seperti ibunda"
"Maafkan aku. Aku takkan meragukan mu lagi. Dan sebenarnya aku memiliki nama 'Ghio'" ucap Lumi dengan milirik Obelia sekilas dengan senyuman tipis.
"Oh astaga maaf aku tidak tau kau ternyata memiliki nama tapi tak apa aku akan tetap memanggilmu Lumi" balas Obelia lalu beranjak pergi menuju kamar. 'Gak sanggup deket deket dia hihihii-batin Obelia.
Lumi yang ditinggalkan sendiri hanya merasa kebinggungan dia pikir Gadis aneh itu akan mengatakan 'Oh baiklah sekarang namamu tetap Ghio ternyata salah. Kenyataan tak sesuai ekspetasi.
"Mari mulai Hidup baru bersama gadis aneh ini" ucap Lumi tersenyum dan memutuskan juga kembali kekamar.
HALLO SEMUA NANTI SAYA USAHAIN UPNYA BANYAK SOALNYA BENTAR LAGI MAU UJIAN TRUS TIFA JUGA LAGI MEMPERSIAPKAN KELULUSAN HIHI.
THANK BAGI YANG VOTE BACA AND COMEN.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obelia
FantasyDiberi kesempatan kembali kemasa lalu setelah peristiwa yang sangat menyakiti hatinya. Obelia memutuskan pergi dari bayang bayang masa lalu itu, Bertekat menjauh dari semua orang bahkan dari kekasihnya sendiri. Namun dikehidupan kali ini Obelia kemb...