Chapter 1

16 0 0
                                    


"Ck dimana sopan santun nya" kesal Sougo sambil berjalan menuju ruangan Sang Raja.
Sesampainya dia didepan ruangan Sang Raja, Sougo mengetuk pintunya lalu masuk ke dalam dan memberi hormat membungkuk

"Ada apa? " Tanya Sang Raja
"Pangeran menolakku untuk mengawalnya Yang Mulia" jawab Sougo
"Sudah kuduga anak itu susah untuk di atur" jawab Sang Raja sambil memijit pelipisnya.
"Tenang saja Yang Mulia, ini adalah perintah Yang Mulia yang harus saya lakukan bagaimanapun caranya, saya akan melakukan sesuatu supaya Pangeran Tamaki menerima saya sebagai pengawalnya" Jawab Sougo dengan percaya diri
"Hmm, baiklah aku percaya padamu" Jawab Sang Raja sambil menghela nafas lega
Sougo pun keluar dari ruangan Sang Raja dan mulai berpikir supaya dia di terima oleh Pangeran Tamaki
Tak lama setelah di berfikir, ide pun muncul di kepalanya.



Keesokan hari nya~

Di pagi hari, Pangeran Tamaki terbangun dari tidurnya dan sedang mood untuk menghidup udara segar, dia pun berniat untuk membuka gorden jendelanya dan tanpa di duga tiba tiba Sougo muncul dari semak semak depan jendela kamar Tamaki sambil memegang kertas yang bertuliskan
"izinkan saya menjadi pengawal anda."
Tamaki yang melihat itu pun hanya menyipitkan matanya lalu langsung menutup kembali jendela gordennya
"Apa apaan dia itu" jawab Tamaki dalam hati.
Kemudian Tamaki beranjak pergi dari kamarnya menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sesampainya dia di dalam kamar mandi, dia langsung mengaca ke cermin wastafelnya untuk melihat kondisi mukanya . Setelah itu dia mengambil sikat giginya dan tanpa sadar dia merasakan ada kertas di dalam tempat dia mengambil sikat giginya
Lalu di ambilnya kertas itu dan di bacanya , kertas itu bertuliskan
"Tolong izinkan aku menjadi pengawal anda."
Tamaki yang membacanya langsung terkejut dan cepat cepat menengok kekanan dan kekiri untuk melihat apakah pengawal itu ada di dalam kamar mandinya atau tidak
"Hei! Kalau kau berada disini cepat keluar, dasar pengawal cabul!" Tamaki langsung merobek kertas itu dan di buang ke dalam tempat sampah.
Setelah Tamaki menunggu agak lama dan dirasanya memang tidak ada siapa siapa di sekitar dia mulai membersihkan dirinya.

Setelah Tamaki selesai membersihkan dirinya , dia memakai handuk di pinggangnya lalu menuju keluar kamar mandi untuk memakai pakaiannya. Ketika dia membuka lemari bajunya, ada Sougo sedang berdiri di dalam sambil memegang kertas yg bertuliskan.. "Tolong izinkan aku menjadi pengawal anda" dan Tamaki pun jadi kesal dan menarik kerah baju Sougo untuk keluar dari kamarnya,
"Sudah dibilang enggak ya enggak!" Tamaki menekankan hal itu lalu melepaskan kerah Sougo dengan kasar dan mengusir Sougo keluar sambil membanting pintu kamarnya.

"Cih" kesal Sougo.

Sougo pun merasa kebingungan dengan apa yang harus dia lakukan supaya Pangeran Tamaki menerimanya menjadi pengawalnya itu.

Dia berjalan menyusuri koridor yang tidak dia ketahui sebelumnya sambil memikirkan hal hal itu dan tanpa sadar dia sampai di koridor yang tidak dia ketahui
"Eh- dimana ini?? aku terlalu sibuk memikirkan hal hal lain lalu tiba-tiba aku disini..." Pikir Sougo. Sougo pun berjalan pelan pelan menyusuri koridor itu sambil melihat kesekitarnya, lalu dia ketemu sebuah ruangan dengan pintu yang megah.
"Sudah lama aku tinggal di kerajaan ini tapi aku baru pertama kali lihat pintu ini.. Iya sih kerajaan emang besar.. Tapi gak gini juga dong.. astaga.. Apa masih ada tempat lain yang belum aku ketahui?? " Bingung Sougo. Lalu Sougo pun membuka pintu itu pelan pelan.
Sougo melihat Pangeran Tamaki sedang terduduk di sebuah kasur yang begitu besar dan begitu rapih seperti sudah tidak pernah tersentuh lagi. Dilihatnya punggung yang lebar seorang Pangeran Tamaki seperti sedang bersedih sambil memegang sesuatu di tangannya...

Sougo mulai masuk pelan pelan mendekati Tamaki, dan Sougo melihat benda yang di genggam Tamaki ternyata itu adalah foto Ratu kedua, yaitu Ibunda Pangeran Tamaki yang sudah lama meninggal.

Sougo ikut merasakan apa yang dirasakan Tamaki .. yaa.. rasa kehilangan.

Sougo mulai membuka suara
"Yang Mulia.."
Pangeran Tamaki yang mendengar suara Sougo terkejut dan langsung berdiri
"KENAPA KAU BISA DISINI!!?? KAU MENGUNTITKU YA!?" jawab Tamaki kesal
"Maaf Yang Mulia, saya kesini tanpa disadari, saya sedang melamun sambil berjalan, tanpa saya sadari saya berada di koridor depan itu lalu saya melihat pintu ruangan ini... maafkan saya lancang masuk kesini Yang Mulia" jawab Sougo menjelaskan sambil berlutut.
Pangeran Tamaki yang mendengar itu hanya bisa menjawab dengan helaan nafas.
"Berdiri." Jawab Pangeran Tamaki singkat
Sougo yang mendengar itu langsung berdiri tetapi tetap menunduk tidak berani menatap wajah Tamaki
"Kau .. sudah mengetahui salah satu rahasia keluarga ku.." jawab Tamaki sambil menatap kembali foto ibunda tercintanya...


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Commander's DutyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang