V. Red Room

208 20 1
                                    


Sebelumnya maaf jika akhir² ini saya jarang sekali update, jadi mohon maaf ya jika penataan kata yang kurang jelas atau alur yang menurut kalian aneh, karena ini hanya sekedar hobby saya🙏🥺

Terima kasih, jangan lupa tinggalkan jejak ya! <3

Masih di dalam ruangan elegan ditambah interior yang unik namun tetap klasik, Vee masih duduk dengan sofa favoritnya menatap tajam kearah Aily yang masih duduk di lantai marmer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih di dalam ruangan elegan ditambah interior yang unik namun tetap klasik, Vee masih duduk dengan sofa favoritnya menatap tajam kearah Aily yang masih duduk di lantai marmer. Jungkook hanya bisa diam menatap Vee yang benar-benar di luar pikirannya. bagaimana bisa, dengan mudahnya majikannya melontarkan kata-kata yang belum pernah ia lakukan.

Jungkook memang tidak sepolos itu, tapi ia tidak pernah melakukan hal hina seperti itu di depan majikannya apalagi ia sebagai tangan kanannya serta sekretaris pribadi Vee. Aily yang menatap Vee lalu menundukkan kembali menatap ke arah lantai marmer, ia tidak sudi melihat tatapan bagai tempat api neraka. Aily mencoba menelan air ludahnya yang sangat sulit untuk di tenggak, ia menangis dalam diam.

Ia selalu menangis, kata itu membuat Aily semakin rapuh. Aily benci kata itu, tapi kenyataannya ia tidak bisa menghentikan air mata yang terus deras. "Aku ingin melihat, bagaimana jalang murahan yang merangkak di tubuh seorang sekretaris." Ujar Vee dengan tatapan menilai. Aily ingin sekali menampar wajah jahanam itu lalu keluar dari rumah setan ini.

Namun, itu hanyalah bayangan Aily, kenyataannya tidak bisa dilakukan oleh Aily sendiri. Ia berdiri saja sudah tidak kuat apalagi melawan Vee dengan banyaknya anak buah Vee di luar sana. ia pun mengurungkan angan-angan tersebut.

"Aku tidak akan melakukannya."

Suara lirih itu membuat Vee semakin marah. Entah keberanian dari mana, Aily menjawab dengan yakin bahwa semua akan baik-baik saja, meskipun dirinya mati karena perbuatan Vee, ia pun tetap akan mempersilahkan tapi jika Aily mati duluan, ia tidak akan mengampuni apa yang dilakukan Vee dan akan terus menggentayangi orang yang selalu menyakiti dirinya.

Aily menatap wajah dingin Vee yang selalu menghiasi di area muka nya. Aily berusaha untuk berdiri meskipun rasa nyeri disetiap bagian tubuhnya masih terasa sakit. "Aku bukan budak ataupun pembantu dan bukan jalang murahan yang merangkak hanya untuk mendapatkan uang, aku bukan bagian dari semuanya." Ucap Aily dengan penuh keberanian, namun di dalam hati masih ada rasa kegelisahan dan ketakutan. Ia tidak memakai kata yang formal untuk menjawab semua pertanyaan atau embel-embel Tuan? tidak lagi.

Aily maju selangkah lalu mengangkat tangan kanannya, menunjuk kearah Vee yang masih duduk dengan angkuh. "Lihatlah! kau hanya seorang pengusaha. tidak lebih, jadi jangan seolah-olah kau menciptakan semua hanya untuk dirimu, diatasmu masih ada orang yang lebih besar darimu!" Aily berteriak untuk pertama kali nya, dirinya marah karena diperlakukan seperti hewan. Jungkook hanya menonton, dan baru kali ini Jungkook melihat seorang wanita yang berani berbicara keras ke arah majikannya.

Vee yang di kenal dalam dunia bisnis gelap, memang tidak semua orang tahu kalau Vee juga bagian dari bisnis gelap dan barang ilegal, ia juga keturunan campuran orang Italia yang dimana kakeknya keturunan kelompok geng mafia, tapi kakeknya dulu menolak menjadi anggota keluarga mafia dan merantau jauh dari keluarga tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang