"Nat, liputan kemaren udah lu back-up belom fotonya?" tanya Bang Yoko, atasanku di bagian produksian.
"Udah, memorinya udah gua format juga" balasku sambil nunjuk lemari putih dipojok ruangan. "Udah gua balikin juga ke kotaknya"
"Sep, terbaek emang lu" kata Bang Yoko sambil menaikkan jempolnya kedepan mukaku. "Oiya, tanggal 12-15 ke Surabaya ya, ngeliput turnamen basket SMA. Lumayan juga kan, mana tau nemu jodoh lu" lanjut Bang Yoko.
"Elah, masa iya sama brondong gua?" kataku sambil beranjak dari kursi.
"Mending brondong apa om-om luh?" tanyanya cengengesan. Aku yang mendengar pertanyaannya langsung menoleh, terdiam sebentar.
"Hm, mending brondong tapi ga terlalu brondong, kalo ga om-om tapi ga terlalu om-om" jawabku sambil berjalan keluar ruangan.
Aku melihat tanggalan di handphone, hari ini tanggal 6, masih ada sekitar seminggu kurang sebelum ke Surabaya. Yang dipikiranku sekarang adalah, Surabaya tempat mistis. Mengingat adanya cerita KKN di Desa Penari, yang diduga ada di kota Surabaya. Yah, aku cuma bisa berdoa didalam hati semoga ga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Nat, ada pembalut ga?" tanya Ayu, teman dekatku dikantor, saat aku baru aja masuk ruangan Kreatif.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Tanggal belasan seharusnya tanggal merahku, yang berarti harus gonta ganti pembalut di Surabaya. Pikiranku langsung melayang, konon katanya dedemit seneng banget sama orang haid, belum lagi katanya suka menjilati pembalut bekas. Ihhhh merinding abis!
"Nat! Jih, malah bengong" panggil Ayu sambil mengibaskan tangan didepan mukaku.
"Eh? Ada, ada" kataku sambil mengambil pembalut didalam tas. "Aduh, ntar di Surabaya tanggal gua dapet lagi. Takut ketempelan ih" lanjutku sambil menyerahkan pembalut ke Ayu.
"Dah, mending lu banyak-banyak ibadah deh, pagi siang sore malem" kata Ayu sambil berjalan ke wc. Aku mendengus kesal, sambil duduk di kursi sebelah tempat Ayu kerja, mulai mengambil handphone lalu menonton Naruto. Yap, diumur ku sekarang yang sudah menginjak 21 tahun, aku masih menonton Naruto. Lebih tepatnya, baru mulai menonton Naruto. Theo, teman mainku langsung meledek "Wibu telat gede" saat aku menonton Naruto di tongkrongan.
Oh iya, mumpung lagi ga ada kerjaan, kenalan dulu kali ya, Namaku Renatta Lynnette Chandra, anak ke 2 dari 3 bersaudara. Reynold kakakku, dan Reynaldi adikku. Puji Tuhan, keluargaku masih lengkap dan harmonis. Eh, ga juga sih, kadang suka berantem sama Reynold, juga kadang suka gedeg sama Reynaldi, kadang juga suka diomelin sama Mama karena aku terlalu pelupa. Tapi syukur cuma sebatas itu aja pertengkaran kami.
Orang-orang suka bilang aku cantik, kayak bule, kadang dibilang kayak orang jepang, kadang vietnam, kadang thailand. Ga ngerti deh, gimana masukin 4 negara itu di mukaku. Tapi dengan berbagai pujian yang aku terima, aku belum punya pacar. Dulu ada sih waktu masih kuliah, sebelum cuti. Tapi kandas gitu aja, dan yah jadi bikin aku males buka hati dulu. Toh juga belum nemu yang bener-bener bikin mata dan hati melek. Untungnya juga Mama Papa ga rewel yang nanyain pacar mulu. Wajar sih, masih 21 tahun ya, masih muda belia hehe.
Setelah memutuskan untuk cuti kuliah, aku kerja di digital agency yang menurutku jenis pekerjaan yang cocok buatku. Memang sih kadang kalau lagi rame-ramenya liputan, bisa setiap hari pulang malem. Tapi kadang juga bisa aja seminggu ga ada kerjaan apa-apa. Kayak sekarang ini, makanya aku memilih nonton Naruto sampe jam pulang nanti. Hm, apalagi ya yang mau diceritain? Segitu dulu aja kali ya, ntar kalo inget, ditambahin lagi deh.
-----
Hari ini, kami meeting untuk keperluan konten dan tetek bengeknya di Surabaya. Aku melihat jam, sudah jam 7 malam. Perutku sudah berbunyi minta dikasih asupan. Tapi belum ada tanda-tanda meeting ini akan selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandangan Pertama
RomanceNovember 2020, gua lagi sibuk-sibuknya karena banyak event di agensi tempat gua kerja. Kali ini eventnya di Surabaya, ngeliput pertandingan basket antar SMA. Gua yang agak parno dengan Surabaya karena terkenal mistisnya, langsung memperbanyak doa su...