WARNING!!!
This is BxB/LGBT/YAOI/GAY and MPREG too, so if u don't like it or don't like the writter plz enter the X button on your screen.Sorry for many miss typo (s)
Hope You Like it
Happy Reading
Enjoy it.
.
.
.
.
Langit dipenuhi dengan awan gelap, angin berhembus dengan kencang, dan matahari tersembunyi dalam awan. Seakan-akan ikut berduka dengan kepergian orang tercinta. Wilayah pemakaman terasa sangat sunyi, semua orang merasa sedih, air mata terus mengalir terasa tak sanggup melihat kepergian Mint dan calon bayinya.
Mile berjalan ke arah makam Mint dan menaruh setangkai bunga mawar putih, dan berdiri diam tanpa melakukan apapun hanya terus memandang makam yang baru saja ditutup. Keluarga Wattanagitiphat dan Keluarga Phakphum semuanya juga terluka dan sedih dengan kepergian Mint, tapi yang benar-benar merasa terpukul adalah Mile.
Dia berusaha sangat keras untuk mendapatkan Mint dan baru 3 tahun mereka bersama, sekarang mereka harus terpisah untuk selama-lamanya. Mile bahkan melupakan Sky yang saat ini kebingungan tanpa tahu apa-apa.
"Pho,," panggil Sky namun Mile mengacuhkannya.
Mata Sky berkaca-kaca dia bingung kenapa semua orang mengacuhkannya, dan mengapa semua orang menangis.
Apo yang selama ini terdiam, melihat Sky yang sebentar lagi akan menumpahkan air matanya akibat tak dihiraukan. Dia lantas langsung menggendongnya dan mengelus-elus punggungnya dengan dibisikkannya kata-kata lembut.
'Aku akan menjaganya dengan semampuku Mint.' batin Apo sambil menatap pusara adiknya.
.
.
Sudah seminggu berlalu semenjak kepergian Mint dan sang calon bayi. Dan sejak saat itu Mile tidak pernah keluar dari kamarnya, Sky terus menangis dan mencari Mae serta Pho'nya. Namun Mr dan Mrs Watta serta Mr dan Mrs Phakphum bingung, bagaimana cara menyadarkan Mile yang masih terpaku dengan kepergian sang istri.
Sky selama 5 hari ikut tinggal dengan Apo dan Build di Penthousenya, Mr dan Mrs Phakphum tidak menolak dan membiarkannya. Karena Sky benar-benar tidak mau diasuh mereka untuk sementara waktu, dan Mile benar-benar tidak bisa diharapkan untuk sementara ini. Hanya Apo yang wajahnya mirip dengan Mint yang mampu menenangkan Sky yang rewel. Dia pun tak keberatan mengasuh Sky, karena sudah berjanji pada Mint untuk menjaga anaknya.
"Baby Sky makan dulu ne, uncle sudah membuatkan bubur Abalone untukmu." ujar Apo sambil membuka pintu kamarnya yang terdapat Sky.
Ini sudah jam 12 siang, namun Sky belum bangun dari tidurnya dikarenakan semalam terus menangis mencari sang Pho.
Apo berjalan mendekati kasurnya, dia melihat Sky yang nampak pucat dan berkeringat banyak. Lantas dengan cepat dia langsung menaruh nampan yang berisi bubur di meja nakas, dan memeriksa dahi Sky.
"Omo!" Apo terkesiap ketika merasakan dahi Sky yang panas.
"Pho." igau Sky dengan mata sayunya.
Apo langsung membungkus Sky dengan selimut kecil dan membawanya keluar dengan cepat. "BUILD! BUILD YA! AMBIL KUNCI MOBIL."
Build yang sedang menonton TV di lantai bawah terkejut mendengar teriakan Apo. "APA?"
"SKY DEMAM! TUBUHNYA PANAS SEKALI, CEPATLAH!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Naik Ranjang [MileAPo]
FanfictionApo Nattawin seorang penulis yang selalu sibuk traveling untuk mencari inspirasi, dipaksa pulang ke Thailand oleh Orangtuanya. Dia diminta untuk menikah dengan suami adiknya yang tidak dikenalnya sama sekali?! Hell, dia straight tapi dipaksa menjadi...