Chapter 18

746 85 5
                                    

~~~ Happy Reading ~~~


"Kalian berada di sini untuk mempelajari ilmu rumit dan seni membuat ramuan," katanya memulai.

Suaranya tak lebih daripada bisikan, tetapi anak-anak menangkap semua kata yang diucapkannya. Seperti Profesor McGonagall, Snape punya kelebihan bisa tanpa susah payah membuat seluruh murid di kelasnya menyimak.

"Karena tak banyak kibasan tongkat
yang konyol di sini, banyak di antara kalian akan susah percaya ini sihir. Aku tidak berharap kalian benar-benar bisa menghayati keindahan isi kuali yang menggelegak lembut dengan  asapnya yang menguar, kekuatan halus cairan-cairan yang merayap merasuki nadi manusia, menyihir pikiran, menjerat akal sehat... Aku bisa mengajar kalian bagaimana membotolkan kepopuleran, merebus kejayaan, menyumbat kematian. Kalau kalian bukan kepala-kepala kosong seperti anak-anak lain yang
biasa kuajar."

Kesunyian menyusul pidato pendek ini. Harry dan Ron bertukar pandang dengan alis terangkat. Hermione Granger sudah duduk di tepi tempat duduknya dan kelihatan ingin sekali
membuktikan bahwa dia bukan kepala kosong. Sementara (Name) sedang duduk di samping Harry sambil mendengarkan penjelasan dari Profesor Snape.

"Potter!" kata Snape tiba-tiba. "Apa yang kudapat jika aku menambahkan bubuk akar Asphodel ke cairan Qormwood?"

Bubuk apa ke cairan apa? Harry melirik Ron, yang tampak sama begonya seperti dia. Tangan Hermione sudah teracung ke atas. (Name) ingin sekali membantu Harry tapi dia bisa kena semprot oleh pamannya yang satu itu.

"Saya tidak tahu, Sir," kata Harry.
Bibir Snape meliuk menjadi cibiran.

"Wah, wah, terkenal jelas bukan segalanya."

Snape mengabaikan tangan Hermione.

"Kita coba lagi, Potter. Di mana kau akan mencari jika kusuruh kau mengambilkan Bezoar untukku?"

Hermione menjulurkan tangannya setinggi mungkin tanpa dia berdiri dari tempat duduknya, tetapi Harry sama sekali tidak tahu apa itu Bezoar. Dicobanya tidak memandang Malfoy, Crabbe, dan Goyle, yang tertawa terbahak-bahak.

"Saya tidak tahu, Sir."

"Rupanya kau tidak berminat membuka-buka bukumu sebelum
datang ke sini, eh, Potter?"

Harry berusaha tetap menatap mata dingin itu. Dia sudah membaca-baca bukunya sewaktu masih tinggal bersama keluarga Dursley, tetapi apakah Snape mengharapnya
mengingat segalanya dalam buku Seribu Satu Tanaman dan Jamur Gaib? Snape masih tetap mengabaikan tangan Hermione yang bergetar.

"Apa bedanya, Potter, Monkshood dan Wolfsbane?"

Mendengar ini Hermione berdiri, tangannya mengacung ke langit-langit kelas bawah tanah.

"Saya tidak tahu," jawab Harry pelan

"Tapi saya rasa Hermione tahu, kenapa anda tidak menanyainya saja?"

Beberapa anak tertawa. Harry bertatapan dengan Seamus.
Seamus mengedipkan mata. Tetapi Snape tidak senang.

"Duduk," dia membentak Hermione. "Agar kau tahu, Potter, campuran Asphodel dan Wormwood menghasilkan obat tidur yang kuat sekali sehingga disebut Tegukan Hidup Bagai Mati.Bezoar adalah batu yang diambil dari perut kambing dan bisa menyelamatkanmu dari hampir semua racun. Sedangkan monkshood dan wolfsbane sebetulnya tanaman yang sama, yang juga disebut Aconite. Nah? Kenapa kalian tidak ada yang mencatat kecuali Ms. Dumbledore?"

Mendadak semua buru-buru mengeluarkan pena bulu dan perkamen. Mengatasi bunyi itu, Snape berkata, "Satu angka akan dikurangi dari Gryffindor, karena ketidakmampuanmu, Potter. Dan 5 poin diberikan kepada Gryffindor poin untuk Ms. Dumbledore atas kerajinannya."

Hope For The Magic World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang