"salaam, gila ganteng banget, "triak anak kelas xll mipa
"untuk anak anak mohon diam, karena gantala mau memperkenalkan nama dulu, "ucap ibu filan ,...untuk menenangkan murid muridnya karena sedari tadi, triak tanpa jelas, ada yang bisik bisik,, entah Apa mereka bicarakan,.. Entalah, tapi pada intinya pada saat gantala masuk.
"eyah gantala, enggak usah kenal.kita semua sudah kenal kamu kok, nanti kalau mau kenal di kamar ajah "ucap milan dengan cengirnya
"Huuuuuu woy bangun ,tidak usah mimpi "triak ari, ari adalah murid dikelas mereka, yang paling lucu,
"ehh, sirik aja lo tidak pernah mau lihat temanmu bahagia "celetok milan
"untuk milan dan ari sekarang diam, dengarkan gantala perkenalkan nama dulu "ucap bu filan
Kalu ditanya, apa yang dilakukan larisa?, nah perempuan itu lagi membaca buku, dia tidak pernah, mengikut campur apa yang dipermasalahkan Disekitarny, itu larisa selama kejadian 2 tahun yang lalau, dia menjadi perempuan diam, cuek dan dingin, sikap manjanya itu, ditunjukan pada pamanya saja. Itu Pun saat pertama jumpa dengan pamannya, butuh satu bulan dia berkomunikasi dekat dengan pamannya,....
Tapi dia tidak sadar sedari tadi ada yang memperhatikannya, siapa dia?"oke guy's perkenalkan nama saya, gantala dramanika buana, saya pindah dari prancis,"ujur gantala memperkenalkan dirinya
"what's keluarga buana "triak milan.......
"milan kamu bisa diam sedari tadi kamu kejaannya ngerocos mulu, "kata ibu filan, menegur milan
"sorry, bu kaget Tadi soalnya ganteng banget sumpah "ucap milan
"baiklah anak anak, tolong diam jangan berisik mulu, dan sesi perkenalan sama teman temany gantala pada saat istirahat saja!, dan kamu silakan duduk, di dekat larisa "kata ibu filan dengan menunjukan meja larisa, yang disampingnya tidak ada teman,... Memang larisa disekolah tidak memiliki sahabat.
"maaf bu saya tidak butuh orang disamping saya "ucap larisa dengan mengangkat tanggannya
"loh larisa tidak boleh begitu, lagian meja kosong haya disamping kamu "tutur ibu filan
"baiklah bu "keputusan larisa, dan kebetulan larisa duduk dimeja ketiga dari depan, deretan kedua dari kiri.
"oke gantala silahkan duduk disamping larisa"ucap ibu filan, dengan mempersilahkan gantala duduk
"oke bu mksih "ujur gantala
"okelah anak anak ibu tinggal dulu, dan silakan menyambut guru mata pelajarannya"kata ibu filan, meninggalkan kelas
"baik bu "triak mereka
"hay gue gantala "kata gantala memperkenalkan diri, dan menyodorkan tangan ke larisa
Diam
Walau Pun gantala kenal dengan larisa, karena dia melihat dari foto yang Ayah gantala kirim
"gila paman sama keponakan sama sama dingin "batin gantala
"hem, "dehem larisa
Tapi tidak dihiraukan sama sekali oleh larisa,
"gue-.. Ucapana gantala saat larisa triak
"diam bangsat "triak larisaa
Hening
Karena sedari tadi saat gantala duduk disampingnya, itu haya mengganggu kosentrasinya, makanya larisa tidak mau duduk dengan orang lain..
"itu larisa memang berani banget "bisik teman teman kelasnya
"diam bangsat "bentak larisa di dalam kelas
"gila ngeri banget dia, ini yang gue suka, larisa "batin gantala
Sudah dua Jam larisa disekolah dan saatnya mereka pulang sekolah
Drat drat drat
Bunyi benda pipih
"iya paman "ucap larisa
"Girl, datang ke kantor paman nanti ya, soalnya ada yang mau paman bicarakan "kata carli disebrang benda piping itu
"OH baik paman "ucap larisa
Tutut telepon terputus
**********
Di kantor xx
Brum brum bunyi motor sport,itu adalah motor larisa sekarang dia berada di kantor pamannya
"siang nona "sapa satpam disana
"hmmm "dehem larisa, meninggalkan satpam tersebuat
Sepuluh menit larisa pergi ke ruanggan pamanya, karena pamanya ruang paling atas karena dia seorang ceo,
Clek
"paman, "sapa larisa dengan senyum dibibirnya
"hey girl, sini peluk dulu"ucap carli dengan berjalan kearah larisa
"kangen banget paman "ucap larisa
"paman juga sayang, Cup "kata carli, dengan mengucup kening larisa
Clek
"dia!.. ....
***
selamat membaca guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Dendam Kesayangan Gantala
Teen Fictionseorang gadis yang penyayang, baik, lemah dan lembut.... tapi itu semua ada yang merubah 'karena cinta dihianati, dan ayah yang tak pernah mengghargai perjuangannya