10.terkilir

19 5 13
                                    

"Dia "tunjuk Larisa kepada, benda pipih tersebut.

"Kamu kenal girl "tanya Carli antusias

"Ak-aku kenal paman "ucapnya gugup, sejujurnya dia kecewa kenapa pamanya, bertemu dengan Windi.

"Dimana girl? "tanya Carli binar,dengan menarik tangam Larisa untuk duduk kembali kekursi balkon

"Paman, perlu selidiki dia "sahutnya

"Apa yang kamu maksud sayang? "tanyanya, jujur dia ada perubahan muka Larisa ketika dia membahas tentang cewek yang dia suka itu

"Tidak paman, "ujurnya,.. "Paman selidiki dulu bagaiman kehidupan dia dulu "katanya
Dan meninggalkan Carli, dikursi dengan mencernakan kata kata Larisa.

"Girl "panggil Carli, dia baru sadar, apa yang dimaksud dengan Ucapan Larisa.

"Sayang "pangilnya lagi, karena dia tidak melihat keponakannya itu. Dan berjalan kebawa.

"Bibi, bibi "Panggil Carli

"Eh, iya Tuan kenapa? "Tanya Maya.

"Kamu melihat Larisa! "ucapnya

"Ah, iya tuan saya lihat dia keluar, dengan membawa motornya tadi "jelas Maya.

"Oh baik bi makasi "kata Carli, dengan meninggalkan bibi Maya dengan keadaan patung.

******

Kini seorang gadis dengan membawa motor sportnya, dengan keadaan melamun

"Bagaimana bisa paman ketemu sama dia "Ucapnya, dia tidak mau paman yang baik, mendapatkan perempuan seperti Windi

"Sial, gue akan buat kamu mati kutuk Windi "umpatnya.

Karena Larisa tidak fokus membawa motor dia pun

Brhuk

"ish, kaki ku "ringgisnya dengan memegang kaminya yang tergilir, karena ada nenek yang lewat, dia langsung rem mendadak.

"Eh,nak maaf ,ini salah nenek "kata nenek itu dengan, membantu Larisa berdiri.

"Iya nek, saya yang minta maaf ,Karena saya tidak fokus untuk membawa motor "Jelas Larisa dengan memegang kaki yang terkilir .

Brum brum

Datang seorang yang membawa motor sport

"itu kan, Larisa  "tanya laki laki itu dengan berhenti disebrang jalan

"terus dia kenapa duduk begitu, apa dia jatuh tadi? "Tanyanya kepada diri sendiri.dengan berjalan kearah Larisa berada.

"Larisa "panggil laki laki itu .tapi tidak direspon oleh perempuan itu

"Lo kenapa? "Tanyanya, dengan membantu motor larisa berdiri.

"cih, dia lagi "batin Larisa, dengan malas

"Nek, bisa minggir biar aku yang bantu teman saya "sahutnya dengan mendekat ke tubuh Larisa

"Oh, iya nak maaf kan nenek, Karena jalan tidak hati hati "ucap nenek tersebut dengan merasa bersalah. Dan berdiri mempersilahkn Laki laki itu untuk membantu Larisa berdiri.

"Sakit ya "tanyanya

"Hmmmm "Dehem Larisa

"Kok lo bisa jatuh kek gini? "Tanyanya

"brisik lo Gantala "bentaknya, ya laki laki yang membantu Larisa berdiri adalah Gantala .

"Yu udah lo duduk disini dulu, gue mau ke nenek itu! "ucapnya, tanpa persetujuan Larisa, dia pergi kemana nenek itu berada tadi.

Balik lagi kepada Carli, yang monda mandir, diruang tamu menuggu Larisa, ditelefon juga, tidak bisa .karena  Larisa tidak membawa hendponya.

"Aduh, kemana kamu girl "gumannya khwatir ,tidak biasanya Larisa seperti ini .
"Ini sudah malam lagi "ngocehnya.

"BIBI "Triak Carli dari ruang tamu

"Iya tuan "jawab bibi

"Tolong panggil, pak Mamat? "suruhnya

"Hm, baik tuan permisi "jawab bibi, dengan pergi ke depan Halaman mosion itu

"Pak Mamat! :triak bibi Maya

"Iya kenapa? "tanya Mamat, dengan menoleh kearah Maya yang merasa panik

"Dipanggil tuan "ucap bibi ,dengan berjalan masuk kearah mosion. Tapi tiba tiba mereka terkejut saat Carli keluar dari dalam Mosion itu.

"Eh, tuan mau kemana? "tanya Maya, karena melihat Carli dengan muka panik.

"Pergi, "jawabnya ketus, tidak mehirau kan muka dengan penuh tanda tanya.

Brhuk, suara mobil ditutup

"Aduh tuan, ada apa ya. Kenapa dia buru buru sekali "Tanya Mamat

"Aku juga tidak tau, sudahlah kita kembalikan ke kerja kita masing masing "ucap Bibi Maya.

*****

Rumah sakit xx

"Bagaimana dok? "tanya Gantala

"Oh, tidak ada luka serius tuan! "ucap dokter tersebut.

"Oh baiklah, mkasih saya masuk dulu "Pamit Gantala

"Eh, tuan tunggu dulu "ucap dokter itu ,dan Gantala pun berhenti

"Ini, obat yang perlu anda tebus ke apotik "ucap dokter itu, dan memberi resep obat untuk Larisa minum,. Ya Gantala langsung membawa Larisa kerumah sakit, karena laki laki itu merasa khawatir

"Oh, baik Dok, saya akan tebus nanti "Ucap Gantala dengan meninggalkan Dokter, tersebut dengan senyum dibibirnya

Clek

"Ada yang sakit? "Tanya Gantala

"Tidak "Jawab Larisa, datar

"Oh, kita langsung pulang oke! "ucapnya Lembut

"Gue, pulang sendiri "ujurnya ketus

"Tap......

"Girl, "Panggil laki laki, ucapan Gantala terpotong

******

hallo guys selamat membaca ya,.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cewek Dendam Kesayangan Gantala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang