09.Jatuh Cinta

17 8 28
                                    

Deg

"Kok, dia bisa tau. Enggak mungkin "Batin Windi,

"Bagaimana,? "tanya Larisa,

"Oke gue bayar, "ucapnya ketus.dan mengambil kartu yang ada didalam tas yang dia pake.

"Iya, Desi ambil kartu itu "Ujur Larisa, menyuruh karyawan yang berdiri disamping Larisa

"Baik bu "ucap Desi, dengan mengambil kartu yang disodorkan oleh Windi.

"Ingat ya Larisa, hari ini lo boleh menang tapi tidak besok "ancam Windi

"Oh ya, aku tatut "ucap Larisa.

"Sial, awas kamu Larisa, gue enggak akan tinggal diam bangsat "Batinya, merasa grem.

"Ini bu sudah "Ucap Desi dengan menyodorkan kartu Kepada Windi.

"Cih, "umpatnya dengan mengambil kartu itu. Dan pergi dengan muka penuh dendam kepada Larisa.

"Lo enggak usah main main sama gue "batin Larisa, dengan melirik kearah Windi berjalan sampai punggung nya hilang.

"Huh bosan gue, urus seperti ini "lanjutnya. Karena hampir setiap hari dia urus seperti ini.

"Bu, apa langsung pulang atau mau disini "tanya Desi.

"Aku mau disini dulu "tuturnya dengan meninggalkan Desi. Lalu pergi ke ruangan.
Memang Larisa setahun ini dia memang punya usaha sendiri. Karena dia mau menyendiri, untung pamannya selalu mendukung usaha yang dia lakukan.

*******

"SORE BUN "Triak Gantala.

"Wow ada yang lagi seneng ni"ucap Manika, yang datang dari dapur

"Apan sih bun biasa aja deh "Tutur Gantala

"Bagaimana hari mu nak? "Tanya Manika lembut.

"Begitulah Bun "Jawabnya

"Bagaimana apa sudah bertemu dengan Larisa? "tanya Manika

"Kasih tau enggak ya?"Ujurnya, dengan melirik kepada bunda .

"Ih, Tala, Bun kan penasaran "renggeknya.

"Aku satu kelas dengan Larisa Bun, apa lagi Kakak Carli, pergi ke prancis besok pagi. Jadi aku yang jaga Larisa, selama kakak Carli pergi "Jelasnya dengan senyum di bibir seksinya itu.

"Benarkah sayang, "Ujur Manika dengan mata binar.

"Benar dong mah, masa anak ganteng mu ini bohong "katanya, dengan meninggalkan Bunda dengan penuh penasaran

"GANTALA , KAMU  BELUM JELAS SAMA BUNDA "triak Mainka

"BESOK AJA BUN "Triak gantala dari lantai atas

"ish, anak satu  kok  repot amat "tutur Manika

******

Kini seorang gadis duduk dibalkon dengan, laptop dimeja dan secangir teh, yang menemaninya.

"Ah, ini dia tunggu aja pembalasan ku, kakak Riski, Windi, dan kamu ayah. "tuturnya dengan senyum jahatnya

Clek

"girl "teriak carli

"Iya paman aku dia sini "triak Larisa dari arah balkon.

"Oh lagi apa sayang "tanya Carli, Dengan melihat kearah laptop di atas meja.

"Enggak paman lagi, ada kerja sedikit "ucap Larisa, dengan fokus ke laptop. "kok paman senang banget? "Tanya Larisa.

"Oh, masa sih, kelihatan ya? "tanya balik

"Iya kelihatan banget, enggak biasanya "ucap Larisa dengan melihat ke muka pamannya itu.

"Aku lagi ketemu sama cewek, idaman aku sayang "Jelasnya dengan senyum.

"Siapa paman?, akhirnya aku punya aunty juga "ucap Larisa, senang dengan jalan kearah Pamannya itu.

"Ini sayang, "kata Carli, dengan menunjuk Foto yang ada dihendponya itu

"DIA "triak Larisa

****

Hallo guys gue baru up ya, sorry selama ini sibuk banget.

Cewek Dendam Kesayangan Gantala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang