Trapped With The Ceo

136-140

Bab 136 Panggil Aku Kakak Ipar Lain Kali

Kata-kata Joseph membuat Harry terdiam. Dia merasa cara berpikir Joseph sangat mirip dengan Lola.

"Jangan khawatir. Aku tidak tertarik padamu. Panggil aku ipar lain kali!" Dia menyela imajinasi Joseph dengan nada dingin.

Kata-kata Harry menarik Joseph kembali ke kenyataan. Dia mengangguk. "Tidak masalah! Ada lagi?"

"Siapa yang akan Anda dukung, saya atau Thomas Herren?" Harry bertanya sambil mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya dan mengambil pemantiknya. Tapi dia berpikir Nicole di ruang tunggu ketika dia akan memunculkan rokok. Jadi dia meletakkan pemantik api dan memainkan rokok di tangan.

"Kakak ipar, aku sangat mengidolakanmu. Aku di pihakmu, tentu saja!" Joseph di atas meja eksekutif Harry dengan penuh semangat dan membocorkan jauh ke dalam mata Harry. "Apa yang ditawarkan Harry sangat menggoda! Maaf, adikku!" pikir Yusuf.

Mendengar kata-kata Joseph, Harry mengangguk puas. Tiba-tiba, pintu ruang tunggu dibuka dari dalam. Nicole keluar, setengah terjaga.

"Nicole, sayangku, kamu bangun." kata Yusuf. Ketika dia hendak naik, Harry sudah berjongkok di samping Nicole.

Harry mengangkat Nicole. Dia tampak seperti seorang ayah yang penuh kasih yang membawa anaknya. "Paman Harry. Pamanku ada di sini. Apakah dia membawaku pulang? Aku akan menerimamu!" Nicole mengait di leher Harry dan berkata. Dia tidak ingin pergi!

Harry menunjukkan senyum tipis. "Minta pamanmu untuk membawamu ke sini lain kali. Aku akan selalu menunggumu di sini!"

Mendengar itu, Nicole menjadi terjaga. Dia cengkeramannya di lehernya dan berkata dengan penuh semangat, "Benarkah? Aku bisa datang ke sini dan bermain denganmu lagi?"

Joseph benar-benar tercengang melihatnya. Dia tidak percaya CEO berwajah poker bisa berperilaku seperti kebapakkan. Sayang! Harry selalu tersenyum saat bersama Nicole. Itu mungkin kekuatan antara ayah dan anak.

Sebenarnya, Harry sedikit. Karena dia hasil sendiri sementara dia tidak tahu apa-apa tentang itu. Joseph tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi setelah Harry mengetahui kebenarannya... Jika hari itu tiba, Tuhan tolong berkati adikku!

"Tentu saja! Aku tidak pernah berbohong!" Harry menjawab sambil memegang Nicole dengan satu tangan dan merapikannya dengan tangan lainnya.

"Bagus! Paman Harry, kamu yang terbaik!" Love you!" Nicole bersorak dan mencium pipi Harry. Kemudian dia berjalan ke pamannya yang tercengang setelah Harry menurunkannya.

"Paman, kamu terlihat sangat bodoh! Ha...ha..." Nicole menertawakan Joseph. Joseph menahan keheranannya dan menggerutu dengan tajam, "Tidak ada hal yang kamu katakan kepada pamanmu tersayang. Aku telah menjagamu sepanjang waktu!"

Harry mengernyitkan alisnya saat mendengar "paman tersayang".

"Kalau begitu jangan bertindak bodoh! Ha...ha..!" Nicole terus menertawakan Joseph. Kemudian dia mengambil alih mainan yang Harry berikan dan buat tanganmu.

Harry kemudian mengantar Nicole dan Joseph ke lift. Lebih tepatnya, dia mengusir Nicole.

Ketika Harry Kembali, dia melihat Joey berdiri diam dan menatap seperti orang bodoh. Dia segera melanjutkan dinginnya dan bertanya, "Joey, tidak ada pekerjaan sekarang?"

Benar-benar terganggu, Joey mengangguk. Ketika dia berhasil menyadari apa yang diminta Harry, dia melihat Harry yang marah, yang akan menambah beban kerja.

"Tidak, bos. Aku punya banyak hal yang harus dilakukan. Aku salah dengar!" Joey berusaha ke mejanya dan langsung mengerjakan pekerjaan.

Melihat itu, Harry kembali ke kantornya tanpa mengatakan apa-apa lagi. Dia dalam suasana hati yang baik hari itu jadi memutuskan untuk kebaikan pada Joey.