Dinner

150 23 6
                                    


بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karya_ by "Lidwinsetya"

_____________________________________

Memintamu pada hati yang tak biasa
Rona merah di kedua pipi
Menggetarkan seluruh nadi
Jingga ku nanti, kelabu ku dapati.
Semakin menjauh dengan hubungan yang tak pasti.

~~~~AF~~~~

-------Happy reading-------


🍁🍁🍁

Membiarkan luka itu terbuka, tidak akan mampu bertahan karena semakin tergores semakin sakit rasanya.

Memilih menampakan senyuman palsu di kedua sudut bibir demi membahagiakan semua orang adalah bentuk kesakitan yang sempurna.

Mentari pagi,  menampakkan diri dengan  malu-malu, setelah datangnya mendung di setiap hari.

Kali ini hujan membasahi bumi membawa  keberkahan bagi sebagian yang lain dan kesedihan untuk sebagian nya.

Cinta membuat  belenggu yang tidak  ada kata toleransi dalam hati. Semua seakan mendobrak segala pertahanan hingga luluh lantah tak tersisa.

Pantas saja jika cinta terkadang begitu membingungkan dan memberikan  warna-warni kehidupan yang tidak seharusnya.

Setelah bergelut dengan data nama pasien, Gazala merentangkan kedua tangan lalu menggerakkanya ke samping dan ke depan. Memutar tubuhnya sampai menimbulkan bunyi 'kretek' badannya kali ini pegal sekali. Membiarkan wajah lelahnya tanpa polesan sedikitpun hanya olesan tipis sunscreen untuk melindungi kulit wajahnya dari sinar matahari.

Semalaman Gazala sungguh kurang tidur,walaupun Bei tetap menemani seperti biasanya karena jadwal libur yang ia dapatkan sama dengan Bei.

Dreeettttt.....dreeetttttt.

Nama lelaki yang tidak pernah menyerah begitu  saja. Walaupun sudah ia tolak berkali-kali.

"Assalamu'alaikum, Qi"

"..........------............"

"Mmmm, gimana ya, nanti aku kabarin lagi ya"

"...........------..........."

"Bukan gak bisa Qi, tapi___Hari ini aku ada janji sama Hafiz"

Seandainya Kamu 4 (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang