Typo bertebaran
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
💕💕Happy reading💕💕
Karya_ by Lidwinsetya
~Seandainya Kamu ~
_____________________________________" Aku mendo'akan semua kebaikan atas mu, meminta perlindungan dari Nya, agar kamu senantiasa sehat dan selamat. Maaf, jika terus melukaimu. Tapi__ izinkan kali ini aku berjuang untuk mendapatkan kamu"
~ Arif Faturrohman~
🥀🥀🥀🥀
Tersemat dalam setiap do'a belum tentu menjadi pemenang ketika takdir telah tertulis tak akan pernah menjadi jodoh. Itu yang sedang Gazala rasakan ketika semua telah sirna saat belum di mulai.
Gazala menyadari bahwa tidak semua yang ia do'akan akan terkabul saat itu juga. Mungkin, Allaah memintanya untuk menambah kadar sabarnya lagi.
Hari keberangkatan telah tiba juga, saat koper yang sudah di siapkan dan dibantu dengan Amma Aila. Kedua orang tuanya sungguh sangat mengharapkan agar Gazala tidak ikut dalam tim medis yang akan terbang beberapa jam lagi.
Bukan hanya Aila yang begitu mengkhawatirkan putrinya. Zain sebagai Ayah yang baru saja dekat dengan Gazala pun sama halnya yang berulang kali mengkhawatirkan putrinya.
Tentu, ini sangat berat ketika orangtua tidak rela melepas anaknya ke medan yang cukup sulit untuk di jangkau oleh mata dalam waktu sehari.
"Mbak, Yakin gak mau membatalkan keberangkatan Mbak ke Palestina?" Zain sambil membantu memasukkan beberapa obat ke dalam kotak dan memasukkannya ke dalam koper.
"Yah, Mbak sangat berterima kasih sama Ayah. Karena Ayah sudah menjadi bagian dari hidup Mbak. Mbak juga berharap ridho Ayah untuk melepas Mbak. Insyaallah dengan ridho Ayah dan Amma langkah kaki Mbak menjadi lebih mudah dan ringan" Gazala menggenggam tangan yang sudah keriput. Sambil sesekali mencium tangan itu.
"Mbak, Ayah minta maaf, jika selama ini belum menjadi Ayah yang sempurna untuk Mbak. Ayah minta maaf jika tanpa sengaja melukai Mbak." berulang kali Zain mengucap kata yang sama dan berulang kali pula, Zain mengusap air matanya beberapa hari ketika mengetahui Putrinya akan pergi menjadi tim relawan.
"Mbak, Amma juga minta maaf, ya, belum bisa menjadi orangtua yang terbaik untuk Mbak, Amma ridhoi setiap langkah Mbak dalam mengemban tugas kemanusiaan, jangan jadikan pekerjaan sebagai pembuka keran uang. Jadikan pekerjaan Mbak sebagai ladang pahala untuk mencapai ridho-Nya. Amma ikhlaskan setiap langkah kaki Mbak, menyusuri setiap jalan agar berbuah pahala kebaikan. Amma ridho Mbak." Aila mengusap air mata putrinya ketika Aila memulai berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seandainya Kamu 4 (Tamat)
Romansa(Sekuel melepasmu 2) kisah perjalanan hidup orang tuanya,membuat seorang wanita bernama Gazala Nisa Albagaz menjadi sosok wanita kuat, hingga di usia tiga puluh satu tahun, memilih untuk tetap sendiri. Tidak dekat dengan lelaki manapun, sampai pada...