Di pagi hari yang cerah terlihat jelas pada jam dinding yang menempel di dinding tersebut menunjukkan pukul 06.00, tepat pada pagi ini seorang gadis itu masuk ke sekolah.
Gadis ini adalah Rara Lestari Brawijaya adalah putri dari sang ayah yang bernama Raditya Brawijaya dengan sang istri yang bernama Layla Lestari .
Putri dari pasangan keluarga Brawijaya ini baru pindah dari SMA xxxxx, dan dia pindahkan karena alesan tidak nyaman dengan lingkungan sekolahan tersebut . Dia sekolahkan di sekolah milik keluarganya yaitu SMAN 17 WIJAYA .
***
Pada saat pagi hari itu Layla yang sedang sibuk menyiapkan makanan untuk sarapan bersama, dia pun tergesa-gesa karena putri nya belum bangun dia selalu melihat jam dinding entah apa yang dia pikirkan kenapa putrinya ini sangat susah untuk bangun pagi, dia pun memanggil pembantu rumah nya.
"Bi, bibi tolong kemari sebentar." ucap Layla yang sedang memanggil pembantunya.
"Iya nyonya ada apa memanggil saya?" tanyanya saat dia di panggil Layla.
"Bi tolong bangunin Rara dong udah jam 6 lebih tapi anak itu susah sekali bangun" ucapnya.
"Baik nyonya" ucap bibi.
For your information, Layla memang mempunyai beberapa pembantu di rumahnya tapi urusan masak tidak ada yang boleh menyentuhnya karena itu kekuasaan Layla untuk memuaskan dan melayani anak beserta suaminya, pekerjaan yang lainnya dia serahkan kepada pembantunya yang lain.
Saat Layla sedang menyiapkan semua makanan yang selesai di masak, dia menaruh masakannya di atas meja makan dan di sisi lain bibi sedang berusaha untuk membangunkan Rara.
*Tok.. Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu di kamar Rara pun terdengar, dan Rara masih memeluk erat gulingnya dia menghiraukan seseorang yang memanggilnya dari balik pintu itu.
Apakah rara bangun?tentu saja tidak, saat melihat tidak ada respon dari dalam kamar Rara, bibi pun masuk ke dalam kamar Rara.
"Non Rara bangun non sudah jam 6 pagi nanti non Rara telat sekolah ini kan hari pertama non masuk sekolah" ucapnya.
Rara mendengar suara itupun tak asing karena itu suara bi Inah. Siapa bi Inah?Bi Inah adalah salah satu pembantu yang sudah lama bekerja di rumah itu sebelum Rara lahir sampai sekarang .
"Apasihh bii nanti ajaa ah 5 menit lagii yaa" sautnya sambil memeluk erat gulingnya.
Bi Inah yang melihat tingkahnya pun tak heran karena memang kebiasaan rara seperti itu.
"Tapi non Rara harus bangun sekarang nanti nyonya marah-marah kalo tau non Rara belum bangun, ayoo bangun yaa tuan juga sudah menunggu di bawah untuk sarapan bersama" ucapnya.
"Ishh, iya iya nanti Rara turun ke bawah ini mau mandii dulu bilangin ke bunda" ucap Rara dengan sedikit mengeluh dan masih memeluk erat gulingnya.
"Yasudah kalo begitu bibi keluar dulu ya non" ucap bi Inah lalu keluar dari kamar Rara.
Setelah keluar dari kamar Rara dan turun ke bawah, bi Inah bertemu dengan Layla langsung di sambut dengan pertanyaan dari Layla.
"Gimana bi, Rara udah bangun belum?" tanya Layla.
"Sudah nyonya, non Rara nya sedang mandi dan bersiap-siap" ucapnya lalu bi inah berpamitan untuk menyapu halaman depan rumah.
"Permisi nyonya saya mau melanjutkan pekerjaan saya," sambungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYA
Teen Fiction⚠️FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU⚠️ "DOR!!" "AAAA AYAM AYAM" teriak Rara . "HAHAHA MABOK AYAM MCD LO HAH?" tanya Ray sambil tertawa "Ck, bang apaansi" decak Rara. "Ipiinsi ipiinsi" ledek Ray. "Apasii" ucap Rara. "Lo yang apaan ngintip-ngintip kamar...