kerajaan ular

3.5K 14 2
                                    

Aku mulai ngerjapkan mataku dan menatap dinding palfon.
"Dimana aku ini?"ucapnya bingung. Dan akupun mulai mengelilingi setiap inci bangunan megah ini. Lalu aku berpapasan dengan ke 3 wanita cantik berselendang.
"Bagaimana dengan tidurmu hari ini apakah nyenyak tuan putri?"tanyanya.
"Jangan berlebihan seperti itu panggil saja aku nona ataupun Friska jangan memanggilku dengan sebutan putri kita sama saja manusia"ucapku lebar.
"Ah iya nona maafkan kami"jawab sang dayang.
"Ini rumah siapa, dan aku lagi ada dimana bukannya aku tadi camping acara kampus ya?"tanyaku.
"Anda Sendang diistana pangeran Haikal putri, oh iya anda juga sedang ditunggu oleh pangeran di taman istana putri, ayo silahkan kita antar"jawabnya.
"Hah. Maksud kalian apa aku tidak mengerti aku ngga lagi bermimpi bukan? Berarti kalian itu pelayan pangeran"ucapnya.
"Tidak putri ini nyata dan kamu dibawa oleh pangeran Haikal dalan keadaan terluka, iya benar putri aku adalah pelayan pangeran"jawabnya lagi.
Dan Friskapun berada ditaman istana lalu ke3 dayangpun pergi. Diapun melihat kekanan dan kekiri namun tidak ada siapapun dan mulai merebahkan tubuh indahnya diatas rumput hijau tersebut dan memandang indah langit cerah.
"Apakah aku sedang bermimpi Harini, aku tidak percaya jika aku sekarang ada diistana begitu megah dan indah"ucapku dalam hati.
"Jadi kau Masi belum percaya akan kehadiranku dalam hidupmu nona cantik"ucapnya.
"Jadi kamu pangeran Haikal?"tanyaku.
"Iya sayang aku Haikal suamimu"ucapnya.
"Ngarang sekali ucapanmu, nikah aja belum juga"jawabku.
"Yasudah supaya kamu percaya ayo kita adakan pernikahan hari ini gimana"ucapku masih tidak percaya. Dan menggendongku.
"Turunin gua woy turunin, Lo gila Haikal!"ucapku meronta.
"Dayang dayang tolong persiapan semua acara pernikahanku dan Friska hari ini!"perintahnya.
"Siap pangeran, ayo putri Friska"jawabnya lalu membawaku untuk memakai gaun pengantin.
Aku sangat bahagia akhirnya Friskapun sadar hari ini. aku tidak sabar untuk mencicipi tubuh indahnya malam ini. Aku mulai memasuki ruang ayah dan ibu. Untuk meminta izin menikahi Friska.
"Ayah ibu izinkan aku menikahi manusia yang aku cintai"izinku dengan sopan.
"Yasudah jika itu yang kau mau nikahilah gadis itu dan berikan cucu untuk penerus kerajaan laut kidul putraku"ucap kedua orang tuanya tegas dan lugas.
"Baiklah ibu ayah akan secepatnya kuberi cucu untuk kerajaan ini"jawabnya lalu pamit.
Pernikahan kerajaan ular dengan Friska sangatlah meriah semua raja dari berbagai dunia datang dan menyambutnya dengan meriah. Friska belum Sadar bahwa semua tamu yang datang itu adalah siluman dan mahluk halus lainnya. Setelah itu acarapun selesai dengan sangat damai. Dan sekarang Friska adalah istri dari pangeran ular.
"Pangeran aku ingin pulang menemui keluargaku, pokonya bawa gua pulang dari sini"ucapnya geram.
"Tidak bisa sayang kau sudah menjadi milikku dan kau juga adalah istriku kau harus menuruti semua perintah ku"jawabku penuh penekanan. "No, kamu bukan suamiku dimana kedua orangtuaku saat perjanjian tadi hah"marahnya.
"Ada sayang kamu cuman tidak melihatnya tadi aku berbicara dengannya dan boleh kamu hidup disini bersamaku."jawabku bohong.
"Benarkah apa itu benar"ucapnya lagi meyakinkanku.
"Iya pastinya karena kamu adalah bagian dari hidupku mana mungkin aku tidak izin kepada kedua orang tuamu"jawabku dengan meyakinkan Friska. Aku mulai menatap dalam manik mata Friska dan merasakan nafas hangatnya menerpa wajahku. Dan kedekatkan bibirku kebibir ranumnya dengan memegang rahangnya. Friskapun mulai memejamkan matanya dan mulai mengerakkan bibirnya menikmati ciumanku. Lalu aku mulai memasukan lidahku menautkan ke lidahnya. Ciuman kita berdua sangat dalam dan membara. Tangan satuku tidak tinggal diam. aku mulai memeras dada besarnya dengan kasar. Dan membuatnya mendesah hebat.
Emmuchh.. slurphh nghh muchh
Slurphh muchh clakk muchh..
"Nghhh ahh emhhh"desahnya. Baru pertama kali aku merasakan seperti disengat begitu banyak vold listrik. Rasanya begitu nikmat ketika tangan kekar Haikal memeras gemas payudaraku. Tubuhku didorong kasar oleh Haikal ke atas ranjang. Diapun mulai naik keatas tubuhku merobek habis gaun pengantin yang aku kenakan.
Brett..Brett..Brett..
"Kenapa kau merobeknya, inikan gaun pernikahan kita"ucapku kesal.
"Nanti kita beli lagi yang baru sayang"jawabnya santai.
"Kau ini sombong sekali hah"ucapku.
"Hust diem sayang kita lanjutkan lagi juniorku sudah berdiri sempurna"ucapnya gelisah.
"Akan kubuat kau mengerang dan tidak berjalan malam ini sayang"ucapnya lagi. Membuatku mengindik ngeri dengan ucapannya itu. Dan mulai mencium kasar leherku dan mencetak indah karya nya. "Ahhh emmhh nghhh"desahku. Ciumanpun mulai turun kepayudaraku. Melumat dan memilin secara bergantian dengan sangat cepat.
Slurphh muchh clakk slurphh
Muchhh clakk slurphh muchhh
"Nghhh ahhh ohh emmhh enakhh sayang"desahku kenikmatan.
"Iyahh sayang ahhh punyamu besar dan kenyal nghh"jawabnya ketagihan.
Tangannya tidak tinggal diam dia mulai memasukan 3 jarinya sekaligus kedalam vaginaku.
Clakkkh...clakkkh...clakkhh..

TUMBAL RATU KIDULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang