1.2 Catatan Seorang Guru

5 0 0
                                    


Bunga-bunga itu masih tergambar jelas dalam benakku. Putih bersih bersama aroma dupa yang menyengat. Lili putih. Hari ini rasanya begitu panjang, aku tidak pernah mengerti kenapa hal semengerikan itu terjadi padanya. Sahabat karibku; Sasara Nurude.

Dia sosok yang menyebalkan, jalan yang ditapakinya begitu cerah. Bak rumpun bunga matahari yang mekar di pagi hari. Sangat cerah, sehingga rasanya tidak mungkin untuk menjadi layu.

Aku masih berdiri menatap lama fotonya yang tengah tersenyum menyebalkan. Pagi yang dingin dan menyedihkan. Bagimana bisa kau pergi sebelum aku?

Mengingatnya saja membuatku merasa miris, pada akhirnya semua benar-benar akan terjadi. Jika saja aku bisa memperingatkanmu akan bahaya yang akan datang, jika saja aku bisa menemukanmu dan tidak marah padamu malam itu.

Kau tidak akan menghilang

Mudah sekali bagi seorang manusia untuk meninggalkan, mereka terlalu lengah akan kehidupan dan nasib manusia lain yang ditinggalkan.

Sekarang bagaimana aku bisa bertahan hidup lebih lama lagi saat kau tiba-tiba pergi begini? Aku bahkan belum menyampaikan perasaanku tentang betapa beruntungnya aku bisa mengenal dirimu.

Pagi yang suram saat aku bangun. Saat aku sadar kalo semua yang terjadi kali ini bukanlah mimpi. Sebanyak apapun aku bermimpi buruk, tidak pernah ada yang seburuk ini.

Aku selalu yakin bahwa kau tidak mungkin menghilang untuk sekadar bunuh diri bukan?

Kau tidak mungkin melakukannya 'kan?

[.]

10 Days After You DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang