Heejin dan Ryujin kembali ke ruang kerja mereka yang berada di lantai 3. Melewati lorong-lorong ruangan otopsi mayat iblis yang bisa diteliti. Bisa dilihat bahwa mayat iblis yang menyerang sudut-sudut kota telah dibawa beberapa ke institut untuk diteliti jenis dan macam kekuatannya. Jika hasilnya sudah keluar maka dari hasil tersebut tim jurnal akan menambah daftar iblis baru ke dalam buku ataupun buku sejarah. Tidak semua pemburu bayangan dipekerjakan untuk membunuh iblis, tergantung nilai akademik mereka juga minat dan bakat mereka. Seingat Heejin sih, nilai penyerang dan pelindung miliknya lebih tinggi pelindung tapi waktu itu Heejin memilih penyerang karena hampir semua teman angkatannya yang ia kenal masuk ke dalam tim penyerang. Heejin hanya tidak ingin ditinggal sendirian.
"Apa mereka sungguh-sungguh Tim Wolverine?" gumam Ryujin ketika sampai di ruangan kerja mereka.
"Memangnya kenapa dengan tim mereka?" ujar Heejin membalas sekaligus bertanya karena menatap ekspresi Ryujin yang masih sangat terkejut juga sedikit kagum.
Ryujin menoleh ke arah Heejin. "Kau sungguh tidak tahu siapa mereka, Heejin?" Ryujin menatap Heejin dengan tatapan heran. "Kau jangan bercanda," lanjutnya.
"Aku serius?" jawab Heejin setengah ragu, terdengar dari nadanya. "Aku hanya tau dan sekadar pernah dengar nama mereka dari institut london. Toh aku juga mengetahui bahwa sistem kita dengan institut london sedikit berbeda," lanjutnya.
Ryujin menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar jawaban Heejin. "Aku sedikit tidak percaya bahwa kau tidak tahu siapa mereka." gumam gadis itu.
"Maka dari itu, beri tahu aku!" jawab Heejin lagi lalu mendengus. Sedikit kesal karena ejekan tanpa sadar temannya itu.
Ryujin terkekeh. "Baiklah, baiklah. Akan aku beri tahu siapa mereka."
Ryujin berdeham sebentar. "Mereka tim terampil khusus dari institut london. Karena katamu tadi kau sudah mengerti sistem institut di sana, maka tidak perlu ku jelaskan lagi. Tapi dari yang ku dengar tim terampil khusus adalah murid akademik yang nilai ujian mereka sempurna atau semuanya hampir sempurna. Mulai dari penyerangan, perlindungan, mengumpulkan data, memantau keadaan, berkamuflase,"
"Jika ada tim terampil khusus baru dibuat mereka akan langsung mengerjakan misi A ataupun S bukan dari yang terbawah seperti kita. Mereka langsung masuk ke medan tempur yang sebenarnya,"
"Tim terampil khusus dari institut london begitu banyak dan Tim Wolverine adalah salah satu yang terkenal."
Penjelasan Ryujin terhenti disitu sebelum ia menatap Heejin dengan ragu membuat empunya yang dilirik kebingungan dan memberi gestur 'ada apa? lanjutkan.'
"Tim Wolverine lah yang menyelesaikan paling banyak misi S dan A di institut london bahkan mereka mendapat penghargaan dari Hukum Altar. Juga rumornya, mereka berlima bisa membunuh iblis tingkat S atau A dengan sendirian. Ini ada rumor juga bahwa pemimpin mereka pernah kembali tanpa luka setelah melakukan misi pembunuhan iblis tingkat SS." Ryujin meneguk ludahnya. "Tapi yang terakhir sepertinya hanyalah rumor palsu jangan kau percaya," lanjutnya.
Heejin memutar bola matanya. "Dari namanya saja rumor, mana mungkin aku percaya begitu saja."
"Jadi apa kalian sudah selesai berbicara?"
Suara lelaki mengejutkan Heejin juga Ryujin. Mereka mulai tersadar bahwa di ruangan mereka sudah ada orang lain. Keasikan cerita sampai membuat mereka tidak peka dengan sekitarnya. Itu suara Jeno.
Bukan hanya Jeno saja di dalam sana, tapi ada juga Minju, Siyeon, dan Jaemin.
"Kalian!" gertak Heejin. "Mengagetkanku saja!" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
hell in heaven ー sunwoo, heejin
JugendliteraturShadow Hunters alternative universe. Institut New York kedatangan pemburu bayangan dari institut London sebagai bala bantuan karena kekurangan tenaga semenjak insiden Cawan Merah. Heejin, salah satu pemburu bayangan merasa bahwa iblis semakin bermun...