[SAKIT YANG TERDALAM]

26 4 0
                                    

Di kantin, seperti biasa akan sangat ramai dengan kumpulan pelajar2 dari berbagai fakultas

"Huh keknya David mutusin Dian deh"lirih Rizka

"Kebayang banget sakitnya Dian, pasti Dian jg kecewa sama kita"saut Billa

"Mungkin setelah ini Dian bakal ngejauhin kita"lanjut Billa

Yang lain hanya menghela nafas gusar

Disisi lain David dan Febi sekarang tengah ddk di meja kantin paling pojok

David dan Febi ini sdh menjalin hubungan selama 4 tahun, Febi blm pernah tau klw David ini mempunyai kekasih lain karna David tdk prnah bercerita namun ia selalu mendengar yang lain mengatakan bahwa dirinya seorang perebut, ia selalu mencoba untuk bertanya namun selalu dijwb dengan makian mrk bahkan David akan selalu marah jika dirinya bertanya lebih dalam lagi tentang masa lalu kekasihnya itu

"David, kamu sama Dian dekat banget yh?"tanya Febi sambil menatap dalam David, David mengangguk

"Iyh, Dian cmn teman masa kecil yang pindah dan melanjutkan pendidikkannya di LA"jelas David berbohong

"Kamu yakin?"tanyanya lagi

"Kamu gk ush dengarin apa kata orang, aku sama Dian cmn teman dan gk terlalu dekat"jelas David lagi kini sembari menatap tajam Febi

Febi mengangguk dan melanjutkan makannya walaupun sekarang ia merasa jengah karna tatapan2 tajam seisi kantin yg mengarah ke dirinya.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Sekarang sudah jamnya untuk pulang, semua pelajar sudah berhamburan dan pulang dengan kendaraan masing2

Dian berjalan ke arah mobilnya yg terparkir, ia sdh tidak menangis namun matanya kelihatan sembab, bahkan semua orang jg tau dan merasakan sakit yang ia rasakan sekarang

Belum sempat membuka pintu mobil tiba tiba saja dari arah belakang ada yang memegan pundaknya, ia berbalik dan cukup terkejut

"David"ucapnya pelan, yap itu David tadi setelah menemani febi untuk menunggu taxi ia langsung bergegas menemui Dian yg kebetulan menuju parkiran mobil

"Kenapa?"tanya Dian, jujur saja ia sebenarnya blm siap untuk kembali berbicara pada Mantan kekasihnya ini

"Gue boleh minta tolong?"

Dian menatap David bingung

"Kalau nanti Febi nanya tentang hubungan lo sama gue di masa lalu gue harap lo bakal ngejawab kalau kita memang hanya sebatas teman masa kecil dan nggk ada yang spesial diantara kita berdua"ucapnya yang seketika membuat Dian mematung

"Lo bisa kan?, dan satu lagi. Tolong bantuin gue buat ngomong sama teman2 untuk jangan terlalu ngusik hubungan gue sama Febi"jelas David lagi

Tidak dapat ia bendung lagi air matanya mengalir begitu saja tanpa ia perintah

"Secinta itu lo sama dia?"lirih Dian bertanya

"Yah, gue gk mau nyakitin perasaannya setelah tau semua masa lalu gue termasuk lo"jawab David, Dian mengangguk dan segera menghapus air matanya

"Lo tenang aja gue bakal tetap bungkam, gue jg bakal negasin sama yang lain buat nggk ngatain Febi atau bahkan ngebahas semua masa lalu lo"ucap Dian, walaupun sakit tapi ia harus tetap tegar dan berusaha untuk mengerti

"Bagus kalau lo mau ngerti, gue harap mrk mau dengarin lo dan berhenti buat ngebully pacar gue. Cukup untuk 4 tahun mereka ngebuat pacar gue down karna ucapan kotor mereka"jelas David lagi dan berlalu dari sana meninggalkan Dian yang kembali menangis

"Gue lebih sakit lagi vid, bahkan sakit yang dirasain febi selama 4 tahun ini gk sebanding sama sakitnya gue yang berjuang sendiri tanpa tau kalau orang yang gue perjuangin itu lebih mentingin selingkuhannya hiks...dan hari ini rasanya seperti dunia berhenti berputar"

BROKEN HEART Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang