[9]

34 11 2
                                    

Emy mengusap tangan Marques bermaksud meredakan emosi dari lelaki paruh baya itu.

Ia sadar, kini seluruh orang memperhatikan mereka, para bangsawan itu berbisik-bisik mencari tahu apa yang tejadi.

"Apa yang terjadi?"

"Apa Lady penyakitan itu membuat ulah lagi?"

"Mengapa Marques terlihat marah?"

Wanita itu menghela nafas, lagi-lagi ia yang kena. Para bangsawan yang tidak tahu apa-apa itu selalu saja asal bicara, dasar penjilat!

Ingin sekali Emy berteriak di hadapan para bangsawan itu dan memakinya.

Emy menatap sekeliling, ia tak mengingat ada kejadian ini di dalam novel, seharusnya hari ini adalah hari di mana Athelia berdansa dengan Ares, lalu di kacaukan olehnya!

Tentu saja itu tidak di sengaja.

"Ayah ..." Emy tersenyum lembut menatap Marques Nelson.

Lelaki paruh baya itu melunak, ia menghela nafas panjang lalu mengusap pelan tangan Emy.

"Ada apa Pangeran Edward mencari putriku?" tanya datar Marques.

Edward tersenyum seraya memberi hormat pada Marques, ia beralih menatap ke arah Emy.

"Izinkan saya menjadi pasangan dansa Anda, Lady?" Lelaki itu mengulurkan tangannya pada Emy.

Emy termenung.

Seharusnya ini tidak terjadi bukan? Seharusnya Emy tidak dapat pasangan dansa!

Ya, di novel di ceritakan bahwa tak ada yang ingin menjadi pasangan dansa Emelly, tentu saja itu akibat rumor yang beredar di khalayak umum, bukan hanya bangsawan yang tahu, tapi semua orang!

Lagi-lagi itu semua karena perbuatan Athena, iblis yang menyamar menjadi malaikat, seluruh orang memujinya karena ia selalu mengambil kesempatan dalam kesusahan Emelly.

Semua orang diam, mendadak seisi aula hening, pesta yang seharusnya meriah kini terasa sunyi dan sepi, seakan semua orang berubah membisu. Seluruh pandangan menatap tak percaya pada Edward.

Ya tentu saja mereka tak akan percaya, jika yang di ajak dansa itu lady bangsawan lain, mungkin mereka akan memaklumi nya.

Emy yakin pasti besok akan muncul majalah mengenainya!

Breaking news
Pangeran Edward mengajak lady pembawa sial sebagai pasangan dansanya?

Lady penyakitan memaksa pangeran Edward untuk menjadi pasangan dansanya?

Pangeran Edward telah di sihir oleh lady penyakitan!

Lady penyakitan adalah penyihir?

Dan lainnya.

Tentu saja berita itu akan di lebih-lebihkan.

"Apa anda mau Lady?" tanya Edward.

Emy tersadar dari lamunannya, ia ragu dan takut, takut membuat Marquess kecewa padanya, entah mengapa ia sudah menganggap lelaki paruh baya itu seperti ayahnya sendiri. Manik matanya melirik Marques yang tengah menahan emosinya.

Oh tuhan, ia sangat bimbang sekarang!

Emy harus menjawab apa?

"Ma-maaf pangeran, saya tidak bisa," tolak Emy halus.

Marques tersenyum mengejek pada Edward setelah mendengar jawaban dari Emy, membuat pangeran tampan itu membuang muka kesal.

"Mengapa lady, apa anda sudah memiliki pasangan dansa? Apa lady benar benar yakin tidak ingin menjadi pasangan dansa saya?" tanya Edward beruntun membuat Emy risih.

Ia tak menyukai lelaki pemaksa sepertinya.

Emy tak bisa mengelak, ia tahu orang seperti pangeran tidak akan pernah menyerah sebelum mendapatkan apa yang mereka mau, obsesi!

Orang-orang yang memiliki rasa obsesi itu menjijikan!

Tapi apa alasan Edward untuk terobsesi padanya? Apa Emy hanya ke ge-eran saja?

Emy melirik ke arah Marques, "Ya!"

Marquess menatap Emy terkejut, dan yang lainnya memandang Emy dengan penasaran, siapa pasangan dansa Emy?

"Siapa yang akan menjadi pasangan dansamu, Elly?" Marques menatap manik mata putrinya.

Emy tersenyum tipis, "Tentu saja, Ayah."

****

Emy menggigit bibir bawahnya, ia tak bisa berdansa!

Sudah lebih dari 3 kali Emy menginjak kaki Marquess, membuat lelaki paruh baya itu terkekeh.

Ahk!

Marques meringis saat lagi dan lagi kakinya di injak oleh putrinya. Sebenarnya ia heran pada Emy, seharusnya putrinya itu pandai berdansa, karena saat kelas dansa dulu putrinya selalu di puji oleh sang guru.

"Elly, apa kau gugup?"

Emy terdiam.

"I-iya Ayah."

Marques tersenyum tipis, ia menggenggam erat tangan Emy bermaksud untuk menghilangkan sedikit kegugupannya.

Tapi itu akan sia-sia saja.

Karena lagi-lagi Emy menginjak kaki ayahnya, bukan Marques yang meringis, tapi dirinya sendiri.

Ia tak bisa membayangkan akan sebiru apa nanti kaki Marques karena telah berkali-kali di injak oleh high heels yang ia kenakan.

"Ma-maaf," cicitnya tak terdengar.

Brak!

Pintu aula terbuka lebar, Rosselin berdiri dengan nafas tersengal-sengal dan tubuh di penuhi keringat.

Pesta dansanya berhenti, seluruh perhatian tertuju pada wanita itu, begitupun Emy yang ikut penasaran.

"Ada apa lady Rossellin?" Ratu menghampirinya.

Mata wanita itu berembun, "No-nona Athelia ..."

Ares segera berlari menghampiri Rossellin, wajahnya nampak tegang sekaligus khawatir.

"Ada apa dengan Athelia?!" tanyanya tak sabar.

"Di-dia ... keracunan!"

Deg.

Ares segera berlari pergi menuju kamar Athelia, berbeda dengan ratu yang berusaha menenangkan Rossellin.

"Katakan dengan jelas, apa yang terjadi?" Ratu menatap manik mata Rossellin dalam.

"Dia!"

Seluruh pandangan menuju kearah orang yang di tunjuk Rossellin. Mata mereka membulat dan berubah menjadi sinis.

Dia Emy.

Tubuh Emy menegang, walau kisahnya berbeda tapi alur di novel ini tidak berubah, hanya beberapa kejadian saja yang berbeda.

Seharusnya Athelia pingsan di dalam pelukan Area ketika sedang berdansa, dan ya, Emelly menjadi tersangka utama, karena hanya wanita itu yang selalu di jadikan kambing hitam.

Mengenaskan.

"DIA YANG MERACUNI NONA ATHELIA!!"

***

Jangan lupa vote+komen jika menyukai ceritanya!

Luvvv

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EMy OR ELLyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang