2

251 9 5
                                    

"Selamat datang tuan.." ujar seseorang pria tua dengan gaya membungkuk menyambut seorang pria yang berambut coklat dengan gaya diikat. Terlihat menawan. Pria tersebut baru masuk ke sebuah kantor perusahaan terkenal di kota **** Yeager corp.

"Selamat datang, eren-sama. Tamu kita sudah menunggu di ruang meeting lantai 16" ujar seorang wanita berambut kuning dengan membawa papan putih di tangannya.

(Mengangguk) "terimakasih Historia"

(Tersenyum) "mari saya antar eren-sama" ujar wanita tersebut yang bisa di kenal dengan nama Historia. Mengantarkan pria tersebut ke sebuah lift khusus ceo

Iyap, Eren Yeager pria berumur 25 tahun ini adalah seorang ceo di perusahaan terkenal di kota *****. Mungkin kalian akan berpikir, seorang pria muda sudah bisa menduduki jabatan tertinggi? Iyah, awal mulanya ini adalah perusahaan ayahnya Grisha Yeager, pada saat itu ayahnya lah seorang ceo di perusahaan Yeager ini dahulu. Akan tetapi, pada saat ayahnya sudah berusia 70 tahun, yang kala itu eren sudah genap berumur 23 tahun dan sudah selesai melaksanakan studi magisternya di Univeristas ***** di Jerman. Ia memberikan perusahaannya kepada eren. Walau sebenarnya ia mempunyai kakak walau beda ibu, perusahaan tersebut tidak jatuh ke tangan kakanya lantaran kakanya menolak dan membuka sebuah rumah sakit di kota **** sendiri. Ayahnya memberikan perusahaan tersebut lantaran anaknya, Eren Yeager sangat cerdas dalam hal bisnis dan terampil. Walau dalam usia muda, ia di kampusnya terkenal akan kecerdasannya dalam membuat inovasi sebuah barang yang melebihi dosen-dosennya.

Pintu lift terbuka menampakkan lorong-lorong yang sangat bersih. Langkah kaki berjalan menyusuri lorong tersebut berjalan ke arah pintu yang cukup besar.

Pintu tersebut pun di buka, menampakkan orang-orang yang sudah duduk di bangku dibatasi meja panjang dan sebuah proyektor besar ditengahnya. Semua orang pun berdiri.

"Selamat datang tuan Yeager!" ujar seorang pria berambut pirang mendekat ke arahnya. Menyambut pria berkucir tersebut hangat.

"Selamat datang juga tuan smith" ujar eren memeluk pria tersebut dengan hangat. Ia adalah Erwin smith. Ceo di sebuah perusahaan terkenal di kota **** sama sepertinya. Pria yang berperawakan lebih dewasa dari eren ini namun tampan, tengah sedang melakukan kontrak pekerjaan dengannya.

"Silahkan duduk, tuan smith" ujar eren mempersilahkan Erwin duduk kembali. Erwin pun duduk beserta yang lain.

"Jadi bagaimana dengan kontrak kita?" ujar Erwin diselingi dengan senyum tipis eren.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Meja no 5!"

Di sebuah restoran mewah terlihat semua para pegawai disana tengah sibuk berkutat dengan pekerjaan mereka masing-masing. Ada yang tengah melayani para pembeli, memasak, mengantar makanan dan lain-lain.

"Levi! Antar pesanan ini ke meja 3! Ujar seorang pria berambut kuning menyapa nya.

"Oke!" ia pun langsung menjurus ke meja yang dimaksud.

Levi Ackerman, seorang pria omega yang berumur 23 tahun. Ia adalah anak dari sebuah keluarga sederhana di sebuah daerah di pinggiran kota. Ia pada saat ini bekerja di sebuah restoran terkenal untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarganya.

"Apakah sudah kau antarkan pesanan itu levi?" ujar seorang pria berambut kuning bertanya padanya.

"Sudah"

"Kalau begitu, kau tadi di panggil manajer ke ruangannya."

"Buat apa?"

"Aku tidak tahu" ujar pria tersebut tengah memotong sayur dengan lihai.

Levi pun berlalu dan menuju ke arah kantor manajernya.

Tok tok tok (anggap aja bunyi pintu)

"Permisi tuan" ujar levi sembari masuk ke sebuah ruangan yang lumayan cukup besar. Tampak seorang pria berambut pirang membelakangi nya.

My Beloved AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang