3 🔞❗❗

305 12 4
                                    

Warning!!!
Bagi yang tidak suka silahkan skip!
🔞❗

... Happy reading...

Eren memasuki Levi ke dalam mobilnya dengan hati-hati.  Ia mengambil telepon selulernya dan menelpon pengawalnya. "Marco,suruh anak buahmu untuk balik pulang. Tidak perlu antarkan aku." ujarnya dan menutup telephone. Ia pun mulai menjalankan mobil dan keluar dari area cafe tersebut.


(´•ω•')

Suara derum mobil sport  mulai memasuki sebuah mansion mewah bergaya klasik. Sesosok pria berpakaian rapi  serba hitam mendatangi mobil tersebut.

"Selamat datang eren-sama"

Yang disapa pun mengangguk. Ia pun keluar dari mobil dan membawa sesosok pria manis dengan terburu-buru di pangkuannya.

'Pria manis itu siapa?' ujar pria tersebut melirik ke orang yang berada di pangkuan eren.

Eren mulai memasuki kamarnya. Ia meletakkan levi dengan hati-hati di atas tempat tidurnya.

"Levi..."

Yang disapa pun mendongak. Memperlihatkan wajahnya yang sudah memerah sempurna.

"Lev... Hmmmph!"

Levi mendorong eren ke kasur dan melumat bibirnya. Eren sedikit terkejut, cara Levi terkesan amburadul dan tergesa-gesa membuat eren memegang lehernya dalam. Eren mulai mengikuti cara main Levi. Merasa membutuhkan oksigen, mereka pun melepas pangutan mereka. Levi menatapnya Sayu.

"Levi.. Boleh?" Ujar eren bertanya. Yang ditanya hanya diam. Tak lama kemudian Levi pun memeluknya erat.
"Aku suka..." Ujar nya menenggelamkan kepalanya di leher eren. Menghirup aroma maskulin, yang bercampur mint tersebut. Eren tersenyum, ia pun memasuki tangannya ke dalam kemeja levi. Mengelus lembut punggung Levi, dan kemudian memelintir putingnya yang membuat si empu mendesah.

"Nggh..." Desahan tersebut membuat eren tergoda. Ia pun membuka kemeja Levi dengan cara merobeknya. Ia sudah tak tahan.

Setelah merobeknya, Ia pun menjilat puting tersebut dengan nikmat. Tangannya tak diam begitu saja, Satu putingnya Levi di jilat eren, satunya lagi di pelintir oleh eren.

"Nggh...."

"Levi, Aku sudah mulai tak tahan. Jadi maafkan Aku jika sudah lepas kendali" ujar eren menatap Levi. Saat ini Levi sudah tak memakai busana sedikitpun. Kulit putih, dan p**n**t semoknya terekspos dengan jelas. Dengan mata yang mulai sayu dan wajah yang memerah membuat eren mabuk kepayang.

Yang ditanya malah diam. Eren tersenyum tipis.

"Aku Akan mulai kalau begitu..."




<<<<skipp aja ya gess, silahkan berhalusinasi :)

Cahaya menyelinap masuk ke arah sebuah kamar, dan menyorot ke mata seorang pria manis yang tengah tertidur. Merasa terganggu Ia terbangun.

"Akh... Kepala ku pusing" ujar nya bangun dari tempt tidur tersebut dan memegang kepalanya. Levi melirik ke Arah sekitar. Perasaan dia kemarin sedang bekerja, sekarang kok di dalam kamar? Ia memegang kepalanya mencoba mengingat apa yang terjadi.

"Eunghh... Eren.."

"Emh... Levi..."

"Levi, aku menyukaimu..."

"Levi.. Jadilah mateku..."

"Ehm... Levi..."

"Sayang..."

Seketika ia terkejut. Ia membuka selimutnya menampilkan badannya yang sudah rapi dengan celana baru berwarna biru Muda dan baju putih. Sepertinya eren membersihkannya. Levi memegang kepalanya.

"Akhhhh....."

Ia berteriak, membuat atensi semua penghuni mansion tersebut teralih ke dirinya. Para pelayan pun datang ke kamarnya eren.

"Levi-sama, ada apa?" ujar pelayan wanita tersebut mendekat kearah Levi yang menarik-narik rambutnya.

"Dimana aku?"

"Ha? Anda di mansion eren-sama tuan. Apakah levi-sama tidak ingat?"

Seketika ia menangis. Ia merutuki dirinya tersebut. Kenapa gejala itu datang dikala ia sedang bekerja. Ia adalah omega bodoh. Seenaknya memberikan tubuhnya pada orang lain. Ia memukul-mukul kepalanya. Ingatan-ingatan kejadian itu terdengar nyaring di telinganya. Ia berteriak.

"Akhhhh...." ujarnya masih memukul kepalanya. Pelayan wanita yang melihat itu pun langsung panik dan mendekat ke arah Levi.

"Le... Levi-sama apa yang Anda lakukan?"

"Bodoh.. Hiks.. Hiks.. Omega ga guna.. Hiks.. hiks.." ujarnya masih memukul kepalanya.

"Levi-sama tenanglah." ujar pelayan tersebut menenangkannya.

"Gabiiii....."

"Ada apa?" ujar seorang wanita berlari ke arahnya.

"Telfon eren-sama. Bilang padanya bahwa levi-sama tengah histeris"

"Oke.." ujar pelayan bernama gabi tersebut berlari keluar.  Ia pun berlari ke lantai bawah dan menuju ke telephone rumah.

Ada apa?

Eren-sama, levi-sama sedang histeris.

Aku segera kesana. Tuts  telephone pun dimatikan. Gabi pun berlari kembali ke atas melihat levi yang masih menangis.

"Ada apa dengan levi-sama?"

"Aku tidak tahu.." ujar wanita tersebut menatap levi dengan prihatin.





































15 menit kemudian, mobil sport memasuki mansion dengan dengan kecepatan lumayan tinggi. Pria didalam mobil tersebut pun bergegas keluar dan berlari ke arah mansion.

"Eren-sama..." ujar para pelayan berlari ke arahnya. Dilihat, para wajah pelayan tersebut sedikit pucat.

"Mana levi? Apa dia baik-baik saja sekarang?" ujarnya berjalan ke arah kamarnya. Ia eren tengah panik, setelah mendengar telephone dari pelayannya bahwa pria manis tersebut tengah histeris, ia bergegas pulang untuk menemuinya.

"Anu.. Maaf eren-sama. Levi-sama kabur dari mansion"  ujar pelayan tersebut membungkuk.

"Apa?"











































TBC

Maaf jika ceritanya kurang memuaskan 🙂. Dan gaje. 

Sedikit pengenalan karakter :)

Pengenalan karakter

Gabi braun
19tb
Beta
Pelayannya eren

My Beloved AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang