4

144 13 0
                                    

Di sebuah apartemen yang lumayan kecil tampak seseorang pria manis dan seorang wanita cantik berambut caramel tengah berhadap-hadapan. Sepertinya pembicaraannya cukup serius, terlihat wanita berambut caramel itu tengah berkacak pinggang dan menatap tajam kepada pria manis itu. Sedangkan yang ditatap hanya terdiam.

"Katakan, apa yang terjadi? Kenapa kau bisa baru pulang di jam segini levi?"

Flashback

"Akkkkhhh.." levi berteriak, ia memegang telinganya sambil menendang-nendang angin dengan kedua kakinya.

"Levi.. Levi-sama, tenanglah..." ujar seorang pelayan wanita mendekat ke arahnya.

Merasa dihiraukan, pelayan wanita tersebut pun berlari keluar dan memanggil pelayan pria untuk menenangkan levi, mungkin dengan seorang pria, levi lebih terbuka. Pikirnya.

"Farlan!"

"Ada apa?" ujar pria tersebut yang tengah menata makanan.

"Tolong bantu aku untuk menenangkan Levi-sama."

"Ada apa dengannya?"

"Aku tidak tahu... Ayo cepatlah."

Mereka berdua pun kembali ke arah kamar eren, tampak Levi yang masih ketakutan dan menyelimuti dirinya dengan selimut.

"Levi-sama, tenanglah.. Ada apa?" ujar farlan naik ke atas ranjang. Bukannya tenang, Levi pun beringsut mundur dan menggelengkan kepalanya.

"Ja.. Jangan mendekat!!!"

"Levi-sama..."

Levi masih beringsut mundur, tak lama kemudian ia pun mendorong farlan dan lari dari kamar tersebut.

"Levi-sama, tunggu..."

"Gawat, Levi-sama kabur, cepat cari!"

Mereka berdua pun  keluar dari kamar tersebut dan menyuruh penghuni mansion untuk mencari keberadaan Levi, namun sayang, 5 menit lelah mencari, tubuh mungil pria omega tersebut tidak terlihat wujudnya.

Suara deruman mobil pun terdengar dari luar mansion. Pelayan-pelayan tersebut bergegas menuju ke arah sumber suara.

"Eren-sama..."

"Mana Levi? Apa dia baik-baik saja sekarang?"

"Anu.. Mana eren sama.. Levi-sama kabur dari mansion."

Flashback off

Mungkin ini ide  yang buruk baginya menceritakan kejadian semalam kepada wanita yang berada di depannya. Ia bisa keluar dari mansion tersebut karena berhubung saat itu ia memiliki uang. Ia pun berlari melewati pintu belakang dan memberhentikan taksi yang lewat. Ia masih terdiam. Tidak diperbolehkan pergi, sebelum ia menjelaskan apa yang tengah dialaminya semalam. Wanita itu beberapa kali menekan dahinya seolah ia tengah berpikir.

"Hanya tertidur dirumah teman, aku tidak keman-mana" ujarnya berdiri sambil berlalu ke arah kamarnya. Belum sempat ia meraih gagang pintu, sebuah tangan memegang tangannya dan berhasil memberhentikan langkahnya.

"Tunggu! Tolong jujur!. Kau dari mana Levi? Aku menelpon semua teman mu yang berada di cafe. Ia bilang, kau tidak di sana."

Levi sedikit terdiam. Dirinya merasakan lelah. Bagaimana tidak, semalaman mungkin ia mendesah untuk pria itu. Ia pergi dari cafe tanpa izin. Bagaimana ia mencari alasan jika bertemu eld? managernya.

"Petra.. Bisakah kau menghubungi managerku? Katakan padanya aku tidak bisa masuk hari ini." ujar Levi melepas genggaman tangan Petra dipergelangan tangannya. Setelah itu ia pun masuk ke dalam kamarnya, dan mengunci pintu dari dalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Beloved AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang