00.Prolog

7 3 0
                                    

Kertas putih ibarat hidup bayi yang baru terlahir di dunia, takdir yang Tuhan tentukan bagaikan tinta yang menari-nari di atasnya. Perjalanan sang anak akan membawa sebuah kisah pada kehidupannya, begitupun kertas putih yang mulai terisi dengan berbagai goresan aksara.

Baik dan Buruk.
Suka dan Duka.
Semua tergantung pada Sang Pencipta.

Lalu bagaimana dengan 'Dendam dan Cinta?' Apakah itu juga terjadi karena kehendak Sang Pencipta?

Saat ada Cinta dalam hubungan penuh Dendam, dimana letak kebenaran? Saat Dendam merajalela pada hubungan penuh Cinta, siapa yang bersalah?

Maka carilah jawaban itu pada kisah ini. Terpisahkan jarak tidak menutup jalan takdir sebuah pertemuan, biarlah kertas putih itu nantinya dipenuhi banyak cerita, cukup saksikan bagaimana sebuah 'Tinta merah' ada pada setiap kertas yang kosong.

----- o0o -----

"Sebanyak apapun perbedaan antara kamu dan aku, faktanya kita itu sama."

"Tidak akan ada kata 'kita' antara saya dan anda."

----- o0o -----

"Aku siap berkorban untukmu."

"Saya siap mengorbankan anda."

----- o0o -----



Anda bingung?
Tidak apa, saya juga!

Ini baru Prolog udah nggak nyambung, jadi nanti kalok ceritanya udah mulai jangan salahkan saya yang semakin kesini semakin kesana. Karena ini cerita pertama jadi maklumlah akan sedikit membuat kepala anda merasa pusing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tinta Merah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang