Pasar

3.2K 189 0
                                    

"Mas mumpung kamu libur, ayok temenin aku belanja". Kupeluk mas Ryan dari belang aku usap-usap rambutnya. Bapak Ryan ini kok Harun sekali rambutnya.

" Nanti, baru jam 7". Ujarnya malas, sambil menikmati elusanku.

"Aku belanjanya di pasar, jadi harus pagi biar kebagian semua". Aku emang lebih suka belanja di pasar, lebih murah dan lebih leluasa aja gitu belanjanya.

" Kenapa gak di supermarket aja sih". Mas Ryan ini emang males banget kalo di suruh nganter ke pasar katanya panas lah, sumpek lah, bau lah maklum aja dari kecil sampe gede jarang ke pasar.

"Sekalian beli jajanan pasar, aku kok kepengen makan risoles ya mas".

" Beli di toko dekat rumahnya mama ya juga ada jajanan pasar".

"Enakan di pasar, murahan di pasar". Kalo beli jajanan pasar emang paling enak di pasar, lebih murah dan lebih enak.

" Hmm".ujarnya malas-malasan

Setelah sampai pasar aku menuju penjual sayur-mayur terlebih dahulu.

"Bu mau kentang 2 kilo ya, sama wortel 1 kilo, cabai rawit 1 kilo, tomat 1 kilo, jeruk nipis setengah kilo". Aku sibuk milih-milih sayur, biarin mas Ryan gendong dedek. Bapak Ryan emang protektif banget sama anaknya. Pakek celana panjang, pakek baju panjang, pakek kaca mata, topi, masker dikira mau ke Pantai kali. Waktu aku tanya, kenapa pakek kayak gitu? Orang cuman ke pasar. Pasar kotor, banyak debu, panas kasian anak ku.

" Bu tolong ini selada 3 ikat, sawi 1 ikat, pakcoy 3 kilo, kol 1 kilo, sama bawang merah, bawang putih masing masing 2 kilo".

"Sebentar ya mbk" Ujar ibu penjual

"Dedek mau sayur apa?". Diem aja dari tadi di gendongan papanya.

" Mo yang ijo mama"

"Ini semua kebanyakan sayur hijau dek, yang mana sini tunjuk".

" Ini mama" Ujarnya sambil menunjuk brokoli.

"Ini namanya brokoli" Ujarku memberi tahu.

"Koli-koli, koli like flowel" Ada ada aja dedek ini, masak brokoli di samain sama bunga.

"Ini sayur, bisa dimakan. Kalo bunga gak bisa dimakan". Ucap mas Ryan seraya mengusap kepala dedek.

" Jadi totalnya berapa bu?".

"Semua jadi 300 ribu mbak". Ucap ibu penjual sambil membungkus semua belanjaan ku.

"Maa sya Allah, adeknya ganteng banget. Namanya siapa?".

" Itu ditanya sama nenek, namanya siapa?".

"Eljen dhassan basy". Jawabnya sambil malu-malu.

" Elzein Ghassan Abbasy nek".

Habis dari penjual sayur kita lanjut ke penjual jajanan. Kayaknya dedek udah gak sabar, dari tadi ngelirik ke tempat penjualnya terus kebetulan tempatnya cuman jarak dua ruko dari penjual sayur.

"Ini mbak silahkan ambil sendiri".

" Iya bu". Aku ambil 5 risoles, 2 kue putu, 3 kue lapis, tahu isi, cucur, onde-onde, klepon.

"Dedek mau tambah mana? Mas Ryan juga mau tambah apa mas?". Keasyikan milih sampe lupa nawarin.

"Nagasari dong yang 5 ya". Sambil menunjuk jajanan yang di pungkus dengan daun pisang.

"Itu mama, cama itu".

Aku ambil lagi nagasari, kue pancong dan donat kampung. Tau donat kampung? Itu loh donat yang pakek taburan gula putih halus, ini favorit dedek sekali.

"Totalnya berapa bu?".

" Semua jadi 60 ribu". Murah meriah banget kan.

"Ini ya bu, makasi banyak bu". Setelah dari penjual jajanan kita memutuskan untuk langsung pulang, dedek juga udah keliatan capek.

" Loh mas Ryan, bisa kepasar juga kamu mas".

Kalian ada yang suka banget sama jajanan pasar gak?

Maa sya Allah. Makasi banyak teman teman yang sudah meluangkan waktunya buat baca cerita aku. Makasi buat yang udah vote juga.
Sehat selalu teman teman. Jangan lupa, SEMANGAT!!!

MAMA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang