Alvaro ardelino bagaskara, ketua geng motor alanskar yang dikenal sebagai pria dingin tak berperasaan, masalalu kelamnya membuat dia tak ingin jatuh cinta pada siapapun, hatinya yang dingin belum pernah tersentuh sama sekali.
Memiliki wajah rupawan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
don't call me Thor or kak.. call me "mimoy" and more! Jangan plagiat coyyy!!! CAUSE cerita ini terinspirasi dari kisah nyata di Sekitar saya!!
"Jika bertemu dengan mu adalah takdir maka mencintai mu adalah kehendak dari-nya" . . "ALVARO ARDELINO BAGASKARA"
POV Alea.
Hai nama ku Alea Maharani kalian biasa di panggil alea atau Lea, umur ku baru 17 tahun dan aku pindah ke Jakarta karna ayah ku memboyong aku dan bunda kesana, ayah ku adalah seorang pensiunan perwira komando pasukan khusus, Jendral Hendra Subrata dan ibu ku adalah seorang PNS sekaligus ibu rumah tangga yang baik. Keluarga kami cukup unik walaupun sedikit menggila, aku,bunda dan ayah hidup sederhana namun kami tak pernah merasa kurang. Kebahagiaan keluarga tak bisa di ukur oleh uang kan?
POV: alea maharani
1.gadis cerewet (banyak bicara seperti burung beo yang lidah nya tak pernah kesleo) 2.bar-bar, mulutnya ceplas-ceplos,pemberani,tidak takut apapun kecuali ayah sama tuhan 3.hobby jalan-jalan,makan,nonton,dan punya kucing kesayangan yang di beri nama gerry 4.anti bullying, paling benci pemberontak 5.belum pernah pacaran apalagi jatuh cinta(barang ORI keluaran terbaru dan masih bersegel halal) 6. Pencinta bakso, terutama bakso bang maul.
Hari ini adalah hari pertama aku berangkat ke sekolah, ayah ku mengantar ku hingga ke depan pintu gerbang.
"Lea, jangan lupa untuk memakan sarapan mu, oke?" Ujar ayah menyembul kan diri nya dari jendela mobil
"Siap laksanakan, ayah!" Ujar ku sambil mengangkat kelima tangan ku di pelipis untuk memberikan hormat.
"Good, girl" ujar ayah sambil mengusap rambut ku dengan lembut
Aku menatap mobil ayah yang mulai menjauh dari jangkauan ku, kemudian aku menatap gedung yang menjulang tinggi, anak-anak yang berjalan bergandengan tangan dengan teman-teman nya, ku rasa sekolah ini tak begitu buruk.
"Mari, pak.." ujar ku menyapa security yang menjaga gerbang utama sekolah itu.
"Mari, neng anak baru yaa?" Tanya pria parubaya yang mengggunakan seragam tugas nya itu
"Iya, pak.." Aku kembali berjalan menyapu pandang ku ke sekitar sekolah, jujur aku tak begitu suka sekolah di ibu kota. Tapi ya sudah lah.
"Panggil saja, mang ojie neng.." ujar pria parubaya itu memperkenalkan diri
"Iya mang, saya pindahan dari bandung.."
"Waahhh, pantes muka nya kesunda-sudaan gitu hehe. " ujar mang ojie sambil tersenyum, aku hanya membalasnya dengan senyuman tipis.