Lahirnya Fourples

11 1 0
                                    

Dua tahun berlalu setelah kelulusan Icshal dan 2 bulan kelulusan Dovi, Lizzy dan Jarmanda. Akhirnya mereka kembali berkumpul di pondok yang mereka sebut basecamp. Lizzy yang memutuskan untuk kuliah, tidak sengaja mendengarkan obrolan 3 sahabatnya yang tak kuliah. Mereka masih bingung bagaimana untuk melanjutkan kehidupan mereka, Jarmanda masih sibuk menjadi freelance di fotografi dan design, Icshal sudah berhenti dari pekerjaannya dan pulang ke kota sedangkan Dovi belum ada melalukan apapun, hanya sibuk belajar kopi lewat media hp. Lizzy yang mendengar dan tau keahlian para sahabatnya menyarankan mereka untuk membuka sebuah warung kopi atau coffee shop, dia bersedia meminta papanya untuk menjadi investor mereka dan mengajak mereka menemui papanya. 2 minggu berlalu setelah bertemu dengan papa Lizzy, papa Lizzy akhirnya memberi kabar baik, dia bersedia menjadi investor mereka namun mereka harus berjanji bertanggung jawab terutama Lizzy yang harus melanjutkan pendidikan. Mereka bersemangat dan memulai semuanya di ruko Lizzy yang cukup jauh dari keramaian. Mereka membagi tugas untuk dikerjakan, Lizzy dan Dovi pergi keluar kota untuk masalah kopi juga peralatannya. Jarmanda dan Icshal mengurus konsep coffee shop mereka serta mencari tau bagaimana cara manajemen yang baik. Sebulan berlalu, pekerjaan ruko sudah mereka bereskan, tinggal peralatan dan bahan yang harus dicari. Lizzy dan Dovipun berangkat ke kota B untuk mengurus itu semua.

" Dov, lu udah buat list kemana aja kita bakal pergikan?"

" Udah kok Liz, tenang aja. Lu gua anter kemana ni?" memberhentikan mobil di depan sebuah minimarket

" Kayaknya kerumah gua aja deh, ada abang sepupu gua juga disana, lu gimana?"

" Gua nginep di rumah temen aja tapi mobil lu gua bawa ya, gapapa?"

" Eh, lihat nanti deh, lu mau minum apa? biar sekalian." Lizzy membuka pintu mobil

" Mineral dingin aja Liz."

" Oke Dov, bentar yaa."

Setelah sekian menit menunggu, akhirnya Lizzy kembali ke mobil

" Ni Dov, ada cemilan juga." memberikan satu kantong plastik

" Wihh, makasih ya Liz."

" Tadi gua nelpon sepupu gua, katanya lu nginep dirumah aja, kalau ga mau sekamar sama dia, ada kamar kosong kok. Gimana? Katanya biar ga ribet juga, kitakan bakal kemana mana berdua."

" Emm, kalau dibolehin sih, yaudah gua disana aja. Tapi gua kamar sendiri ya, lu tau gimana gua sama orang barukan." menyalakan mobil dan melanjutkan perjalanan

" Oke Dovi, gua kabari sepupu gua. Biar dia siapin kamar buat lu."

" Sorry ngerepotin ya Liz."

" Dih, kayak sama siapa aja lu Dov, selo aja kali."

" Hehe, iya Liz tapi thank you ya."

" Iya samasama Dov."

Mereka melanjutkan perjalanan kerumah Lizzy. Sesampainya dirumah Lizzy, mereka disambut oleh seekor kucing berwarna putih abu abu dengan tatapan mata yang tajam.

" Liz, kucing siapa?" sambil menunjuk kucing tersebut

" Sepupu gua keknya, dari dulu anaknya emang suka pelihara kucing. Gua turun dulu bukain pager, ntar parkir di depan garasi aja ya, jangan dimasukin. Kita makan, shalat terus mandi habis itu langsung berangkat, biar ga makan waktu banyak." keluar dari mobil

Dovipun memarkirkan mobil sesuai permintaan Lizzy. Tak lama setelah itu, abang sepupu Lizzy keluar dan menyapa mereka berdua. Mempersilakan mereka masuk dan menunjukkan kamar dimana Dovi akan beristirahat. Tak lama setelah itu, Lizzy mengajak Dovi untuk makan karna ternyata abang sepupu Lizzy sudah membelikan makanan untuk mereka berdua, setelah makan Lizzy dan Dovipun shalat lalu mandi.

Life, Coffee & LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang