Dunia Dongeng

1 0 0
                                    


- Luna -

Pada tahun 2030, di sebuah sekolah menengah pertama bel pulang berdentang keras. Para murid berhamburan keluar kelas. Tak terkecuali dengan ketiga sahabat paling rekat seantero sekolah. Perkenalkan namanya Lili-gadis berambut panjang, Nissa-gadis berkerudung, dan Putri-gadis berambut pendek.

Saat mata pelajaran Bahasa Indonesia mereka mendapat tugas untuk membaca tentang sebuah dongeng secara berkelompok. Mereka bertiga dipilih untuk menjadi satu kelompok dan berdiskusi tentang tempat yang cocok untuk mengerjakan tugas kelompok.

"Bagaimana kalo kita mengerjakan tugasnya di rumah Lili saja?" kata Putri berpendapat.

"Wah, ide yang bagus. Lili punya banyak buku cerita yang menarik dan seru, tapi bagaimana dengan Lili?" seru Nisa.

"Tak apa. Lagian juga aku merasa senang jika kalian bermain di rumahku," jawab Lili antusias.

"Ok! Kita mengerjakannya hari Sabtu di rumahku," kata Lili.

"Eh, ayahku sudah menjemput. Akuu duluan ya, sampai jumpa di hari Sabtu nanti."

"Ya, hati-hati di jalan Lili," jawab Nissa dan Putri kompak.

Di hari Sabtu pagi, Windy dan Nissa pergi ke rumah Lily. Saat mereka mengetuk pintu ternyata yang membukakan pintu adalah ibu Lily.

"Eh kalian temannya Lily ya, ayo masuk ke dalam," sambut ibu Lily.

"Iya tante terima kasih, Lily nya ada?"

" Lily nya ada di kamar, masuk aja nggak apa-apa."

Akhirnya Windy dan Nissa masuk ke dalam kamar Lily. "Lily ayo kita mengerjakan tugasnya bersama."

"Oke Ayo mulai!" Akhirnya Windy, Lily, dan Nissa mengerjakan tugas kelompok Bahasa Indonesia.

Setelah selesai mengerjakan tugas, tiba-tiba Ibu Lily masuk dalam kamar dan memberi mereka tiga kalung yang masing-masing berwarna biru, kuning, dan ungu. Karena Lily menyukai warna biru, ia mengambil warna biru. Selanjutnya Windy mengambil warna ungu dan Nissa mengambil warna kuning. Mereka memakainya dan akhirnya mereka sepakat Mereka membaca buku yang yang berjudul Putri Tidur. Saat membacanya, tiba-tiba mereka merasakan bahwa tubuh mereka masuk ke dalam buku tersebut. Akhirnya tanpa disadari, mereka telah masuk ke dunia buku cerita.

"Kita ada di mana ini? Kenapa kita ada di tempat seperti ini?" kata Nisa.

"Wah lihat ada kerajaan di sana," kata Windy.

"Apakah kita masuk ke dalam dunia buku?"

"Wah, Sepertinya begitu."

"Bagaimana kalau kita coba menelusuri dan masuk ke kerajaan tersebut?"

"Ayo kita masuk ke dalam," ajak Lily.

Setelah beberapa lama mereka menelusuri daerah di sekitar kerajaan tersebut, akhirnya mereka dapat masuk ke dalam. Mereka melihat ada sepasang suami istri yang menggunakan mahkota di dalam sebuah kamar. Mereka bertiga masuk ke dalam kamar tersebut dan melihat ada seorang gadis yang tertidur di dalam kamar. Mereka melihat wanita itu menangis bersedih, lalu mereka bertanya "Apa yang terjadi?"

Wanita yang memakai mahkota tersebut berkata bahwa gadis tersebut tertidur selama waktu yang lama dan ia meminta tolong pada tiga gadis itu untuk menyelamatkan putrinya. "Tolong putri saya. Ia sudah lama tidur dan tidak pernah bangun," kata sang wanita tersebut.

"Bagaimana kami bisa menyelamatkan putrimu?" tanya Lily.

"Kalian punya tiga kalung tersebut, maka cocokkanlah kalung kalian di benda ini," jawab Sang Ratu.

Akhirnya Nissa, Windy, dan Lily menyatukan kalung mereka ke benda tersebut dan ajaibnya Sang Putri terbangun dari tidurnya. Akhirnya wanita tersebut memberi hadiah kepada mereka berupa sekarung permata. Saat itu juga tiba-tiba muncul sebuah portal cahaya yang akan membawa mereka kembali ke dunia nyata. Namun sayangnya, hadiah yang mereka dapatkan tidak bisa dibawa pulang karena terlalu berat. Akhirnya mereka sepakat untuk meninggalkan sekarung permata tersebut di dunia dongeng.

"Yah, kenapa sekarung permata tadi ditinggalkan padahalkan aku berharap kita bisa jadi kaya," kata Windy.

"Ya sudah tak apa, lagi pula yang terpenting adalah nyawa kita bukan sekarung permata itu," jawab Lily.

Nissa menimpali, "Bagaimana kalau misalnya kita membawa permata itu tapi kita tertinggal di dunia itu selamanya."

Akhirnya mereka mengikhlaskan karung permata yang tertinggal dan kembali membaca buku. Setelah itu mereka bermain bersama dan menceritakan cerita tersebut kepada ibu Lily. 

Catatan CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang