Belvina tidak menghiraukan sang guru yang terus memanggil mereka
Berbeda dengan Zora gadis cantik itu terus memberontak karna sakit pada bagian pergelangan tangan nya
Belvina malah terus menyeret gadis cantik itu menuju roof top sekolah
Dan tiba di roof top sekolah,Belvina langsung menghempas tangan cantik itu dengan kasar
Lalu menatap tajam dan nyalang pada Zora seolah ingin membunuh
Dengan takut Zora bertanya "K - kenapa menatap ku seperti itu?"
Berdecak sebal lalu bertanya dengan nada tidak suka nya"Niat banget ya Lo nge - copy gue nya?"
mata indah itu melotot kaget lalu berujar kembali"Hah? Nge - copy gimana ya kak?"
Seketika Belvina mematung memang sih tidak ada kemiripan dari mereka lantas mengapa semua murid membicarakan seolah - olah mereka seperti kembar
Dengan gugup Belvina menjawab"y-ya tadi kata orang-orang kita ini mirip kalo mirip pasti ada copy-an dong"elak nya
Membuang nafas dengan kasar lalu berujar"jangan dengarkan kata orang.. lagi pula aku tidak akan bisa mengcopy mu barang-barang mu saja terlihat begitu mahal sedangkan aku.. aku hanya seorang anak pelayan dari cafe.. aku bisa masuk ke sekolah ini saja karna beasiswa"
Sedikit merasa iba pada gadis ini tapi ia langsung menepis pikiran nya itu,
Dengan malas ia berujar"bermaksud buat gue kesian? Sorry gue bukan tipe orang yang gampang kasihan apa lagi sama orang kampungan kayak lo"
Berjalan melewati Zora dengan menyenggol keras bahu itu"Awas gue mau pergi"
Zora hanya bisa menarik nafas nya pelan"apa semua sifat orang kaya seperti dia?"
Menepis pikiran buruk nya itu lalu berjalan menuju kelas
Sesampainya dikelas semua murid termasuk gurunya yang tadi menatap mereka berdua dengan raut guru yang terlihat cemas
Sang guru menghampiri mereka berdua lalu bertanya"dari mana kalian? Belvina kau tidak berbuat macam-macam kan pada Zora"
Memutar bola matanya malas lalu duduk di bangku nya dengan santai ia berujar"engga tuh"
Hanya bisa menarik nafas dan memaklumi sifat murid satunya ini
"Oky sekarang kita mulai pelajarannya.. Zora kamu bisa cari bangku yang kosong"
Mengangguk lalu berjalan menuju kursi kosong tepat di belakang Belvina
Sempat bersi tatap juga dengan Belvina, sepertinya Belvina tidak menyukai nya dia dari cara nya berprilaku pada dirinya dan tatapan nya yang menyiratkan akan kebencian
Setelah sampai di bangku kosong yang berada tepat di belakang Belvina
Belvina memutar sedikit tubuh nya lalu menatap tidak suka pada Zora dan berujar serkas"jangan harap lu bisa dapet kenyamanan di sekolah ini"
Menunduk takut dan sedikit liquid itu turun 'se - benci ini kak Belvina sama aku?'
Bersermik melihat raut wajah itu menjadi menjadi takut
****
Bell pulang berbunyi semua murid keluar dengan rasa lelah ingin cepat-cepat menghempaskan tubuh ke atas kasur
Berbeda dengan Belvina dan teman-temannya mereka terlihat begitu asyik sambil berbicara-ria
Lalu mereka pergi menuju parkiran dan memasuki sebuah mobil yang harganya tidak bisa dibilang murah
Belvina terlihat duduk dibagian kemudi sepertinya gadis cantik itu yang mengemudi
Sebelum mobil itu benar-benar pergi melaju Belvina sempat melihat seorang gadis yang tadi pagi dia ancam
Berhenti ditempat itu lalu membuka sedikit kaca mobil dan berujar mengejek nya"hai miskin naik buss ya? Kesian kemana mobil nya.. eh iya lupa kapan kapan orang miskin punya mobil?"
Setelah mendengar itu teman-teman Belvina yang mendengar tertawa menertawakan gadis malang yang kedinginan sambil menunggu buss itu
Berhenti tertawa lalu melirik tajam pada gadis itu"inget yang tadi belum apa-apa baru pemulaan buat lo jadi tunggu besok ada siksaan yang bakal datang"
Setelah nya dia melajukan mobil nya menuju sebuah bar
Ya Belvina adalah anak yang suka narkoba anak nakal yang ber-narkoba, sedikit tomboy tidak sopan dan mabuk-mabukan
***
Setelah kepergian mobil Belvina Zora langsung pergi berjalan kaki menuju rumah sederhana nya
Zora ketinggalan buss jadi Zora jalan kaki walau kelelahan tapi ini sudah menjadi kebiasaan nya sehari-hari sejak dia kecil
Membuka pintu rumah melihat tidak ada siapapun didalam menandakan bahwa sang ibu belum pulang
Beralih memasuki kamar dan mengganti seragam nya menjadi baju santai lalu turun lagi untuk membuat makan malam karna ini sudah sore
Selesai membuat makan dirinya diam sejenak diruang tamu yang sederhana sambil menunggu sang ibu datang
Tak selang beberapa menit ibunya baru saja tiba
Saat tiba dirumah hal pertama yang dirinya lihat adalah sang anak yang sedang menunggu nya diruang tamu
Sepertinya anak nya ketiduran dan dengan tak sengaja dirinya melihat ada makanan yang tersedia walau tidak banyak tapi terlihat begitu nikmat untuk dimakan
Bibir itu melengkung keatas dirinya tersenyum bangga telah kepada sang anak yang sekarang sudah dewasa
Senyum nya luntur ketika mengingat belasan tahun yang lalu, ketika dirinya harus meninggalkan anak nya yang lain bersama sang suami
Hati nya bertanya-tanya bagai mana kabar anak nya itu sungguh dia sangat merindukan anak nya itu
Air matanya turun begitu saja bersamaan dengan hujan yang tiba-tiba deras seperti mengerti apa yang ia rasakan saat ini
Zora terbangun dari tidur nya melihat sekeliling ternyata ibu nya sudah tiba tapi kenapa ibunya hanya diam di depan pintu
Dan menangis ada apa ini?
"Ibu?... Kenapa ibu hanya diam disitu? Eh ibu menangis?"
Menghapus air matanya ketika tersadar oleh panggilan sang anak ternyata anak nya ini sudah bangun
"Tidak ibu tidak menangis hanya tadi kena debu"
Mengangguk lalu berdiri seraya berujar"yasudah ayo ibu kita makan Zora tau ibu laparkan? Ayo"ajak nya
Mengangguk dan tersenyum pada sang anak "iya iya sayang ayo"
'ibu harap kau bahagia bersama ayah mu nak..'
Continued...
TBC
Vote nya⭐😃