TVB 02

32 8 1
                                    


Hari yang dinanti Icha akhirnya datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari yang dinanti Icha akhirnya datang. Dia bangun lebih awal, mengenakan celana jeans panjang dan kaos dengan jacket demin tidak lupa sarung tangan dan topi.

''Ayah! Ini terlalu berlebihan, Icha kan cuma kuliah bentar nanti juga pulang, nanti pada takut sama Icha!''

Bagaimana tidak protes ada tujuh mobil, 6 mobil lainnya berisi para bodyguard, tiga mobil di depan dan tiga mobil dibelakang, layaknya iring-iringan orang penting.

David membawa Icha ke kantor rektorat. Matthew Bradley adalah rektor disana, keluarga Bradley juga masih setara dengan keluarga Ivander.

Dave dan Matt jarang sekali bertemu diluar, mereka hanya bertemu dalam pertemuan yang diadakan di kastil.

''Halo Matt!''

''Halo Dave, ini putrimu?''

''Iya dia yang aku bilang kemarin, namanya Icha, tolong dijaga ya!''

''Tentu saja, jangan khawatir''

Icha maju  berjabat tangan dan memperkenalkan diri.

''Icha, Pak!''

''Panggil om aja''

''Baik Om''

''Kamu ambil prodi apa Cha?''

''TI, om''

''Tunggu sebentar om, akan meminta anak om untuk mengantarkanmu''

Tak lama seorang lelaki datang, tinggi dan tampan, tapi terlihat dingin.

''Kenapa papa menyuruhku datang? Aku sedang sibuk mempersiapkan acara untuk maba?''

''Harry, kenalin ini Icha, dia akan jadi junior kamu, papa nitip dia ya?''

''Ya ampun pa, aku kira kenapa? Ayo ikut!''

Harry pun pergi meninggalkan kantor rektorat disusul Icha yang pamit terlebih dahulu. Langkah kaki Harry yang lebar membuat Icha kewalahan menyusulnya.

''Kak!! Tunggu!!!''

''Ayo cepat!! Sebentar lagi upacara pembukaan!''

.
.

''Harry! Kamu kemana aja , dicariin juga!''

''Maaf tadi ada urusan mendadak!''

''Kamu bawa siapa?''

''Oh, dia maba juga!''

Nathan menyuruh Icha untuk bergabung dengan maba yang lain. Acarapun dimulai dengan sambutan bergantian dari Rektor, Dekan dan Ketua BEM. Setelah sambutan acara ospek maba resmi dimulai, acara akan berlangsung selama seminggu. Icha yang baru pertama kali mengikuti ospek tidak mempersiapkan apapun, jadi otomatis dia menjadi incaran hukuman para kating.

''Hey kamu!! Kemari!''

''Saya kak!''

''Mana name tag kamu! Jangan karna kamu kenal sama Harry kamu bisa seenaknya!''

''Maaf kak, saya tidak tahu kalau-

''Saya gak mau dengar alasan kamu, sekarang kamu lari keliling lapangan sepuluh putaran!''

Icha sudah bersiap untuk menuju lapangan.

''Tunggu dulu! Lepas topi dan sarung tanganmu!''

Icha pun menuruti perintah Jenny dengan sedikit terpaksa. Setelah Icha pergi Jenny membuang topi dan sarung tangan Icha ke tempat sampah sambil menyeringai. Rasain, ngerebut gebetan gue sih.

Jenny sudah mengincar Icha dari awal Harry membawanya. Tentu saja karena Jenny cemburu, padahal Jenny bukanlah anggota BEM, jadi seharusnya dia tidak berhak memberikan hukuman.

.
.
.

''Nate, kamu lihat cewek yang tadi bareng aku?''
 
''Mohon maaf kalau gak cantik aku nggak perhatiin!''

''Standar cantikmu ketinggian Nate!''
.
.
.
Sementara di lapangan Icha menjadi tontonan para Kating, secara hanya dia yang mendapat hukuman.
Banyak yang menawarinya minum, tapi Icha menolaknya. Tenaga Icha hampir habis, dia berlari dengan perlahan dan sesekali berhenti.

''Aku bantuin ya!'' ucap seorang kating cowok.

''Makasih kak, tapi bentar lagi selesai kok!''

Saat sudah menyelesaikan sepuluh putaran tiba-tiba ada seseorang yang  terdorong dan tak sengaja menyenggol Icha hingga jatuh. Dan sang penabrak tentu saja berniat menolong Icha dengan menarik tangannya yang membuat Icha sedikit sesak nafas.

''K-kak t-tolong l-lepasin!''
 
''Kamu kenapa?''

''Cepat bawa ke klinik''

Saat pemuda itu baru akan membopong tubuh Icha,  mulut Icha mengeluarkan darah. Membuat pemuda itu mengurungkan niatnya dan meletakkan tubuh Icha kembali ke tempat semula. Tempat yang tadinya ramai menjadi semakin ramai. Edward Collins yang saat itu sedang melewati lapangan memecah kerumunan.

''Kenapa kalian berkerumun disini!''

''Ini Pak, ada yang pingsan!''

Edward melihat tanda bunga mawar di belakang telinga Icha langsung memahami situasi.

''Kalian semua minggir, jangan ada yang menyentuhnya!''

Edward memakai sarung tangan dan membopong Icha ke klinik

Di Klinik sudah ada Jay yang terlihat marah.

''Maafkan saya, tuan!''

Setelah menyerahkan Icha pada Jay, Edward langsung pergi.  Jay mendudukkan Icha dipangkuannya dia menggigit ujung jari telunjuknya dan menghisapnya lalu memberikannya kepada Icha lewat mulutnya. Darah Jay mengandung antioksidan yang dapat menyembuhkan. Tak lama Icha sadar saat bibir mereka masih menempel. Icha langsung mendorong Jay.

''Dasar mesum!!''

''Kamu adalah istriku, seharusnya kita melakukan lebih dari sekedar ciuman!''

Jay meraih tangan Icha dan menciumnya.

''Lihat!! Kamu tidak alergi pada sentuhanku , itu karna kamu adalah mate ku''

Icha memeriksa tubuhnya dan tidak ada bekas dari alergi tadi.

''Tapi aku tidak mengenalmu, lagi pula kapan kita menikah!! Jangan mengarang bebas!''

''Belum saatnya, nanti saat kau tahu siapa aku, kau harus melaksanakan kewajibanmu sebagai istri, atau keluargamu akan celaka''

Setelah mengatakan itu Jay menghilang dari pandangan Icha.

The Vampire BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang