FY 1

617 59 10
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto.
Naruto's character.

Found you 

"Teme, akhirnya kau menerima gadis itu ya?"

Gumam seorang pria untuk menjawab pertanyaan itu.

"Wah sekali, biar ku tebak karena kau lelah dia terus mengejar mu?"

"Mungkin"

"Kau mungkin akan jatuh cinta padanya teme, atau jangan-jangan kau memang sudah cinta pada gadis itu?"

"Berisik, Naruto", akhir kalimat yang diucapkan lelaki berambut raven sambil menatap tajam pada sahabat nya yang memiliki kumis aneh dikedua pipinya.

"Kau tahu, mataku hampir katarak saat melihatmu duduk dikelas tadi. Kupikir kau pasti bukan Sasuke. Kau kan tidak pernah masuk mata kuliah apapun"

"Lalu kau pikir untuk apa aku kuliah.
Kau saja yang tidak pernah melihatku. Baka"

Lagi lagi Naruto mendapatkan deathglare dari seorang Uchiha Sasuke.

"Maksudku adalah kau hampir tidak pernah masuk mata kuliah Kakashi sensei"

"Itu karena aku tidak menyukai dia. Sok keren dengan tingkahnya yang selalu ceramah. Persis sepertimu". Ucap lelaki itu sembari memasukan onigiri kedalam mulutnya.

"Aku ceramah pun banyak yang bertaubat, bukan menambah musuh" Naruto minum air kemudian kembali makan ramen nya.

"Bagaimana tadi malam, kau batal bertemu Yahiko?"

"Pria sialan itu memanggil polisi, tapi sebelum aku ditemukan para polisi itu, sudah tentu aku pergi lebih cepat dan semakin sial saat asisten ayahku ikut mengejar ku"

"Bagaimana bisa? Ayahmu tahu?"

"Kurasa"

"Berhenti saja Sasuke, lagipula balapan liar seperti itu memang berbahaya"

"Aku mendapat kepuasan dari hobi itu"

"Aku tidak mengerti, lagipula ayahmu itu kekayaan nya tidak habis 10 keturunan kedepan"

"Hobi, Naruto hobi. Pria bajingan itu tidak menyerahkan mobil nya setelah kalah dari ku lalu membawa polisi. Manipulatif, sial"

"Selera hobi mu jelek, lebih baik memasak, berkebun atau yang lainnya. Apa kau tertangkap asisten ayahmu?"

"Ck, membosankan dan ya aku dipukul ayahku karena-"

"Ayame-san?" Ujar Naruto memotong kalimat Sasuke.

Naruto celingak-celinguk mencari seseorang disekitar gadis itu. Ayame meletakan satu mangkok ramen, Karena Naruto memesan dua mangkok ramen seperti gembel kelaparan.

"Hinata mana?", Safir biru itu menatap wajah Ayame yang baru kali ini mengantarkan ramen ke meja nya. Karena biasanya yang melakukan itu adalah Hinata. Pelayan kantin.

"Ah Hinata tidak masuk. Akhir-akhir ini dia semakin sering tidak masuk kerja. Aku tidak tau apa alasannya, mungkin ada kelas pagi"

"Ah begitu, baiklah" setelah mengucapkan itu, Ayame pergi meninggalkan meja Naruto.
Ayame itu anak dari Kurenai, kepala kantin.
Naruto memang tidak terlalu sering pergi ke kantin. Namun setiap Naruto ada di kantin, Hinata selalu ada.

"Khe kau pacaran dengan pelayan kantin, Naruto?"

"Tidak, dia memang pegawai disini. Biasanya dia mengantarkan ramen ku, dan terkadang menemani ku makan"

"Dan kau tertarik pada pelayan itu?" Sasuke menatap Naruto dengan pandangan tertarik namun meremehkan.

"Bukan urusanmu, Sasuke", entah kenapa dia tidak suka perkataan Sasuke barusan. Hinata gadis baik-baik, Naruto mengenalnya.
Gadis itu kuliah dan kerja paruh waktu disini.
Walaupun bukan kuliah di universitas yang sama dengan Naruto dan Sasuke, namun gadis itu tidak mengeluh ketika harus bekerja untuk membiayai ibu nya yang sakit-sakitan karena penyakit serius yang dideritanya.

Found youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang