chapter 19

496 44 5
                                        

Jam sudah menunjukkan pukul 6:00 dengan badan lemas dan berantakan tidak karuan, aku yang masuk kedalam rumah dengan rasa bingung sedih.

"Hia..." Macau yang turun dari tangga terkejut melihat kakaknya yang kondisinya kelihatan sangat buruk. "Hiaa...kamu kenapa, apa yang terjadi?." Macau yang membawa Vegas untuk duduk di sofa.

Macau yang menyuruh pengurus rumah untuk mengambilkan segelas air. "Biii... tolong ambilkan air untuk hia.."

"Baik tuan.." dengan pergi ke dapur untuk mengambil air.

"Hiaa...apa yang terjadi padamu!?." Macau yang mengusap-usap punggung Vegas. "Hia minum dulu.." dengan membantu Vegas untuk meminum air.

"Apakah aku benar-benar bodoh!?." Dengan pandangan kedepan.

Macau yang bingung dengan perkataan Vegas. "Aku gagal...aku gagal menjaga Pete, aku gagal." Vegas yang menangis histeris karena gagal menjaga Pete seutuhnya.

"Hia...apa yang kamu katakan, aku tidak mengerti." Macau yang mematung melihat Vegas dan bingung dengan perkataan Vegas barusan.

"Pete..." Dengan Tangis yang tak henti. "Pete komaa..."

Macau terkejut mendengar kalau Pete koma dan langsung menanyakan kepada Vegas kenapa bisa terjadi. "Kenapa phi Pete bisa koma hia!?, Kenapa." Dengan melihat kearah Vegas. "Pete kecelakaan karena semalam melihatku berhubungan dengan meen di apartemen." Dengan di iringi tangis.

"Hiaa...." Macau yang mengacak-acak rambut nya. "Kenapa kamu melakukan itu pada phi pete, apa kurang nya dia hia!!, Apakah hia tau?, Dia tidur sampai larut malam hanya karena menunggu kamu pulang, dan apa balasan mu?, kamu menghianati nya... hia!!, Kenapa kamu melakukan ini." Macau yang sedikit kecewa dengan kakaknya.

"Aku salah Macau, dan aku menyesal." Vegas yang terus mengakui perbuatannya.

"Penyesalanmu tidak bisa membuat semuanya kembali seperti semula." Macau yang langsung meninggalkan Vegas karena merasa kecewa.


Satu bulan kemudian...

Hari ini aku Venice dan juga Macau pergi kerumah sakit untuk melihat keadaan Pete. Tiba di ruangan VIP aku sudah melihat pol dan arm yang berada di luar. "Pol, arm.." aku yang berdiri di depan pintu kamar rawat.

"Tuan Vegas. " Arm yang berdiri dan memberi salam kepada Vegas begitu juga pol. Aku yang melihat dari kaca depan pintu kalau Pete sudah sadar. "Apakah Pete sudah sadar?." Tanya ku pada pol dan arm. "Iyah tuan tap.."

Aku yang langsung masuk ke dalam ruangan di iringi Venice dan juga Macau, saat di dalam ruangan aku melihat tankhun sedang menyuapi Pete. "Papah..." Venice yang berlari memeluk Pete.

Tetapi lebih menyakitkan lagi Pete hanya terdiam dan seperti orang kebingungan. "Papah..aku sangat merindukanmu.." Pete yang terdiam dan memegang kepala Venice. "Papah?..tuan tankhun siapa anak ini?." Ucap Pete.

Venice langsung mengangkat kepalanya dan terkejut mendengar kalau Pete tidak mengenali dirinya. "Dan siapa mereka merdua?." Dengan menunjukk kearah Vegas dan Macau.

"Pete..." Vegas yang menghampiri Pete dan memegang tangan Pete. "Phi Pete.. apakah kamu tidak mengenali aku Venice dan juga hia?." Pete hanya menggelengkan kepalanya.

Vegas Family | End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang