Thirteen

353 43 0
                                    

Bingung, Indira benar-benar bingung sendiri dengan dirinya sekarang. Menatap diri di depan cermin dengan wajah memerah bagai tomat siap petik.

Sekarang ia ingin teriak sekencang-kencangnya, namun sadar kamar kosannya tidak terlalu kedap suara. Menepuk-nepuk pipi pelan Indira bergumam, "kenapa berani banget begitu sih Dira?"

Indira bingung dengan dirinya, pembaca pun bingung, oke ada kejadian terlewatkan mari kita ulas balik.

Dua jam yang lalu Indira dan Hadel berniat melakukan kegiatan belajar bersama, walau tidak satu jurusan tapi tetap mereka melakukannya. Katanya sih biar fokus aja, padahal kedua nya kurang fokus karena sering curi-curi pandang satu sama lain. Ditemani 1 liter botol spirite, 2 bakso malang, beberapa jajanan, dan suasana sunyi.

Sedang fokus mengerjakan tugas masing-masing, Indira mendesah pelan, menidurkan dirinya di atas lantai yang dingin, "lelah," katanya.

Hadel yang melihat hanya terkekeh lalu menyuruh Indira untuk memakan bakso malang itu. Bukanya bangkit, Indira malah menutup matanya.

"Jangan pura-pura tidur, heh." Hadel menepuk pipi Indira pelan. Yang pipinya ditepuk hanya tersenyum kecil lalu memeletkan lidah main-main. Hadel memang jail, jadi ketika melihat itu tangannya dengan cepat menggelitik perut Indira.

"Hadel!!"

"Apa, apa, apa?"

Hadel dan Indira jadi saling menggelitik perut satu sama lain, tertawa terbahak-bahak melepas penat di kepala.

Jika bisa dibilang, posisi keduanya saling berpelukan, tanpa rasa canggung menyelimuti, karena belum sadar saja.

Bagai tersihir keduanya berhenti, menyadari posisi masing-masing, Hadel yang terlentang di lantai dan Indira yang tertidur di atas tubuh Hadel.

Walau sudah sadar posisi ini, kedua nya tetap terdiam, entah merasakan detak jantung yang berdegub kencang atau merasa nyaman dengan posisinya.

"Saya berat tidak, Del?"

"Gak kok, Dira."

"Boleh terus seperti ini sampai nyaman selesai?"

"Boleh Dira, sampai ciuman juga boleh."

"Hadel, mau ciuman."

Benar, setelah Indira melontarkan penegasan itu dirinya terkejut bukan main. Buru-buru bangkit dari tubuh Hadel dan masuk ke dalam kamar mandi tanpa melihat Hadel yang terdiam bagai patung dengan ekspresi wajah 'terkejut tapi mau'.

"Malu ya?" Hadel mengetuk pintu kamar mandi itu pelan, yang di dalam hanya berdehem tak mau menjawab lebih lanjut.

"Gue pulang deh ya? Gak kuat juga kalo nanti ngeliat muka lo."

"Kenapa, Del?"

"Udah merah banget nih muka gue. Pamit, ye!"

Cukup, malu jika diingat-ingat lagi ya, Indira?

"Astaga!! Gila, gila, gila!"




























-tbc
Author jg ikutan malu deh hahaha

Unexpected Meeting at The Seminar | DELIN | ADEL X INDIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang