2

16 19 34
                                    

Pagi ini cuaca sangat cerah dan tidak mendung,cocok untuk bersantai dan bermalas-malasan apalagi jika hari yang sangat di benci bukan, contohnya Senin.

"Zhen,bangun"ucap mama zhen yng berada di lantai bawah.

"Iya"ucap zhen tanpa membuka matanya.

Selang beberapa menit,mama zhen membuka pintu kamarnya dan mendekat ke arah kasur Zhen dan mengelus rambutnya.

"Zhen bangun yok"ucap sang mama dengan nada lembut.

"Iya ma"ucap zhen yng perlahan membuka matanya.

"Mandi abis tu turun ke bawah sarapan"ucap sang mama yng meninggalkan Zhen.

Zhen yng melihat kepergian mamanya, bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dari segala dosa,Zhen yng tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bersiap dan sekarang dia sedang berdiri di depan sebuah cermin dan menatap dirinya.

"Ganteng "

Zhen yng turun ke bawah dan melihat sang mama yng sibuk menata meja makan dengan hidangan yang membuat perut Zhen lapar.

"Maa,ayah mana?"ucap Zhen yng mendudukkan dirinya di kursi.

"Ada Kenapa"ucap sang mama yng menata makanan.

"Tidak,Zhen boleh makan?"ucap Zhen  yang bertanya.

"Silakan,terus berangkat jangan keseringan telat kamu"ucap sang mama.

"Iya"

Zhen yang makan dengan lahap dan menikmati masakan sang mama dengan suasana sedikit hikmah,Zhen yng selesai makan dan minum berpamitan ke mama untuk berangkat.

"Ma,Zhen berangkat dulu ya"ucap Zhen yng menyalami tangan sang mama.

"Iya, hati-hati kamu"ucap sang mama.

"Iya ma"

Zhen yng berjalan menuju motornya dan memasang hlem ke kepalanya,harus mandiri bukan masang sendiri dan buka sendiri.

Zhen yng mengemudi motornya dengan kecepatan sedang, tidak kencang dan tidak lambat hanya sedang sambil menikmati cuaca pagi,Zhen yng baru saja memasuki area sekolah dan memarkir motor dengan sempurna.

Zhen yng turun dari motornya sedikit menyisir rambutnya dan berjalan menuju kelasnya yng berada di lantai atas,Zhen yng berjalan santai menuju kelasnya.

"Zhenn"teriak Nia yang berada di belakang Zhen.

Zhen yng membalikkan tubuhnya dan menatap seseorang yang memanggil dengan sedikit keras.

"Apa, sayang"ucap Zhen yng menatap mata cantik milik Nia.

"Lu ke mna aja sih, ngeselin banget pengen gua telan lu"ucap Nia yng sedikit kesal dengan seseorang yng berada di depannya.

"Hahahah, sorry babe"ucap Zhen yng mengusap kepala Nia.

"Gak,lu ngeselin gua gak mau dekat lu lagi"ucap Nia yang meninggal Zhen sendirian di koridor yang sepi.

"Gua di tinggal?"ucap Zhen yng menunjuk dirinya sendiri.

Zhen yng menghela nafas dan melanjutkan langkahnya menuju kelasnya,Zhen yng baru saja menginjakkan kakinya di kelasnya dan menatap ke sekitar.

"Aman gurunya belum datang"

Zhen yng mendudukkan dirinya di tempat duduknya dan di samping teman or sahabat ketemu pas di SMA.

"Zhenn"ucap gemal sahabat Zhen.

"Apa"tanya Zhen dengan menaikan sebelah alisnya.

"Cewek lu tadi nitip ini"ucap gemal yng mengeluarkan sesuatu dari dari lacinya.

"Untuk gua?"ucap Zhen yng mengambil sebuah kota makan berwana biru kuning.

"Iya, untuk lu"ucap gemal.

"Istri idaman sekali"ucap Zhen yng membuka kota bekal.

"Kotak bekal dari siapa?"ucap Rangga yang baru tiba.

"Cewek gua"ucap Zhen memakan masakan sang pacar.

"Bagi dong"ucap Rangga yang merebut kotak bekal yng berada di tangan Zhen.

"Monyet lu,itu punya gua bangsat"ucap Zhen yng merebut balik dari tangan Rangga.

"Minta dikit doang ,pelit bener lu sama teman sendiri "ucap Rangga yang menyuapi makanan tersebut ke mulutnya.

"Ah bangsat lu nga"ucap Zhen yng memukul kepala Rangga dengan sendok.

"Cewek lu bisa masak juga,btw masakannya enak gua suka"ucap Rangga yang berlalu ke arah tempat duduknya.

"Bangsat lu,mati kek lu "ucap Zhen yng kesal .

Zhen yng menyimpan kotak bekal milik Nia di bawah meja yng tepatnya di laci,Zhen yng memandang ke arah jendela dengan tangan yng menopang kepalanya.

"Zhen,cewek lu noh"ucap gemal yng memukul tangannya.

"Mana?"ucap Zhen dengan cepat.

"Tu di depan pintu"ucap gemal yng menatap keluar.

Zhen yng mendengar ucapan gemal langsung beranjak menuju ke arah pintu,Zhen yng berdiri di depan Nia dan tersenyum tipis.

"Kenapa cantik?"ucap Zhen yng mengusap kepala Nia.

"Tidak,km jamkos?"ucap Nia yng menatap mata Zhen.

"Mal,ibuk ada nggk?"ucap Zhen yng memanggil gemal.

"Nggk,sakit katanya"ucap gemal.

"Dengar kan"ucap Zhen yng menatap Nia.

"Yaudah ayok"ucap Nia yng menarik tangan Zhen dan membawanya pergi dari sana.

Zhen yng di tarik hanya pasrah daripada di amuk singa betina yang berada di depannya saat ini,Zhen seperti anak kucing yng mengikuti langkah induknya.

Zhen yng memberhentikan langkahnya dan menatap ke sekeliling arah,Zhen yng melihat Nia duduk di kursi yang berada di sampingnya.

"Sini"ucap Nia yng puk puk kursi yng di sampingnya.

Zhen mendudukkan dirinya sesuai instruksi Nia,Zhen yng melihat Nia sekilas dan mengalihkan perhatian ke  atas, melihat awan dan pohon.

"Zhen, kamu tetap sama saya ya jangan pernah ninggalin saya"ucap Nia yng memandang Zhen dengan lekat.

"Gua gak bakal ninggalin lu"ucap Zhen yng mengusap kepala Nia.

"Janji,jangan ninggalin Nia sendiri"ucap Nia yng mengacungkan jari kelingkingnya.

"Janji,babe"ucap Zhen yng membalas tautan kelingking.





































Sorry kalau typo^^



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

sky and you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang