bab 9

1.5K 185 17
                                    

singto dan kana saat ini sedang berjalan-jalan bersama kris ya mereka sudah sampai di Singapura, kana sangat bahagia bisa bertemu dengan calon kaka iparnya, Minggu lalu saat sang kaka ingin mengajaknya ke rumah krist tidak jadi karena calon suami kana tidak mengizinkan,

jadi kan kana rindu bertemu dengan calon kaka iparnya, jadi mau tak mau ia kaburlah untuk beberapa saat sampai rasa rindunya tersampaikan, kana dan kris sibuk bergandengan tangan sedang berbelanja di pusat perbelanjaan, sedangkan singto hanya mengikuti dua orang tersayangnya dari belakang,

saat melewati toko handphone singto jadi tersadar jika handphonenya mati, ia buru-buru merogoh kantongnya dan menyalakannya, ia yakin pasti saat ini sang sahabat lagi kalang kabut mencari adiknya, dan benar saja begitu layar hidup panggilan Telepon dari calon adik iparnya langsung terlihat,

singto hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah bucin sahabatnya baru di tinggal hitungan jam saja sudah sangat panik seperti ini, panggilan di angkat suara panik mew terdengar jelas membuat singto terkekeh,

** halo astaga lo dari manah si kenapa baru di angkat, Lo bawa ade kemana gw carin dari tadi, cepetan serlock gw jemput ade sekarang juga,

" astaga sabar kali panik amat,

** ya gimana ga panik ini udah hampir pagi lo bawa ade kemana,

" calon istri mu minta nyusul kit ke Singapura da,,,

tutttttt,,,,

panggilan langsung di matikan sepihak singto yakin si bucin supasit saat ini akan menyusul, tak akan susah bagi mew meminta alamat kris, karena kris bekerja di kantor agensi mew jadi lebih mudah bukan mew mengetahuinya, andai saja dia tau dari tadi mungkin saat ini ia sudah berada di Singapura saat ini,

....

dan benar saja dalam hitungan jam tempatnya pada pukul 7:45 mew sudah berada di depan hotel tempat kris menginap, mew memencet bel, dan keluarlah singto dengan wajah bangun tidurnya, mew segera masuk kedalam tanpa menyapa sang sahabat singto hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat calon adik iparnya itu,

mew masuk kekamar tempat dimana sang calon istri sedang bobo cantik, mew melepaskan jas-nya dan segera naik ke atas kasur lalu mengecup seluruh wajah kana dengan lembut, rindu sekali dia dengan bayi mocilnya seharian tidak bertemu, kana mulai terusik dan membuka matanya ia tidak akan terkejut karena sudah tau pasti akan seperti ini,

ini bukan yang pertama kali baginya, setiap kana pergi ntah itu dengan keluarganya atau dengan temannya pasti mew akan langsung menyusulnya dengan cepat untuk menjemput kana,

,,

🌻 kaka kapan sampai,,ucap kana membalas pelukan calon suaminya,

☀️ baru aja kaka sampai, ko beby nakal perginya ga izin sama kaka,

🌻 kalau ade izin pasti kaka nda izinkan kaya Minggu lalu, kan ade rindu kak kit,

☀️ lain kali bilang ya sayang biar perginya sama kaka nanti, kan kaka khawatir sama beby,

🌻 beby ok kaka, lihat tidak terluka kan beby pintar,

☀️ iya benar beby kaka pintar ya, ini ko tambah cantik si beby kaka,

🌻 isss kaka jangan seperti itu Beby nanti busuk,

mew tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan kana lucu sekali jika kana sedang malu, mereka saling memeluk dan berbicara  menyalurkan rasa rindu seperti tidak bertemu sangat lama saja padahal baru seharian saja lebay sekali memang,

....

saat ini mew dan kana sedang berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan, saatnya menghabiskan isi dompet sang calon suami, sebenarnya kana paling tidak suka berbelanja, tapi kalau kata momy mild dari pada uang mew habis dengan pelakor lebih baik kana saja yang habiskan,

mew mah senang-senang saja kalau calon istrinya menghamburkan uangnya, toh harta mew tak akan menyusut sedikitpun, singto tidak ikut karena ia menemani kekasihnya, kana dan mew berbelanja sebelum pulang ke Indonesia sore nanti, sudah cukup kaburnya bukan kabur juga si,

manah ada kabur setelahnya malah di ajak berbelanja, yah cuma kana lah yang merasakan kabur di dukung,

,,

☀️ sayang mau beli apa lagi,

🌻 tidak tau ade bingung kaka, semua yang ada di mall ini sudah ade punya,

bukan Sombong memang seperti itu kenyatannya, kana itu seperti memiliki mall sendiri di rumahnya, sang papih dan dedynya sudah menyediakan semuanya untuk kana, Berlian emas dan uang saja sudah seperti mainan di kamar Kana berserakan dimana-mana,

,,

☀️ gapapa coba beby lihat lagi siapa tau ada yang beby suka,

kana mengangguk, ah iya saat ini kana sedang di dalam gendongan sang calon suami, para bodyguard mew hanya mengikuti dari belakang saja,

kana menatap mew dan mengalungkan tangannya di leher mew, mew mengecup bibir kana dan tersenyum,

,,

☀️ apa Beby mau apa hem,

🌻 hem beby mau belikan mainan untuk adik di panti mamih ya kaka boleh tidak,

☀️ apapun untuk kesayangannya kaka,

🌻 yeee terimakasih kaka tampan, ade sayang kaka tampan,

☀️ sama-sama sayang' kaka juga sayang Beby,

setelahnya mereka kembali berjalan untuk untuk anak-anak panti asuhan Milik apo, setelah cukup puas dengan apa yang kana belikan, mereka memutuskan untuk kembali ke hotel dan akan bersiap-siap pulang ke Indonesia, sedangkan singto memutuskan untuk menetap beberapa hari lagi ia ingin menemani kekasihnya,

tanggung juga kalau dia pulang saat ini, lebih baik ia menunggu kekasihnya selesai pemotretan dan kembali ke Indonesia bersamaan, mew dan kana sudah bersiap-siap untuk segera ke bandara pesawat mereka akan take off sekitar jam 5 sore, jadi kana bisa bobo di pelukan sang calon suami mungkin pas sampai mereka sudah sampai di Indonesia,

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

BEBY MOCIL... ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang