"Hai, Renjun. Perkenalkan, nama Ahjumma, Kim Doyoung. Kamu bisa panggil Ahjumma dengan sebutan Kim. Kamu pasti terkejut ya dengan kedatangan Ahjumma?" Tanya Doyoung, yang mulai menyapa anak perempuannya, Renjun.
Renjun sedang berdiri, ia pun terkejut dengan kedatangan seorang wanita yang tiba-tiba ada di hadapannya. Sontak ia menganggukkan kepalanya, ketika mendengar pertanyaan wanita ini.
"Tentu saja. Ahjumma siapa ya? Kenapa Ahjumma bisa mengenal diriku?" Tanya Renjun bingung. Masalahnya, ia tidak mengenal wanita ini, wanita yang ada di hadapannya. Tapi mengapa wanita ini malah mengenal dirinya?
"Renjun, kamu tenang saja. Ahjumma bukan orang jahat kok. Ahjumma kenal kedua orang tua kamu. Ahjumma teman dari Appa dan Eommanya kamu." Seru Doyoung.
Renjun menautkan kedua alisnya, menatap wanita yang ada di hadapannya dengan tatapan ragu. "Kamu masih tidak percaya dengan Ahjumma?" Tanya Doyoung, yang langsung di angguki kepala oleh Renjun.
"Nama Appanya kamu itu Jung Jaehyun bukan? Dan nama Eommanya kamu itu Lee Taeyong bukan?" Tanya Doyoung.
"Semua orang tau Eomma dan Appanya Renjun, Ahjumma." Seru Renjun, yang tidak percaya dengan ucapan wanita yang ada di hadapannya.
Doyoung terkekeh melihat balasan lucu dari anak perempuannya ini. Memang suaminya ini sangat terkenal karena bisnisnya yang sukses dan maju. "Orang tuamu mendidik dirimu dengan sangat bagus. Kau tidak percaya dengan orang yang baru saja kau temui." Ucap Doyoung yang senang atas cara didik Jaehyun dan juga Taeyongm
Renjun yang tidak terpengaruh dengan penjelasan dia. Alhasil dia langsung mengeluarkan ponselnya, dan segera melakukan panggilan video call dengan suaminya.
*drt drt* deringan ponsel yang terus bergetar, menunggu suaminya mengangkat teleponnya. Setelah di angkat, ia langsung mensejajarkan tingginya dengan anaknya.
"Renjun, ini Appamu bukan?" Tanya Doyoung, yang langsung di balas anggukkan antusias oleh anaknya.
"Appa!" Panggil Renjun yang sukses membuat sang ayah terkejut.
Bagaimana bisa anaknya bersama dengan istrinya? Bagaimana bisa istrinya ini tau anaknya bersekolah? Padahal mereka tidak bertemu selama beberapa tahun.
"Renjun sayang? Kenapa kamu masih ada di sekolah, heum?" Tanya Jaehyun kepada anak perempuannya.
"Aku tidak tau Appa! Mungkin aku tertinggal, dan mungkin Eomma lupa kalau aku belum masuk ke dalam mobil." Balas Renjun dengan apa adanya.
"Jaehyun-ah. Kau tenang saja. Aku akan membawa balik puterimu." Ujar Doyoung, agar suaminya tak perlu khawatir. Tanpa menunggu balasan dari suamiya, ia langsung menutup panggilannya secara sepihak.
"Renjun, kamu sudah percaya dengan Ahjumma-kan?" Tanya Doyoung, yang sudah mengelus rambut anak perempuannya ini.
Hati Doyoung langsung menjerit bahagia. Ia bahagia karena bisa menyentuh puterinya yang selama ini hanya bisa ia lihat dari jauh. Padahal ia sama sekali tidak ada niat untuk menghampiri kedua anaknya, dan bertemu dengan kedua anak-nya.
Namun entah kenapa saat melihat anak perempuan sendiri di luar sekolah, insting seorang Ibu keluar. Ia langsung menghampiri anaknya, dan keluar dari mobilnya, karena tidak mau terjadi hal yang buruk, menimpa kepada sang anak.
Sementara Renjun, ia menganggukkan kepalanya. "Ne, aku sudah percaya Ahjumma. Maafkan aku ya, Ahjumma. Karena aku sudah mengira Ahjumma itu orang jahat." Ucap Renjun, yang langsung membungkukkan tubuhnya, meminta maaf karena telah berprasangka buruk kepada wanita ini.
Bahkan ia sudah menyiapkan semprotan marica, untuk di semprotkan ke wanita yang ada di hadapannya, untuk berjaga-jaga kalau misalkan wanita ini tuh orang jahat.
Sementara Doyoung hanya bisa terkekeh melihat tingkah menggemaskan anaknya. "Tidak apa-apa. Sikap kamu itu bagus. Kamu tidak boleh percaya kepada seseorang yang kamu tidak kenal. Kamu bisa di culik kalau kamu percaya." Jelas Doyoung.
"Cha, sekarang saatnya kita pulang. Kamu sudah lelah bukan, menunggu di sini?" Tanya Doyoung, yang langsung menuntun anak perempuannya untuk masuk ke dalam mobilnya.
"Renjun, kita makan dulu ya sebelum mengantarkan kamu pulang. Kamu pasti lapar bukan?" Tanya Doyoung.
"Tapi, Eomma pasti sudah masak untuk aku makan." Ujar Renjun, yang sedikit tidak enak mengatakan hal seperti itu.
"Tapi gapapa deh, Ahjumma. Aku sudah sangat lapar." Seru Renjun, ketika melihat raut wajah wanita yag ada di sampingnya ini sudah berubah.
Doyoung tersenyum. "Terima kasih, Renjun." Ujar Doyoung, seraya tersenyum tulus kepada anaknya.
"Sama-sama, Ahjumma." Balas Renjun, dengan senyuman juga, membalas senyuman yang wanita ini berikan.
"Ahjumma, sebenarnya Ahjumma temannya Eomma atau Appa? Kok aku tidak pernah melihat Ahjumma?" Tanya Renjun. Pasalnya ia itu sangat tau teman yang sering orang tuanya berkunjung ke rumah mereka.
"Ah, Ahjumma teman lama Appa, dan juga Eomma kamu. Ahjumma baru saja kembali lagi ke Seoul, setelah sekian lamanya tinggal di China." Seru Doyoung.
"Ah China. Apakah enak tinggal di sana?" Tanya Renjun.
Doyoung menggelengkan kepalanya. "Di sana sangat padat, Injunie. Eomma tidak suka." Seru Doyoung.
'Dan tentunya Eomma tidak bisa melihat dirimu, dan juga Oppa kamu.' Sambung Doyoung, yang tentunya hanya bisa melanjutkannya di dalam hatinya saja.
"Kalau tidak enak, kenapa Ahjumma memilih tinggal di sana?" Tanya Renjun penasaran.
"Ada urusan penting yang harus Ahjumma selesaikan di sana, Injun-ah." Jawab Doyoung.
"Apakah urusan itu sudah selesai? Dan Ahjumma kembali lagi ke sini?" Tanya Renjun lagi. Ia itu orang yang sangat penasaran akan hal yang ada di sekitarnya. Ia tidak akan segan-segan untuk bertanya, sampai rasa penasaran itu hilang.
Sementara Doyoung, ia langsung menganggukkan kepalanya. Anaknya ini benar-benar mirip seperti dirinya. Bukan hanya wajah dan tubuh, tapi juga sikap dan tingkah dia. Anaknya ini yang sangat cerewet apabila dirinya sangat penasaran akan suatu hal.
"Renjun, apakah kamu ini anak satu-satunya?" Tanya Doyounylg. Sungguh, ia tidak ingin topik pembicaraan mereka mati. Ia ingin mendengar segala celotehan yang keluar dari mulut sang anak.
Renjun menggelengkan kepalanya. "Aku ini punya Oppa dan juga Dongsaeng. Oppanya aku bernama Jeno Oppa. Sedangkan Dongsaengnya aku bernama Jaemin, yang biasa di panggil dengan sebutan baby Na." Jawab Renjun.
"Baby Na itu siapa?" Tanya Doyoung, yang memang sengaja memancing anak perempuannya ini. Ia sangat ingin tau, apakah Jaemin ini anak dari Taeyong atau bukan.
Sebenarnya ia sudah tau mengenai Jaemin. Tapi ia mau mendengar sendiri dari mulut anaknya. "Tentu saja anak dari Eomma, dan Appanya Renjun." Seru Renjun.
"Kalau Ahjumma? Apakah Ahjumma memiliki anak?" Tanya Renjun, yang lagi-lagi penasaran.
'Kamu dan Jeno Oppa adalah anak Eomma, sayang.' Batin Doyoung, menatap sang anak.
"Tentu saja Ahjumma punya." Seru Doyoung.
"Benarkah? Ada berapa? Apakah ada tiga? Sama seperti anaknya Eomma dan Appanya Renjun?"
"Ahjumma hanya mempunyai dua anak. Kedua anak Ahjumma sama dan seumuran seperti dirimu dan juga Oppa kamu."
"Benarkah? Apakah aku boleh kenalan dengan mereka? Kali saja mereka bisa dan mau berteman dengan diriku. Aku akan memberikan mereka mainan yang aku punya."
"Tentu saja. Nanti Ahjumma kenalkan kepada anaknya Ahjumma."
"Assa! Temannya aku bertambah!" Pekik Renjun dengan antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
WORST MOTHER - JAEDO
FanfictionCERITA INI KHUSUS UNTUK JAEDO SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA CERITA INI? JANGAN BERKOMENTAR NEGATIVE DI KOLOM KOMENTAR / DI KEHIDUPAN PRIBADI PARA M...