01. MURID BARU

76 16 9
                                    

"Entee kadang-kadang entee rarrrwwrr."

"Affaan tuhh?"

"Kamu nanyeaaaaa?"

"DIEM ANJENG!"

Sontak semua orang di kelas 11 MIPA 2 terdiam. Mereka dibuat merinding oleh gadis yang kini memasang tatapan tajam. "Enekk gue denger kamuu nanyeaa kamu nanyeeaa!" ujar gadis itu.

"KAMUU NANYEAAAA???" timpal seseorang lagi, membuat seisi kelas tertawa.

BRUGKHH!

Buku paket tebal milik gadis yang bernama Alora itu pun mendarat sempurna di wajah Zilan.

"Sialan! Muka tampan gue ternodai! Lo kenapa sih, Lor? sensi amat," gerutu Zilan, memegang pipinya yang terasa sakit.

"Kamuu nanyeaa? HAH? KAMOE NANYEAAAA?? IYAA? KAMU BERTANYAA-TANYAA??" jawab Alora tak kalah kesal.

"HAHAHAHHA! NIKAH AJA DEH KALIAN BERDUA!"

"JANGAN WOY! KASIAN SI ZILAN NANTI KENA PUKUL TIAP HARI!"

Celotehan dan tawa anak-anak itu membuat Alora semakin kesal, baru saja ia hendak memukul meja namun kedatangan Bu Elida membuatnya terpaksa diam.

"Selamat pagi anak-anak!" sapa Bu Elida sambil tersenyum ramah.

"Pagii ibuu cantekk," jawab sebagian anak laki-laki genit. Sudah tidak heran jika Bu Elida sering digoda oleh anak kelas 11 ini karena usianya yang memang masih muda dan cantik.

"Hari ini kalian akan kedatangan teman baru," jelas Bu Elida, membuat seisi kelas yang tadinya tenang menjadi ricuh bebisik-bisik.

"Wihh, siapa yaa?" tanya Ansella-teman sebangku Alora.

"Mana gue tau."

Ansella menghela nafas mendengar jawaban teman sebangkunya. Mungkin Alora sedang datang bulan, jadi biarkan saja lah jangan ambil pusing.

Tak lama kemudian Bu Elida mempersilahkan seseorang masuk. Semua lelaki genit di kelas MIPA 2 membulatkan matanya seakan terpesona dengan kecantikan siswi baru itu.

"Sekarang perkenalkan diri kamu ke teman-teman," ujar Bu Elida, tidak lupa dengan senyum ramahnya.

Siswi itu mengangguk, ekspresi nya masih sama, datar. "Hai. Kenalin gue Gistara."

"Dinginn."

"Buset.. kok kita jadi ada di kutub utara yaa?"

"Neng Gista nanti mau pulang bareng aa gak?"

"Kiw kiw, cantik begete euyy!"

Bu Elida sudah tidak heran lagi dengan para lelaki buaya di kelas ini. "Sudah-sudah! Gistara silahkan duduk di bangku kosong sebelah Yola."

"Baik, Bu." Gistara pun duduk di tempatnya.

Yola tersenyum menyambut kedatangan Gistara, "Halo, Gista! Semoga kita bisa jadi teman baik yaa.."

"Semoga," jawab Gistara dengan senyum yang tak kalah ramah.

Ansella membalikkan tubuhnya ke arah belakang, karena kebetulan kursi mereka satu jajar. "Hai-hai! Kenalin gue Ansella dan ini Alora," gadis itu berusaha membalikkan tubuh Alora yang masih badmood.

Mau tak mau Alora tersenyum, "Haii."

"Baik banget kalian, makasi sambutannya yaa." Gistara mengehela nafas lega, bersyukur masuk ke kelas yang tepat.

Tak lama kemudian pelajaran pun dimulai.

••••••

Kini keempat gadis itu sudah berada di kantin.

ADITARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang