( 5 ) ห้า - Haa : A Thousand Years

463 30 11
                                    

Sekitar pukul 18.49 waktu setempat, Garto dan Dess pulang ke rumah Dess. Mereka pulang setelah seharian bermain dan Dess yang merengek ingin segera pulang.

" Ayah, udah pulang." Gumam Dess saat melewati pekarangan rumahnya yang sudah terdapat mobil milik sang Ayah terparkir apik.

Dess membuka pintu rumahnya dan masuk ke dalam diikuti oleh Garto di belakangnya. Mereka berjalan menuju ruang keluarga yang terdapat kakak laki-laki nya sedang bersama kekasihnya.

" Eh, tuan putri udah pulang." Sindir Nanon- kakak laki-laki Dess. Ia memandang kedua manusia dihadapan nya itu dengan mata memincing.

" Dari mana?" Tanya nya pada Dess,

" Main aja, sambil nemenin dia main skateboard." Jawab Dess sambil menunjuk Garto yang ada di belakangnya.

" Pacaran mulu, Bocil." Ucap Nanon yang mendapat delikan dari Dess,

" Ih, ngga sadar diri. Kak Nanon juga, pacaran terus sama Kak Pawat." Balas Dess sambil menatap Nanon sinis.

" Yeu, bisa aja ngebalikin nya." Ucap Nanon sambil menyentil dahi Dess pelan,

" Yaudah sana, Ayah udah pulang. Kakak mau ke kamar." Lanjutnya, ia menarik tangan kekasihnya itu menuju kamarnya.

" Ingat, jangan macam-macam kau wahai baginda Nanon Korapat Vihokratana!" Seru Dess sebelum Nanon dan Ohm masuk kedalam kamar.

" Aman, kau juga, wahai kanjeng Na Dess Vihokratana!" Balas Nanon berseru, setelah itu ia menutup pintu kamarnya rapat-rapat.

Dess berbalik menatap Garto yang sedari tadi diam mendengar obrolan kakak beradik itu, " yaudah, To. Kamu ke kamar aku aja duluan, aku mau nemuin Ayah dulu."

Garto mengangguk, " yaudah, aku tungguin di kamar." Ucap nya pelan, setelah itu ia pergi menuju kamar Dess yang berada di lantai dua.

Sedangkan Dess berjalan menuju ruangan kerja sang Ayah. Setelah sampai di depan pintu ruangan, Dess mengetuk pintu itu sebanyak tiga kali.

" Masuk, pintunya gak di kunci." Seru orang dari dalam ruangan, sudah pasti itu adalah Ayahnya.

Dess membuka pelan pintu itu, setelah masuk ia kemudian menutup kembali pintu itu.

" Ayah!!!!" Seru Dess semangat sambil sedikit berlari untuk memeluk Ayahnya itu. Ayahnya yang kaget dan belum siap menerima serangan tiba-tiba itu sedikit terhuyung ke belakang, namun ia dapat menahan untuk tidak jatuh.

Tay Tawan Vihokratana, Ayah dari tiga anak itu lantas tersenyum hangat melihat sang anak bungsu yang bersemangat memeluk dirinya.

" Anak Ayah, kangen banget." Ucap Tay gemas sambil mengusak rambut anak gadisnya itu setelah pelukan terlepas.

" Aku juga kangen banget, sama Ayah." Ucap Dess sumringah, ia lantas memeluk kembali sang Ayah dengan erat.

" Gimana kabarnya, Ayah." Tanya Dess pelan sambil mendongkak untuk memandang wajah tampan sang Ayah yang tak lekang oleh waktu.

" Ayah baik, sangat baik." Jawab Tay sambil tersenyum tipis,

" Kamu gak nakal kan, waktu Ayah sama Papa gak ada, kamu gak bikin abang pusing kan,"

" Ngga, Ayah. Justru aku yang jagain bang Nanon, apalagi waktu bang Nanon sakit." Bantah Dess dengan bibir yang mencebik lucu.

Tay lantas terkekeh mendengar ucapan sang anak, Dess sangat lucu saat sedang seperti ini, " bagus, anak Ayah hebat."

Dess mengangguk setuju, " oh iya, Ayah. Papa mana, ko gaada." Tanya Dess heran, harusnya Papa nya juga ada disini kan?

" Papa, dia masih di Pattaya, sayang." Jawab Tay sambil menepuk pucuk kepala anaknya itu, " Ayah juga kesini mau ngambil berkas tambahan, dan Ayah kangen sama kamu juga abang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I.F.L.Y : PromMick [ hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang