Awal melihatmu

17 2 0
                                    

"Antara Adzan yang berkumandang dengan Lonceng yang berdentang"
~Andini Carelitha Rain


Hari terus berlalu hingga dimana usiaku sudah menginjak 17 tahun dan saat ini aku duduk di bangku SMA.


Sejak saat melihat mu, dunia terasa sangat indah.
Sejak saat mengenal mu, senyum ini semakin merekah.
Sejak saat itu juga aku sadar cinta ini salah cinta ini seharusnya tak hadir dan semua ini hanyalah semua penyesalan yang tak akan dapat kau merubahnya.

***

Tepat 6:30 pagi aku bersiap-siap sekolah ya hari ini agak pagi datangnya karena hari ini hari senin dan aku harus mengikuti upacara, setibanya dikelas aku segera menuruni anak tangga dan berlari mengikuti teman ku yang telah berkumpul di lapangan.

teman aku pun menarik tangan ku meminta aku berdiri didepannya "heh din sini lo" Vani sambil menarik tangan ku.

"Eh.. Iya sebentar" dengan tergopoh-gopoh aku lari sekuat tenaga.

upacara pun selesai dan para murid segera masuk kedalam kelas masing-masing tapi tidak dengan murid nakal seperti Andini dan kawan-kawan nya ia malah beranjak pergi ke kantin.

"Aduhh gila pusing banget gue, untung aja gak pingsan tadi" siapa lagi jika bukan Rani ya anak ini memang sering tidak sarapan jika pagi alasannya sih karena takut mules pagi-pagi.

"Lo tuh kebiasaan sih, apa susahnya sih makan pagi sedikit aja gitu" Vani teman sebangku nya pun sudah merasa kesal karena Rani terus menerus mengeluh pusing setiap pagi karena tidak sarapan.

"Hehe, eh iya lo ikut gak besok kan ada acara di rumah nya si ryan" tanya Rani.

"Gue kayaknya gak bisa deh" jawab ku.

"Loh kenapa emang nya, ikut kenapa ndin" bujuk Rani agar Andini tetap ikut ke acara tersebut.

"Gue besok ada acara keluarga, gue cuma titip salam buat Ryan ya" jawabku dengan rasa bersalah karena takut membuat teman nya kecewa.

tuh kan bener gumam Rani.

"Yahh yaudah deh gpp" ucap Rani dengan menghela nafas.

jujur aku merasa bersalah karena ia sering tidak bisa ikut jika diajak ke suatu acara oleh temannya.

"Udah udah gak usah dibahas, eh btw si Feby gak masuk sekolah ya hari ini?" tanya Vani karena ia tidak melihat Feby sejak tadi di lapangan.

"Iya dia gak masuk tadi dia kirim chat ke gue katanya sakit" balas Fita.

"Hiksss gws teman sebangku gue, temen nyontek gue dan temen..." ucapan Puspita pun terhenti ketika dia melihat Pak Budi seorang guru kesiswaan yang sedang membawa penggaris kayu ditangan nya.

"Hei kalian kenapa ada disini, cepat masuk kedalam kelas kalian masing-masing atau saya hukum kalian! " Pak Budi dengan nada tinggi memperingati kami.

"Iya Pak" jawab kami dengan serentak.

dengan cepat mereka berlari menuju kelas hingga sampai di lorong depan kelas Andini tidak melihat ada seorang pria di depan nya dan menabrak pria tersebut.

bughh mereka berdua pun jatuh tersungkur di lantai.

"Aww, mata lo kemana sih jalan gak liat-liat pake nabrak gue lagi" bukan meminta maaf aku pun malah memarahi pria tersebut.

"Lo buta? Lo yang nabrak gue dasar cewek gak jelas" jawab pria tersebut dengan nada dingin.

"Bodoamat lah gue gak peduli" ucap ku sambil berlari menuju kelas karena ia tertinggal oleh teman-temannya.

pria tersebut tidak berkata apapun setelah mendengar perkataan ku dia malah menyeringai sambil bergumam.

Cantik gumam nya.

maap ya kalo banyak typo nya

jgn lupa vote!

Salam manis
dari pacarnya Kim Taehyung
12/12/22

Takdir ku bukan kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang